Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bersama Dinas Kesehatan (Dinkes) Bojonegoro melalui SAPA! (SELAMAT PAGI) Malowopati FM edisi Jumat (09/09/2022) mengajak masyarakat Bojonegoro selalu waspada Cacar monyet. Dipandu penyiar Lia Yunita, siaran ini dapat diikuti secara live YouTube kanal Malowopati Radio dan interaksi langsung melalui nomor WhatsApp 08113322958.
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan, dr. Whenny Dyah Prajanti mengatakan, Cacar monyet alias monkeypox adalah penyakit infeksi virus yang disebabkan oleh virus langka dari hewan (virus zoonosis). Monyet adalah inang utama dari virus monkeypox. Oleh sebab itu, penyakit ini disebut dengan cacar monyet. Gejala dan tanda cacar monyet sakit kepala, demam akut > 38,5 o C , Limfadenopati (pembesaran kelenjar getah bening), Nyeri otot/Myalgia, Sakit punggung, Asthenia (kelemahan tubuh), Lesi cacar (benjolan berisi air ataupun nanah pada seluruh tubuh)
Dalam 1 sampai 3 hari (kadang-kadang lebih lama) setelah munculnya demam, penderita akan mengalami ruam, sering dimulai pada wajah kemudian menyebar ke bagian lain dari tubuh. Penyakit ini biasanya berlangsung selama 2-4 minggu. Di Afrika, cacar monyet telah menyebabkan kematian pada 1 dari 10 orang yang terinfeksi penyakit tersebut.
Komplikasi dari monkeypox termasuk infeksi kulit sekunder, pneumonia, gangguan kesadaran, dan masalah mata. Di masa lalu, antara 1 % hingga 10 % orang dengan monkeypox telah meninggal. Penting untuk dicatat bahwa tingkat kematian disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk akses terhadap layanan kesehatan.
Menurut dr. Whenny, penyebab penyakit cacar monyet adalah penyakit zoonosis langka yang disebabkan oleh infeksi virus monkeypox. Virus cacar monyet termasuk dalam genus Orthopoxvirus dalam famili Poxviridae. Genus Orthopoxvirus juga termasuk virus variola (penyebab cacar), virus vaccinia (digunakan dalam vaksin cacar), dan virus cacar sapi.
dr. Whenny menjelaskan , ada tiga cara seseorang dapat tertular cacar monyet, yakni kontak langsung dari kulit ke kulit dengan orang yang terinfeksi, menyentuh permukaan benda, atau kain yang terkontaminasi, dan kontak dengan sekresi pernapasan seperti lendir.
Selain itu, dibandingkan dengan covid-19, cacar monyet pada prinsipnya bisa sembuh sendiri, dengan masa inkubasi 21-28 hari. Pasien terinfeksi cacar monyet bisa sembuh sendiri, dengan catatan tidak ada infeksi tambahan atau super infeksi, tidak ada comorbid yang berat.
Lebih lanjut dr. Whenny menjelaskan Pencegahan Cacar monyet ada beberapa tindakan yang dapat dilakukan untuk mencegah infeksi virus cacar monyet yang meliputi :
1. Hindari kontak dengan hewan yang dapat menjadi reservoir virus (termasuk hewan yang sakit atau yang ditemukan mati di daerah di mana cacar monyet terjadi)
2. Hindari kontak dengan bahan apa pun, seperti tempat tidur, yang pernah bersentuhan dengan hewan yang sakit.
3. Pisahkan pasien yang terinfeksi dari orang lain yang mungkin berisiko terinfeksi.
4. Lakukan cuci tangan yang baik dan benar setelah kontak dengan hewan atau manusia yang terinfeksi.
5. Menggunakan alat pelindung diri (APD) saat merawat pasien yang terinfeksi
6. Memasak daging dengan benar dan matang
Dr. Whenny mengimbau agar warga Bojonegoro khususnya tetap menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) walaupun penyakit cacar monyet ini belum dilaporkan di Bojonegoro, namun kita tetap perlu waspada dan berhati-hati. Jika mendapati gejala dan tanda seperti yang tertera diatas diharapkan untuk dapat segera melapor ke fasilitas pelayanan Kesehatan agar dapat segera tertangani.[nes/NN]
Sangat Puas
76 % |
Puas
6 % |
Cukup Puas
6 % |
Tidak Puas
12 % |