Ibu Bupati Bojonegoro bersama jajarannya di Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro terus secara intens menyerap aspirasi, meyampaikan program-program prioritas dan mendorong warga Bojonegoro untuk aktif berpartisipasi mensukseskan pembangunan di Bojonegoro melalui Sambang Desa. Setelah 2 hari yang lalu sambang Desa Sumberagung Kecamatan Kepohbaru, giliran saat ini Kamis malam (21/3/2019) Ibu Bupati Bojonegoro, DR. Hj. Anna Mua'wanah bersama beberapa jajaran OPD (Dinas Pertanian, Dinas PU Bima Marga dan PR, Dinas PU SDA, dan Dinas Kominfo) Sambang Desa Blongsong Kecamatan Baureno. Seperti periode sebelumnya, Camat beserta Forpimca, Kepala Desa dan Perangkat Desa, tokoh masyarakat serta masyarakat sekitar antusias mengikuti sambang desa yang makin mempererat tali silaturahmi Ibu Bupati Bojonegoro bersama jajarannya dengan masyarakat Bojonegoro tersebut.

Ibu Bupati Bojonegoro dalam pembukanya menyampaikan, bahwa Sambang Desa ini dipelopori oleh Dinas Kominfo yang juga sebagai narasumber bergantian dengan kepala SKPD lainnya. “Narasumber yang paling sering adalah terkait pertanian, jalan, pengairan, dinas Sosial dan pendidikan. Apapun itu yang bapak ibu sampaikan tentunya semuanya sudah kita rumuskan di dalam arah kebijakan,” terang Beliau. Menanggapi pertanyaan Bapak Puguh terkait ketersediaan pupun, Ibu Anna (panggilan akrab Ibu Bupati) menjelaskan bahwa pupuk itu adalah barang yang didistribusikan bukan diperdagangkan. Pupuk itu sudah dihitung oleh pemerintah pusat berapa kebutuhan per hektar, namun seperti telah disampaikan oleh Kadin Pertanian Ahmad Djupari, petani cenderung berlebihan dalam memberikan pupuk sehingga mengurangi jatah petani lain. Jatah pupuk itu juga sesuai RDKK, namun karena budaya ketimuran, saat pupuk diminta sebagian oleh sesama petani maka diberikan sebagian sehingga saatnya dibutuhkan merasa kekurangan. “Semua sudah diatur oleh APBN, turun ke pabrik-pabrik pupuk. Jadi pupuk itu bukan diperdagangkan tapi didistribusikan sesuai HET (harga eceran tertinggi). Kalau lebih mahal pasti ada sesuatu bottle neck, ada sistem yang tidak jalan diantara itu. Siapa? manusianya, mekanisme penggunaannya, alokasinya keluar dari wilayah itu. Maka saya minta tolong agar tertib aturan,” pinta Beliau.

Menanggapi pertanyaan Bapak Puguh terkait validasi data RDKK, Ibu Anna menjelaskan bahwa data adalah pintu masuk jajaran Pemkab Bojonegoro selaku penanggung jawab keuangan daerah. Terkait Peraturan Bupati (Perbup) Bojonegoro Nomor 17 Tahun 2011 tentang pengelolaan mekanisme hibah dan bansos baru saja direvisi satu minggu yang lalu, yaitu terkait adanya tim verifikasi yang bertanggung jawab terhadap data yang diusulkan. “Bisa didownload di website Pemkab Bojonegoro, Perbup Nomor 13 Tahun 2019. Disitu mencantumkan ada verfak (verifikasi faktual) dan verifikatornya bertanggung jawab penuh terhadap verifikasinya. Bupati hanya tanda tangan sesuai verifikasinya. Seluruh program memang harus tepat guna dan tepat sasaran. Soal ASN tidak perlu diobrak-obrak, kita juga tidak boleh suudzon, insya Allah baik semua yang datang kesini,” tegasnya.

Sebelumnya Bapak Purnomo, warga Desa Blongsong juga mengungkapkan kebahagiaanya menerima kehadiran Ibu Bupati dan beberapa narasumber kepala SKPD. “Dari tadi yang saya dengar pemaparan program-program dari berbagai dinas betapa bagus dan baiknya. Dalam pelaksanaan saya minta selalu ada penekanan dari Ibu Hj. Anna Mu’awanah. Terkait program bantuan dana untuk gagal panen, mohon agar segera direalisasikan, karena di Blongsong sudah terjadi banjir,” ungkapnya.

Sementara itu Kepala Desa Karangdayu, Baureno juga telah menyampaikan bahwa letak Desa Karangdayu jauh dari Bengawan Solo, sekitar 5 km. Maka dari itu diperlukan adanya saluran irigasi dari Desa Kadungrejo ke Karangdayu yang panjangnya 5 km agar nantinya panen bagus. Dirinya juga melaporkan jebolnya tanggul kali kapas Desa Karangdayu saat ini jebol ke arah utara yang imbasnya ke arah Desa Karangdayu, Kauman, Pucang, dan juga Kadungrejo. Hal tersebut urgent untuk segera ditangani karena berakibat membanjiri sawah yang dapat menyebabkan gagalnya panen. (Nuty/Dinkomnfo)


By Admin
Dibuat tanggal 23-03-2019
272 Dilihat
Bagaimana Tanggapan Anda?
Sangat Puas
79 %
Puas
7 %
Cukup Puas
0 %
Tidak Puas
14 %