Ayo Mas Bro (Ayo Masyarakat Bojonegoro Produktif),  program siar unggulan LPPL Malowopati kembali mengudara menyapa mitra setia Malowopati FM 95,8 MHz, setelah 7 Agustus 2018 lalu on air bersama KIM Mangun Jaya Desa Kandangan Kecamatan Trucuk. LPPL Malowopati tetap sedia menampung berbagai aspirasi dan aduan khususnya masyarakat Bojonegoro melalui line telepon 0353-880999 dan telepon/whatsapp di 08113322958.

Ayo Mas Bro edisi Rabu 29 Agustus 2018 ini agak berbeda dengan hadirnya penyiar Nasruli sebagai pemandu siar. Edisi kali ini memberikan pencerahan tentang penyakit yang disebabkan oleh cacing atau masyarakat umum biasa menyebutnya penyakit cacingan. Mitra setia Malowopati FM akan mendapatkan informasi seluas-luasnya tentang gejala-gejala peyakit cacing, cara mengidentifikasi gangguan penyakit cacing, mencegah penyakit cacingan dan penanganan/pengobatan ketika terkena penyakit tersebut.

Narasumber yang hadir dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bojonegoro, dr. Wenny Diah, Kasi Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Bojonegoro dan Ibu Eny. Dr. Wenny menyampaikan bahwa Pemkab Bojonegoro dalam hal ini Dinkes lebih mengarah pada program preventif/pencegahan melalui program pemberian obat pencegahan massal kecacingan (POPM kecacingan) yang merupakan program nasional yang dilaksanakan serentak se Indonesia. “Program pengobatan tersebut dilakukan selama 5 tahun berturut-turut, sudah dimulai sejak tahun 2015, ini tahun keempat. Dilakukan cukup sekali setahun, serentak di bulan agustus”, terang dr. Wenny.

Dr. Wenny juga menjelaskan bahwa angka prevalensi (angka perkiraan kejadian kasus) kecacingan di Jawa Timur 20-50% sehingga POPM diberikan cukup satu kali setahun. Program POPM dilakukan dengan kolaborasi program UKS (Upaya Kesehatan Sekolah), program gizi dengan sasaran posyandu, usia 1 tahun sampai balita. Program UKS dilakukan oleh Puskesmas pada kegiatan pemeriksaan rutin sekaligus pemberian obat kecacingan. Dr. Wenny juga mengingatkan agar anak-anak yang akan diberi obat kecacingan, sebelumnya harus sarapan dulu, minum obatnya bersamaan di sekolah dengan pengawasan langsung dari guru dan tenaga kesehatan. Sediaan obat saat ini masih dalam bentuk tablet. Anak usia 1-2 tahun dosisya setengah tablet, sedangkan anak usia 2 – 12 tahun dosisnya satu tablet. Cara meminumkan boleh digerus, dilarutkan dalam air lalu diminumkan. Obat tersebut secara serentak akan diberikan melalui Puskesmas-puskesmas.

Lebih lanjut dr. Wenny menyampaikan, sesuai Permenkes nomor 15 tahun 2017 tentang penanggulangan kecacingan, di dalamnya meliputi ibu hamil yang anemia, dan harus dipastikan dulu anemia karena ada cacing di dalam ibu hamil sehingga pemberian obat sifatnya sebagai pengobatan. Pada dasarnya pemberian obat cacing jarang sekali menyebabkan efek samping negatif yang berat, kalaupun ada efek samping ringan seperti mual pusing. “Jangan terlalu takut, jangan terlalu kuatir, pada dasarnya obat ini aman dan hanya pada kondisi-kondisi tertentu (tidak fit) jika sampai mengalami efek samping” terang dr. Wenny.

Kedua narasumber kembali mengingatkan kepada semua masyarakat agar selalu berperilaku hidup bersih dan sehat dimanapun dan kapanpun. Pencegahan cacing sebenarnya cukup sederhana, Cuci Tangan dalam Lima Waktu Penting dengan memakai sabun yaitu setelah buang air besar (bab), membersihkan anak yang habis bab, sebelum menyiapkan makanan, sebelum makan, setelah memegang atau menyentuh hewan. Gunakan air bersih, memotong dan membersihkan kuku, memakai alas kaki, menutup makanan, buang air besar di jamban, buang sampah pada tempatnya, perhatikan drainase limbah, jaga kebersihan rumah dan sekolah. (Nuty/Dinkominfo)


By Admin
Dibuat tanggal 30-08-2018
345 Dilihat
Bagaimana Tanggapan Anda?
Sangat Puas
79 %
Puas
7 %
Cukup Puas
0 %
Tidak Puas
14 %