Dialog Interaktif Edisi 123 yang digelar oleh Pemkab Bojonegoro dan Dinkominfo, Jumat (08/01/2016) menghadirkan nara sumber dari Dinas Pengairan dan Dinas Pertanian. Pada kesempatan pertama, Dinas Pengairan menyampaikan tentang persiapan menghadapi musim penghujan tahun 2015-2016 yang mencakup beberapa hal terkait prakiraan cuaca BMKG, kondisi curah hujan dibojonegoro, tampungan air pada waduk pacal, serta permasalahan-permasalahan yang terjadi. Narasumber menyampaikan beberapa hal berikut :

  1. Berdasarkan prakiraan cuaca BMKG kondisi cuaca yang terjadi di Bojonegoro dipengaruh dari El Nino dan La Nina, anomali cuaca (cuaca yang tidak menentu), kondisi curah hujan masih belum normal dan tidak merata, serta curah hujan diperkirakan dalam tempo 3 bulan (Januari, Pebruari dan Maret 2016), Normal – Normal & Bawah Normal – Normal & Bawah Normal.
  2. Kondisi curah hujan masih belum normal dan tidak merata, rata-rata  bulan desember  2015 = 21,23 mm (bawah normal), kondisi curah hujan masih belum normal dan tidak merata. (sampai dengan saat ini), antar kecamatan dan bahkan antar desa tidak sama kondisi curah hujannya (kondisi normal  = 30 –  60 mm, bawah normal = 0 – 29 mm).
  3. Tampungan air pada waduk pacal, s/d  tgl. 6 Januari 2016  peil schaal  = 111,6 atau  setara  12, 1 juta m3 dan s/d  Tgl. 8 Januari 2016  peil schaal  = 111,35 atau  setara  11, 5 juta m3  (hanya cukup utk  mengairi selama +  25 hr kedepan).
  4. Permasalahan yang terjadi akibat kondisi tersebut adalah musim tanam ke I tidak serempak dikarenakan curah hujan  yang belum normal dan tidak merata, musim tanam ke I menjadi Mundur, beberapa areal persawahan ada yang kekurangan air, terjadinya bencana banjir di beberapa lokasi.
  5. Realisasi pasokan air pada jaringan irigasi pacal :
  6. Tahap 1, dari tgl. 31 Des 2016 s/d  tgl. 5 Januari 2016 dengan debit = 3000 lt/det saat itu  peilschaalnya  =  +107
  7. TAHAP 2, dari tgl. 06 Januari 2016 s/d  tgl. 12 Januari 2016 dengan debit = 5000  lt/det saat itu  peilschaalnya  =  +111,6 setara 12,1 juta m3
  8. Untuk Jaringan Irigasi Pacal Kiri = 700 lt/dt.
  9. Untuk Jaringan Irigasi Pacal Kanan = 4.300 lt/dt. dengan rincian  sbb =
  10. Tgl 6 s/d 8 Januari 2016 sampai jam 18.00  jatah giliran air utk wil. UPTD  Tengah I dan Tengah II.
  11. Tgl 8 s/d 12 Januari 2016 sampai jam 18.00  jatah giliran air utk wil. UPTD  Timur

Dengan kondisi-kondisi yang didukung data sebagaimana tersebut diatas, Dinas Pengairan merekomendasikan :

  1. Agar menanam varietas padi yang tidak membutuhkan banyak air.
  2. Berhemat air (menggunakan sesuai kebutuhannya).
  3. Para petani diharapankan selalu komunikasi dengan HIPPA/GHIPPA atau Kelompok Tani/Gakpotannya masing-masing ttg pembagian air, saprodi dan lainnya.
  4. HIPPA/GHIPPA selalu koordinasi dengan para mantri pengairan/UPTD Pengairan ybs
  5. Jangan membuang sampah disaluran/kali/sungai.
  6. Banyak melakukan penanaman pohon terutama pada daerah hulu sungai / dataran tinggi.

       Selanjutnya pada sesi kedua Dinas Pengairan menyampaikan strategi pembangunan pertanian Kabupaten Bojonegoro “Sebagai Lumbung Pangan” Tahun 2015. Strategi yang diterapkan meliputi strategi dasar dan strategi operasional sebagaimana dijelaskan berikut :

  1. Strategi Dasar
    1. Meningkatkan produksi, produktivitas dan mutu hasil pertanian (SAPTA USAHA PERTANIAN) melalui benih unggul, pengolahan tanah, cara tanam, pemupukan berimbang dengan organik, pemberian air, pengendalian hama penyakit/opt, penanganan panen dan pasca panen
    2. Meningkatkan Indeks Pertanian (IP) melalui optimasi lahan, pengembangan jaringan irigasi tersier (jitut jides), pengembangan sumber – sumber air untuk irigasi (pompanisasi berbasis listrik, pompanisasi : sungai, embung, waduk, sumur patek, dam parit)
    3. Fasilitas kebutuhan saprodi dan infrastruktur pertanian meliputi benih, pupuk, pestisida, infrastruktur pertanian (jitut/jides, jut)
    4. Pengembangan inovasi teknologi pertanian meliputi pengembangan padi hibrida, optimalisasi pemanfaatan tanah tegal dan pekarangan budidaya jambu merah dan jambu air, pengembangan kawasan agrowisata (jambu merah, jambu air, blimbing), pengendalian hama tikus melalui pengembangan burung hantu, pengembangan gudang penyimpanan bawang merah, serta pengembangan kawasan produksi padi 10 ton / ha (pt. sygenta)
  2. Strategi Operasional yang meliputi pelaksanaan pelatihan/bimtek kepada petugas/ penyuluh dan kelompok tani, koordinasi dan sinkronisasi, fasilitasi pendampingan dengan pengawalan teknologi, sekolah lapang SLPTT, SLPHT, SLI, gerakan penerapan teknologi GPP, serta monitoring, evaluasi, dan pelaporan

Selanjutnya Dinas Pertanian menyampaikan Perkembangan Target dan Realisasi Produksi Hasil Pertanian Tahun 2015 sebagaimana tabel berikut ini :

No

Komoditas

S.D Maret

Target Selama 1 Tahun

Target (Ton)

Realisasi (Ton)

Ket

Target (Ton)

Realisasi (Ton)

Sisa Target

1

Padi

346.784

347.615

+ 831

       909,628  

347.615

- 562.013

2

Jagung

84.397

120.467

+36.070

       189,571

120.467

- 69.104

3

Kedelai

4.449

3.684

-765

    24,259

      3.684      

-20.575

4

Bawang  Merah

5.693

5.930

+237

11.000

5.930

- 13.207

(Nuty/Dinkominfo)

 


By Admin
Dibuat tanggal 10-01-2016
656 Dilihat
Bagaimana Tanggapan Anda?
Sangat Puas
75 %
Puas
6 %
Cukup Puas
6 %
Tidak Puas
13 %