Idul Adha 1441 H/2020 M pada masa pandemi Covid-19 ini akan jatuh pada tanggal 31 Juli 2020 mendatang. Dalam mempersiapkan pelaksanaan segala kegiatan yang terkait dengan peringatan Hari Raya Idul Adha 1441 H, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro menyelenggarakan rapat koordinasi terkait hal itu Senin (27/07/2020) bertempat di Creative Room Gedung Pemkab. Bojonegoro lantai 6, yang dipimpin oleh Ibu Sekretaris Daerah Dra. Nurul Azizah, MM.

Rakor diikuti unsur OPD terkait diantaranya Satpol PP, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Perhubungan,  Dinas Komunikasi dan Informatika, Dinas Peternakan dan Perikanan, Bagian Umum Setda, Organisasi Masyarakat dan Tokoh Masyarakat, Kemenag, serta Ta’mir Masjid Agung  Darussalam.

Kabag Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Sahari menyampaikan, terkait persiapan penerimaan hewan korban sesuai Surat Edaran dari Kemenag terkait Idul Adha, bisa dilaksanakan dengan mengacu pada mengacu Protokol Covid-19 dan kesiapan panitia tingkat Kabupaten.

Ibu Sekretaris Daerah, Dra. Nurul Azizah, MM dalam pembuka arahannya menyampaikan bahwa saat ini masih dalam keadaan abnormal, tetapi tidak new normal, karena ternyata dalam kondisi ini masyarakat menganggap normalnya saja. Sehingga istilah tersebut dirubah menjadi adaptasi dengan kebiasaan baru. Istilah ini mengandung arti bahwa keluar rumah tetap menggunakan masker, tetap jaga jarak, dan menghindari kerumuman, tetap mematuhi protokoler kesehatan pencegahan covid-19.

 Saat ini yang menjadi perhatian se Indonesia yang menjadi perhatian pemerintah pusat ada 3, salah satunya Jawa Timur. “Seminggu yang lalu di tingkat provinsi Jatim kita masuk 6 Kabupaten Zona Merah. Hari ini sudah masuk zona orange, harapannya berubah kuning, dan bisa menjadi hijau. Saat inipun dari Polda Jatim belum mengeluarkan adanya izin keramaian. Sehingga seluruh Polres dan Polsek juga belum bisa mengeluarkan izin keramaian. Kita masa belum normal masih adaptasi baru dengan catatan,” tutur Ibu Sekda.

“Oleh karenanya di dalam pelaksanaan Idul Adha 1441 H/2020 M dimana masih pandemi covid-19, kita harus benar-benar memperhitungkan sisi kesehatan ternak. Hewan tidak boleh mengandung penyakit, karena dikuatirkan dapat menyebarkan virus. WHO sendiri, terakhir kemarin menyampaikan bahwa virus bisa melayang ke udara dan aktif bertahan 20 menit melalui droplet manusia yang batuk,” terangnya.

Dengan keadaan tersebut maka pelaksaan Idul Adha tahun ini yang diawali takbir tanggal 30 Juli kamis malam, maka takbir secara virtual, tidak bisa takbir keliling. Kemudian untuk pelaksanaan sholat Idul Adha, dari Masjid Agung Darussalam diminta bisa membuat perkiraan jumlah yang hadir. Jika tetap melaksanakan Sholat Id agar tetap melaksanakan protokoler kesehatan dan tentu untuk keamanan agar berkoordinasi dengan pihak Polres sehingga bisa terlaksana dengan baik.

Lebih lanjut Ibu Sekda mengingatkan, untuk menjaga terkait penyembelihan hewan qurban di area Masjid, bahwa kerumunan harus dihindari. Penyembelihan bisa sendiri-sendiri atau di RPH. Jika di RPH juga harus sudah direncanakan sesuai dengan jumlah hewannya, perkiraan jumlah penerimanya, dan kemampuan potong per hari dan kebersihan lingkungannya. Dari RPH sudah dipotong-potong dan dibungkus tas plastik sehingga lebih efektif.

Kemudian terkait pelaksanaan sholat Id kemungkinan akan memakai area alun-alun, sehingga perlu kesiapan matang dari Satpol PP, panitia, Dinas Perhubungan, Dinas Kesehatan, dan Dinas Lingkungan Hidup untuk kebersihan alun-alun setelah sholat Id selesai.

Sementara itu Kabag Kesra, Sahari juga meminta agar penataan jarak shaf mulai depan masjid harus disiapkan. Dinas kesehatan menyiapkan petugas scanner suhu tubuh untuk jamaah yang akan masuk masjid maupun di area alun-alun. Selain itu agar menyediakan sarana cuci tangan di perempatan-perempatan menuju alun-alun.

Terkait permohonan daging qurban dari masyarakat sampai saat ini banyak sekali. Diharapkan yang terkumpul jumlahnya minimal seperti tahun lalu. H-2 (rabu) hewan qurban sudah bisa diterima masuk ke Dinas Peternakan dan Perikanan dan H-1 bisa disalurkan ke tempat-tempat yang ditentukan panitia. Dan untuk pelaksanaan takbir, Dinas Kominfo agar menyediakan peralatan takbir virtual yang rencananya akan dilaksanakan di pendopo Malowopati.

Dalam kesempatan itu perwakilan Ta’mir Masjid Agung Darussalam melaporkan perkiraan jumlah jamaah sholat Id sekitar 1.500-2.000 jamaah. Pelaksaana difokuskan dalam masjid, jalan-jalan, dan alun-alun. Pihaknya meminta fasilitas keamanan, parkir, alat scanning suhu tubuh, dan penyemprotan desinfectan di jalan-jalan seputar alun-alun dan Masjid Agung. (Nuty/Dinkominfo)


By Admin
Dibuat tanggal 28-07-2020
262 Dilihat
Bagaimana Tanggapan Anda?
Sangat Puas
79 %
Puas
7 %
Cukup Puas
0 %
Tidak Puas
14 %