Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro menyelenggarakan peringatan Maulid Nabi besar Muhammad SAW, 12 Rabi’ul Awwal 1440 H. Hari kelahiran Nabi akhir jaman tersebut diperingati di Pendopo Malowopati Pemkab Bojonegoro, Senin malam (19/11/2018). Kegiatan tersebut dipimpin langsung oleh Ibu Bupati DR. Hj. Anna Mua'wanah yang didampingi suami Ir. H. Muhammad Ali Duppa, dan dihadiri Wakil Bupati H.Budi Irawanto bersama istri, Ketua DPRD, Sigit Kusharyanto, anggota fraksi PKB, Kapolres, Dandim 0813, Sekda, Asisten I, II, III, para pejabat dan karyawan/karyawati lingkup Pemkab Bojonegoro, serta KH. Muhammad Hasbulloh, Wakil Syuriah PC NU Blora Jateng yang memberikan tausiyah pada kegiatan tersebut.

Ibu Bupati DR. Hj. Anna Mu’awannah dalam kesempatan itu menyampaikan, mungkin peringatan maulid Nabi Muhammad SAW itu yang pertama kalinya diselenggarakan di Pendopo Pemkab Bojonegoro. Beliau mengajak semua pihak bersholawat agar keberkahan Bojonegoro segera terwujud. Naiknya APBD Kabupaten Bojonegoro sebesar 1,4 triliun merupakan bukti keberkahan doa para Kyai, Alim, Ulama. Setelah menyampaikan prakata, Beliau langsung berdiri memimpin pembacaan “Al Barzanji” yang diikuti semua jama’ah. “Mudah-mudahan tahun-tahun berikutnya makin ramai di pendopo Pemkab Bojonegoro untuk ‘mahalul qiyam’. Pembacaan Al Barzanji pada malam peringatan Maulid Nabi Muhammad merupakan bagian wejangan Kyai Ibu Bupati Anna (Alm Kyai Zawabi) saat masih menimba ilmu di Pesantren, agar ‘Sholawatan’ secara sederhana. Kita semua sudah mengetahui hikmah peringatan Maulid Nabi, namun ibarat baterai kalau tidak sering-sering ‘dicharge’ kita bisa lupa”, terang Beliau

Sementara itu KH. Muhammad Hasbulloh, Wakil Syuriah PC NU Blora Jateng dalam tausiyahnya mengingatkan, peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW setiap 12 Rabi’ul Awwal memiliki dalil langsung dari Al Qur’an. Banyak keutamaan-keutamaan yang dapat diperoleh bagi seorang muslim yang mengagungkan, mengungkapan kecintaan dan kegembiraan kepada Nabi Muhammad SAW. Maulid Nabi juga berutujuan untuk meneguhkan kembali kecintaan kepada Nabi Muhammad. Bagi seorang mukmin, kecintaan kepada Nabi adalah sebuah keharusan, salah satu untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan. Kecintaan kepada nabi harus berada diatas segalanya, bahkan melebihi kecintaan kepada istri, anaknya, bahkan  kecintaan diri sendiri. Banyak dalil-dalil, baik al-Qur’an, al-Sunnah, maupun perkataan ulama, yang menunjukkan dianjurkannnya memperingati Maulid Nabi, diantaranya dalam al-Qur’an surat Yunus ayat 58 :

Artinya :
Katakanlah: “Dengan kurnia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Kurnia Allah dan rahmat-Nya itu adalah lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan”. (QS. Yunus: 58)

Dan surat al-Anbiya’ ayat 107.

Artinya:
“Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam” (QS al-Anbiya: 107)

Kelahiran Nabi Muhammad digambarkan oleh al-Qur’an sebagai keutamaan dan rahmat yang universal dan agung, memberikan kebahagiaan dan kebaikan bagi seluruh manusia. dalam dua ayat di atas Allah SWT dengan lahirnya beliau dan diutusnya beliau sebagai rasul adalah sebuah rahmat yang tidak terkira bagi seluruh alam semesta ini, rahmatan lil ‘alamin. Maka sesungguhnya dianjurkan agar umat muslim berbuat baik kepada para fakir sebagai syiar kecintaan terhadap baginda Rasul, mengangungkan beliau, dan sebagai ungkapan rasa syukur. (Nuty/Dinkominfo)


By Admin
Dibuat tanggal 22-11-2018
407 Dilihat
Bagaimana Tanggapan Anda?
Sangat Puas
79 %
Puas
7 %
Cukup Puas
0 %
Tidak Puas
14 %