Bupati Bojonegoro Drs. H. Suyoto, M.Si (Kang Yoto) pada Dialog Interaktif Edisi 178 Periode 2, Jumat 24 Maret 2017 di Pendopo Malowopati menyampaikan hal terbaru kepada seluruh masyarakat yaitu akan diadakannya Tim Reaksi Cepat Penanganan Aduan. Kang Yoto menyatakan melalui kegiatan yang juga disiarkan secara live oleh Radio Malowopati FM (95,8 MHz), siaran relay Radio Kota FM (89,1 Mhz), dan streaming youtube Media Interaktif Bojonegoro tersebut bahwa Beliau pada Jumat pagi 24 Maret 2017 telah memutuskan akan dibentuk dan ditugaskan Tim Reaksi Cepat Penanganan Pengaduan masyarakat, yang mana seluruh pengaduan nantinya cukup melalui jalur nomor telepon (handphone) Radio Malowopati FM, lalu seluruh penyiar radio Malowopati FM akan ditambah/diupdate pengetahuan. Ketika Semua penyiar menghimpun semua aduan dari manapun juga harus memasukkan ke dalam sistem LAPOR!, selanjutnya juga harus menyampaikan kepada instansi yang menangani suatu aduan. Misalnya jika terdapat aduan yang ada kaitan dengan Kepolisian maka akan langsung menghubungi Polsek/Polres, jika terdapat aduan terkait penanganan kesehatan maka penyiar yang bertugas harus segera menghubungi rumah sakit/tenaga kesehatan terdekat.

       Kang Yoto menegaskan bahwa segala jenis aduan dapat disampaikan melalui nomor khusus pada Radio Malowopati FM dan Unit Reaksi Cepat harus segera menghubungi instansi terkait yang tepat untuk menangani permasalahan yang diadukan, misal terjadi kecelakaan akan menghubungi polisi dan rumah sakit terdekat. Unit Reaksi Cepat nantinya setiap 3 hari atau 1 minggu harus langsung melaporkan kepada Bupati Bojonegoro (Kang Yoto). Sehingga Radio malowopati akan bekerja 24 jam dengan jaringan radio-radio yang bersedia dan siap. Melalui jaringan radio yang tergabung dalam unit respon cepat tersebut semua aduan langsung diumumkan dan disampaikan ke instansi terkait secara langsung dan cepat. Dengan adanya unit respon cepat, Kang Yoto mengibaratkan bahwa Dialog Interaktif yang selama ini setiap jumat siang dilaksanakan 2-3 jam menjadi 24 jam selama 7 hari.

       Sebelum penyampaian tentang unit respon cepat oleh Kang Yoto, beberapa pengaduan dan aspirasi yang disampaikan pada Dialog Interaktif diantaranya terkait tes TOEFL bagi tenaga PTT dan kayawan swasta ditanggapi langsung oleh Badan Kepegawaian, Pendidikan, dan Pelatihan bahwa tes TOEFL sejatinya adalah belum standar tes TOEFL misalnya saat listening harus menggunakan headset, namun yang diselenggarakan Pemkab masih ada tulisannya pada soal online di internet. Niat awal tes TOEFL adalah semangat Kang Yoto untuk memotivasi semangat belajar para PNS, tidak terkecuali untuk belajar bahasa inggris. Aplikasi yang dipakai tes pun gratis tidak dibiayai APBD Bojonegoro. Bagi para PNS yang sudah senior-senior pun tidak perlu kuatir atau terlalu takut karena tes tersebut karena terkait sanksi belum diterapkan. Pelaksanaan tes TOEFL untuk mengetahui sejauhmana kemampuan bahasa inggris PNS Bojonegoro, harapannya adalah kejujuran setiap PNS untuk mengerjakan sendiri tes tersebut, sedangkan untuk non PNS belum diprogramkan.

       Selanjutnya pertanyaan yang ditujukan kepada Direktur RSUD Sosodoro Djatikoesoemo terkait apresiasi atas pembangunan RSUD di jalan Veteran tersebut yang masih terdapat sisi kurangnya yaitu belum adanya denah lokasi, terdapat tangga yang diragukan licin, akses jalan masuk, dan tempat parkir tanpa peneduh. Pertanyaan tersebut langsung ditanggapi oleh pihak RSUD Sosodoro, dan dijelaskan bahwa saat ini masih fokus pada proses relokasi dari tempat lama (jalan Dr. Wahidin) yang belum selesai (80%). Bahwa denah lokasi sebenarnya telah disediakan yaitu di depan gedung B (lurus akses masuk) sisi selatan, namun mungkin kurang detail, hal ini akan segera dievaluasi dan untuk denah di dalam gedung telah tersedia semua. Berikutnya disampaikan untuk semua tangga dipastikan tidak licin karena hal tersebut juga merupakan persyaratan wajib akreditasi akhir tahun 2017. Sedangkan terkait akses masuk bagi pejalan kaki memang belum secara khusus dipersiapkan karena masih fokus pada pengunjung dengan kendaraan bermotor, namun masih bisa melalui akses pintu masuk-keluar tersebut meskipun kurang representatif, hal ini akan diperbaiki secepatnya. Dan yang terakhir terkait tanaman penghijauan (seperti terembesi) akan segera dilakukan. (Nuty/Dinkominfo)


By Admin
Dibuat tanggal 26-03-2017
459 Dilihat
Bagaimana Tanggapan Anda?
Sangat Puas
79 %
Puas
7 %
Cukup Puas
0 %
Tidak Puas
14 %