Pelaksanaan bimbingan teknis (bimtek) implementasi Sistem Informasi Desa (SID) yang digelar Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) masuk gelombang keenam, Senin (15/10/2019) yang kali ini berlangsung di Kecamatan Bojonegoro dan didampingi oleh Tim II, sedangkan untuk Tim II mendampingi pelaksanaan bimtek di Kecamatan Malo. Bimtek di pendopo Kecamatan Bojonegoro (kota) diikuti oleh 7 desa yaitu Desa Campurejo, Kalirejo, Kauman, Mulyoagung, Pacul, Semanding, dan Sukorejo.

Camat  Bojonegoro, Ir. Farid Naqib, M.Si dalam pembukanya menyampaikan bahwa aplikasi SID ini merupakan keberlanjutan dari program-program yang sudah ada waktu lalu seperti saat dirinya menjabat sebagai Camat Padangan. “Saya berharap agar 7 desa yang mengikuti bimtek SID kali ini jangan sampai ketinggalan dari desa-desa di kecamatan lain untuk mengentri data dasar kependudukan. Kecamatan Bojonegoro harus lebih besar prosentase atau mungkin sudah pernah tuntas sehingga tinggal updating datanya saja, barangkali”, tuturnya.

Farid juga meminta kepada semua operator SID untuk tidak ada alasan tidak ada koneksi internet, karena dirinya yakin semuanya sudah berlangganan internet. “Saya berharap desa-desa di kecamatan kota memberi contoh untuk kecamatan yang lain karena sebagai barometer harus yang terdepan, setidaknya posisi ada di paling atas untuk pengentrian datanya. Bijaklah dalam memanfaatkan IT ini, dia bak pisau bermata dua, jika dipergunakan secara bijak maka akan bermanfaat”, tambahnya.

Selanjutnya Kasi Kemitraan Komunikasi Publik dari Dinas Kominfo, Ulfaiza Kurnia, S.Sos mengatakan, jika dari pihak operator desa ada berbagai saran, masukan, dan permasalahan agar disampaikan langsung kepada anggota tim pendamping secara langsung, ataupun berkonsultasi langsung ke Dinas Kominfo (Bidang PKP atau Bidang Layanan E-Government)

Sementara itu dalam pelaksanaan bimtek salah satu narasumber Tim I, Muh. Rifa’i menjelaskan untuk tahap awal operator akan dipandu untuk menginputkan data di SID. “Sistem ini dibangun untuk memenuhi kebutuhan data di tingkat Kabupaten Bojonegoro. Fungsinya nanti untuk memangkas waktu  yang dibutuhkan dan verifikasi data dalam pelayanan berbagai program bantuan yang menjadi prioritas Bupati/Wakil Bupati Bojonegoro seperti program santunan kematian, Kartu Petani Mandiri (KPM), Kartu Pedagang Produktif (KPP). Agar data itu bisa sinkron antara desa dengan kabupaten maka untuk baseline datanya maka kita bangun dan gunakan sistem ini”, terangnya.

Dalam bimtek tersebut operator pemdes mendapat materi terkait inputing data profil desa, inputing data kependudukan pada tabel excel yang sudah disediakan dan melakukan verifikasi/validasi data kependudukan pada tabel excel yang sebelumnya telah disediakan oleh Dinas Kominfo. Mereka dapat mengakses aplikasi SID secara online dengan lancar melalui alamat http://www.smartbojonegoro.id.

Mereka juga diajarkan cara entry data kependudukan pada aplikasi, impor data dari tabel excel ke aplikasi SID, penambahan jenis program bantuan pada aplikasi, enrty data program bantuan pada aplikasi dan penjelasan beberapa fasilitas SID lainnya yang nantinya mendukung peningkatan pelayanan kepada masyarakat desa.

Muh. Rifa’i juga menyampaikan, sistem informasi desa yang digunakan ini adalah OpenSID yang bersifat bebas, gratis, terbuka, siapapun, dari pihak manapun boleh mengembangkannya. Dia juga melihat sudah ada 2 desa yang menggunakan OpenSID yaitu Desa Campurejo dan Kauman. Dalam pelaksanaan bimtek tersebut masing-masing anggota tim teknis mendampingi praktek secara intensif operator 2 desa. (Nuty/Dinkominfo)


By Admin
Dibuat tanggal 16-10-2019
450 Dilihat
Bagaimana Tanggapan Anda?
Sangat Puas
79 %
Puas
7 %
Cukup Puas
0 %
Tidak Puas
14 %