Dalam rangka pelaksanaan kegiatan pembangunan aplikasi SIMTAPAT (Sistem Informasi Tanam dan Panen Tepat) di Kabupaten Bojonegoro pada Tahun 2015 yang berbasis citra satelit, Pemerintah Kabupaten Bojonegoro melalui Dinas Komunikasi dan Informatika bekerjasama dengan Balai IPTEKnet BPPT. Sebagai tahap awal akan dilaksanakan kegiatan survey pada beberapa lokasi lahan pertanian tanaman padi dan jagung di wilayah Kabupaten Bojonegoro, yaitu di wilayah kecamatan Bojonegoro, Dander, Kalitidu, Padangan, Ngraho, Trucuk, Balen, dan Kanor.
Sidik Mulyono, tenaga ahli dari BPPT menyampaikan bahwa Pembangunan Aplikasi SIMTAPAT menggunakan citra satelit, yaitu citra satelit MODIS dan citra satelit LANDSAT, dan SPOT. Model yang dibangun dalam bentuk algoritma dimana harus divalidasi terhadap data lapangan.
Selanjutnya sidik menyatakan bahwa sebelumnya telah dilakukan validasi awal dengan data citra satelit MODIS 250 yang memiliki tingkat validitas 90%, dimana citra satelit modis 250 dimaksud memiliki resolusi 250 x 250 m yang artinya 1 pixel setara dengan luas sekitar 6 Hektar, dimana ketika luas 6 hektar tersebut divalidasi di lapangan mencapai 90% yang berarti tingkat kepercayaan terhadap data tersebut sudah sangat tinggi.
Penjelasan Sidik saat survei di lapangan, bahwa tahapan validasi lapangan di bojonegoro, uji cobanya menggunakan resolusi yang lebih tinggi lagi yaitu 30 x 30 m yang artinya 1 pixel citra itu luasnya setara 900 m2. Citra satelit dengan luas 900 m2 itu perlu divalidasi kembali di lapangan. Dimana validasi data lapangan ditujukan untuk mendapatkan data fase tumbuh vegetatif, reproduktif, ripening, dan bera terhadap tanaman padi dan jagung pada tanggal 17-18 Nopember 2015 yang berdasarkan temuan data mayoritas pada fase ripening.
Tenaga ahli BPPT, Laju Gandharum menjelaskan, setelah tim tenaga ahli BPPT menerima data citra satelit tanggal 17-18 Nopember 2015 maka akan dilakukan pengamatan teknis terhadap bagaimana aplikasi SIMTAPAT yang sedang dibangun ini memonitor fase-fase pertumbuhan tanaman padi-jagung serta seperti apa hasil prediksinya dibandingkan data hasil survey lapangan, seberapa besar validitasnya.
Budiono, Tenaga Ahli dari BPPT menambahkan bahwa data hasil survey di beberapa kecamatan berupa fase-fase pertumbuhan vegetatif, reproduktif, ripening, dan bera yang ditandai dengan titik koordinat dan bukti foto, bertujuan untuk proses validasi atas hasil analisa aplikasi SIMTAPAT yang sedang dibangun dan dilakukan secara sistem oleh aplikasi, sehingga tingginya tingkat akurasi aplikasi SIMTAPAT dalam menyimpulkan fase tumbuh pada lokasi tanam padi dan jagung dapat diketahui dan tercapai. (Nuty/Dinkominfo)
Sangat Puas
75 % |
Puas
6 % |
Cukup Puas
6 % |
Tidak Puas
13 % |