Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (PC IPNU dan PPPNU) Kabupaten Bojonegoro gelar On Air Talkshow di Malowopati FM, Jum’at (15/3/2019) dalam rangka memperingati Harlah IPNU ke-65 dan IPPNU ke-64. IPNU-IPPNU yang merupakan organisasi yang bersifat “mengurus” pelajar, aspek pengkaderan sesuai dengan khittah (visi dan misi) dan kultur keaswajaan yang meliputi bagaimana kader-kader yang dihasilkan memiliki paham Ahlus Sunnah wal Jama’ah An-Nahdliyah yang mencakup aspek aqidah, syariah dan akhlak. Masyarakat dapat mengikuti live talkshow ini secara live streaming facebook dengan nama akun ‘mitra malowopati’, dan streaming radio di ‘www.radiomalowopati.online’, dan juga bisa bergabung melalui WhatsApp nomor 08113322958.
Mungkin live talkshow dengan narasumber dari PC IPNU dan IPPNU ini untuk yang pertama kalinya, dan diharapkan dapat menambah wawasan masyarakat tentang organisasi yang berada di ranah pemberdayaan generasi muda, fokus dalam upaya untuk membina pelajar, santri dan mahasiswa generasi muda NU. Ketua PC IPNU Bojonegoro, Sukron Bajuri mengatakan, tema Harlah IPNU ke-65 dan IPPNU ke-64 tahun ini adalah ‘Pelajar Mandiri Membangun Negeri’. “Sesuai harapan pimpinan pusat NU diharapkan kader-kader NU Bojonegoro mampu mandiri dan lebih efisien lagi di dalam meningkatkan finansialnya, sehingga tidak terlalu berharap pada pihak lain”, ucapnya. Sementara itu Ketua PC IPPNU, Nurul Afifah, juga menambahkan arti penting dari harlah bukan sekedar uforia hari ulang tahun, tetapi lebih sebagai ucapan rasa syukur eksistensi organisasi ikatan pelajar NU yang kini genap 64 tahun dan kali ini mengambil tema ‘Pelajar Putri Bersinergi Membangun Negeri’. “Jadi kita kader-kader pelajar putri NU (yang berusia 13 – 27 tahun) harus bisa bersinergi untuk menjaga keutuhan NKRI,” tegasnya.
Lebih lanjut Sukron mengungkapkan bahwa rangkaian peringatan harlah telah dimulai tanggal 17 Pebruari 2019 dengan membentuk Pelajar Tanggap Bencana (Peta) dan melaksanakan pelatihan di Dinas Damkar Padangan Bojonegoro. Peta ini hadir dalam rangka wujud rasa cinta terhadap bangsa dan agama sekaligus untuk mewujudkan generasi yang tangguh dan tanggap melalui gerakan promotor DKC CBP KPP Bojonegoro dan menjawab tantangan tahunan (bencana) di wilayah Bojonegoro. Kegiatan berikutnya adalah roadshow mulai 15 Pebruari s/d 15 Maret 2019 diantaranya peresmian koordinator kecamatan (korcam) sebanyak 5 korcam. Tanggal 26 Pebruari 2019 telah dilaksanakan seminar anti narkoba dan motivasi persiapan UN untuk para pelajar salah satu Pondok Pesantren di Sumberrejo. Tanggal 21 Pebruari s/d 12 Maret 2019 juga ada kegiatan cipta puisi. Tanggal 10 Maret 2019 juga telah digelar festival tumpeng dan refleksi IPNU dan IPPNU serta sarasehan majelis alumni bertempat di PC NU Bojonegoro. Puncak harlah, tanggal 16 Maret 2019 akan digelar pentas budaya dan expo pelajar yang akan digelar di Desa Tejo Kecamatan Kanor. “Dengan diadakannya lomba cipta puisi diharapkan dapat meningkatkan budaya literasi dan menulis yang saat ini sedang proses penilaian,” lanjut Sukron.
Dalam kesempatan itu pula, Erlita penaggung jawab lomba cipta karya puisi menjelaskan, tema yang diangkat adalah tentang perjuangan yang spesifik bidang agama, pendidikan, sosial dan organisasi. Lomba itu diikuti oleh pelajar umum, yang sampai saat ini antusiasme luar biasa. Selain dari Bojonegoro yang mengirim puisi namun juga dari Blitar, Temanggung, Mojokerto, Lampung, Ponorogo, Pekalongan, Brebes, dan Surabaya. Output lomba ini akan diambil 3 terbaik yang akan menerima trophy, sertifikat dan buku antologi puisi (yang diambil dari 50 puisi terbaik).
PC IPNU dan IPPNU mengemas perayaan harlah tahun 2019 ini diarahkan untuk memproduktifkan pelajar, lebih mengekspos bagaimana kemandirian dalam bentuk finansial maupun kreatifitas dan inovatifnya. Sabtu malam 16 Maret 2019 pelajar NU dari setiap kecamatan akan menampilkan kreatifitasnya seperti tari sufi, hadrah, musik akustik, oklek, dan tari tradisional. “Dengan adanya rangkaian peringatan harlah itu, diharapkan agar masyarakat umum terutama di lingkup pededaan mengetahui bahwa pelajar IPNU dan IPPNU bisa mandiri, memiliki kreatifitas seni yang tinggi, tidak hanya unggul dalam ilmu agama namun juga ilmu pengetahuan umum. Sebagaimana diketahui Ibu Bupati Bojonegoro Dr. Hj. Anna Muawanah dahulu juga kader IPPNU, selain itu Ibu Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dahulu juga sempat menjadi ketua IPPNU. Semoga hal ini bisa menjadi motivasi bagi IPPNU,” lanjut Nurul Afifah. (Nuty/Dinkominfo)
Sangat Puas
76 % |
Puas
6 % |
Cukup Puas
6 % |
Tidak Puas
12 % |