Peringatan World AIDS Day, selasa 1 Desember 2015 yang diinisiasi oleh Aliansi Pita Merah Bojonegoro, Dinas Kesehatan Kabupaten Bojonegoro, dan PMI ( Palang Merah Indonesia ) Bojonegoro, serta didukung oleh teman-teman Sahabat Inspirasi Bojonegoro dan Paguyuban Kange Yune ( Duta Wisata ) Bojonegoro.
Beberapa komunitas melakukan kampanye di jalan-jalan dengan memberikan setangkai bunga dan selebaran tentang bahaya HIV/AIDS kepada para pengendara di jalan raya. Setiap 1 Desember, seluruh elemen masyarakat di banyak negara memperingati Hari AIDS Sedunia. Hal itu dilakukan untuk menumbuhkan kesadaran terhadap wabah AIDS di seluruh dunia.
Hari AIDS Sedunia pertama kali dicetuskan pada Agustus 1987 oleh James W. Bunn dan Thomas Netter, yang merupakan dua pejabat informasi masyarakat untuk Program AIDS Global di World Health Organization (WHO) milik PBB di Jenewa, Swiss. Namun, konsep untuk memperingati hari menumbuhkan kesadaran terhadap wabah AIDS itu digagas pada Pertemuan Menteri-Menteri Kesehatan Sedunia yang membahas mengenai program-program untuk pencegahan AIDS pada 1988 yang pada akhirnya organisasi-organisasi internasional dan yayasan amal di seluruh dunia mulai memperingati Hari AIDS Sedunia setiap tanggal 1 Desember.
Kegiatan sosial peringatan hari AIDS meliputi kampanye di jalan-jalan ibukota masing-masing negara, hingga melakukan kegiatan amal untuk membantu meringankan beban materi maupun psikologis pada penderita virus HIV AIDS, atau yang dikenal dengan ODHA (Orang Dengan HIV AIDS).
Sampai saat ini, ilwuman di seluruh dunia belum ada yang menemukan cara untuk mengobati HIV AIDS, belum ditemukan anti virus yang benar-benar efektif. Jadi, seluruh komunitas internasional merasa penting untuk selalu meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya virus ini. Namun, juga tidak mengucilkan para penderita yang sudah terkena virus mematikan itu, melainkan membantu ODHA.
Pantauan Dinkominfo, dalam aksi peringatan hari AIDS ini, pada relawan membagikan bunga mawar dan selebaran warna kuning yang diletakkan dalam amplop kepada setiap pengendara yang lewat saat lampu keadaan merah. Beberapa diantaranya ada di perempatan traffic light Jalan Untung Suropati. Para relawan membentangkan banner bernuansa merah putih bertuliskan :
“STOP PERGAULAN BEBAS”,
“JAUHI VIRUSNYA BUKAN ORANGNYA”,
“NO DRUGS NO FREE SEX”.
“SETIALAH PADA SUAMI ATAU ISTRI ANDA”,
“SAYANGI KELUARGA”,
“CEGAH AIDS AYO TES HIV”
Saat ini tingkat penderita HIV/AIDS di Bojonegoro juga semakin meningkat, apalagi banyak pendatang yang berdatangan ke Bojonegoro. Entah itu untuk bekerja atau hanya untuk berkunjung saja.
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bojonegoro, penderita HIV/AIDS di Bojonegoro sejak Januari s.d. September 2015 didominasi usia produktif, rentang 20 – 49 tahun, sebagaimana tabel dibawah ini :
Tabel Jumlah Penderita HIV/AIDS berdasarkan Usia
No |
Usia |
Jumlah Penderita HIV/AIDS |
1. |
20 – 24 Tahun |
11 Orang |
2. |
25 – 29 Tahun |
19 Orang |
3. |
30 – 34 Tahun |
27 Orang |
4. |
35 – 39 Tahun |
16 Orang |
5. |
40 – 44 Tahun |
18 Orang |
6. |
45 – 49 Tahun |
23 Orang |
Berdasarkan jenis kelamin, jumlah penderita HIV/AIDS laki-laki berjumlah 84 Orang dan perempuan berjumlah 61 Orang, yang artinya didominasi jenis kelamin laki-laki. Sedangkan berdasarkan latar belakang pekerjaannya hal yang mencengangkan dimana dari golongan Pekerja Sex Komersial Cuma 1 orang dan didominasi buruh kasar dan wiraswasta dimana hal ini dapat menjelaskan tingginya tingkat pergaulan sex bebas, sebagaimana tabel berikutnya :
No |
Latar Belakang Pekerjaan |
Jumlah Penderita HIV/AIDS |
1. |
Buruh Kasar |
51 |
2. |
Wiraswasta |
22 |
3. |
Karyawan |
11 |
4. |
Ibu Rumah Tangga |
13 |
5. |
Petani dan Nelayan |
14 |
6. |
Sopir |
2 |
7. |
Pekerja Sex Komersial |
1 |
Berdasarkan informasi dari Dinas Kesehatan Bojonegoro, kasus penyebaran HIV/AIDS di Bojonegoro termasuk cukup tinggi. Sejak Juli s.d. September (rentang 3 bulan) begitu tinggi yaitu 81 kasus, padahal rentang Januari – Juni (rentang 6 bulan) ditemukan sebanyak 64 kasus. (Nuty/Dinkominfo)
Sangat Puas
75 % |
Puas
6 % |
Cukup Puas
6 % |
Tidak Puas
13 % |