Teleconference antara Bapak Bupati Bojonegoro Suyoto dengan Kitty Steering committee Tim OGP (Open Government Partnership) di San Francisco CA 94129 Amerika Serikat, telah dilaksanakan di Rumah Dinas Bupati Bojonegoro pada Jum’at 22 April 2016 selama kurang lebih 45 menit. Teleconference tersebut menggunakan aplikasi video conference Blue Jeans yang mampu dipakai oleh semua system, sehingga pengguna dapat berkolaborasi secara visual. Dengan kata lain, semua pengguna yang melakukan video conferencing tidak perlu memakai perangkat lunak maupun peralatan yang sama. Perangkat dan pendukung teleconference tersebut dipersiapkan oleh Dinas Komunikasi dan Informatika. Aplikasi Blue Jeans dapat dioperasikan melalui satu sistem ke semua sistem atau sebaliknya. Keunggulan Blue Jeans yaitu menyediakan satu sistem yang mampu menghubungkan multiple video conferencing platform. Misalnya, sebagian pengguna menggunakan Skype dan sebagian lagi menggunakan Hangouts. Bahkan perangkat jenis lama seperti Polycom juga bisa terhubung melalui jaringan cloud (awan). Teleconference tersebut berjalan cukup lancar tanpa delay dengan menggunakan kamera yang terdapat pada laptop dan speaker aktif kecil.
Dalam teleconference tersebut Bapak Bupati Bojonegoro menyampaikan kepada Kitty agar program kerjasama keterbukaan Pemerintah yang dicanangkan OGP bisa dilaksanakan secepatnya sebagai kebutuhan dasar dalam proses pembangunan. Melalui teleconference ini adalah salah satu upaya untuk meyakinkan bahwa Kabupaten Bojonegoro telah melakukan keterbukaan Pemerintahan. Bapak Bupati menyampaikan sejak awal dirinya memiliki keyakinan bahwa keterbukaan Pemerintahan merupakan kebutuhan dasar dalam pembangunan yang berkelanjutan.
Dalam mengusung Pemerintahan yang terbuka, Bupati menggandeng seluruh elemen Pemerintahan, NGO, dan Jurnalis. Beliau juga menyebutkan program pembangunan berkelanjutan di daerahnya yaitu peningkatan pelayanan publik, kesehatan, pendidikan, transparansi keuangan, transparansi dari kabupaten sampai desa, dan penegakan hukum. Beliau menegaskan bahwa tantangan yang dihadapi dalam keterbukaan pemerintahan yaitu mengubah personal menjadi institusional dengan melakukan kerja bersama dalam pembangunan berkelanjutan, dimana OGP (Open Government Partnership (OGP) dapat dijadikan sebagai pelopor pembangunan berkelanjutan. Bahwa keterbukaan pemerintah harus dimulai dari pemimpin yang kemudian ditularkan kepada institusi.
Terdapat beberapa hal yang dibicarakan oleh Bapak Bupati dengan Kitty, beberapa diantaranya bahwa dengan terpilihnya Bojonegoro sebagai wakil Indonesia untuk pilot project OGP Internasional maka terbukti bahwa Bojonegoro ini telah lama melakukan keterbukaan publik, akan tetapi membutuhkan penguatan dari para pihak agar dapat sesuai harapan. Dalam rangka hal tersebut direncanakan pada tahun 2016 ini akan dilakukan penguatan komitmen tentang penyusunan rencana aksi. Hal ini merupakan salah satu usaha percepatan agar Bojonegoro bisa menjadi pelopor OGP di Asia. Semua SKPD terkait harus bersinergi dalam menjalankan rencana aksi tahun ini. Selain itu harus memantau perkembangan implementasi OGP dan keberhasilannya, serta mendata dan mereview permasalahan yang ada serta menentukan solusinya.
Bapak Bupati menyampaikan bahwa pada tanggal 17 Mei 2016 nanti akan dilaksanakan deklarasi keterbukaan Pemerintahan Bojonegoro, hal ini sebagai wujud dari implementasi Open Government di Bojonegoro. Seluruh elemen akan digandeng guna untuk mensukseskan Bojonegoro sebagai Open Government. Lebih lanjut Bapak Bupati menegaskan bahwa pemerintah memiliki goal untuk kemajuan bersama, oleh karenanya dibutuhkan kolaborasi seluruh elemen mulai dari Eksekutif, Legislatif, Yudikatif dan masyarakat untuk bersama- sama mensukseskan OGP di Bojonegoro. Beliau tidak ingin kehilangan kepercayaan publik yang telah terbangun. Bapak Bupati ingin mengajarkan kepada anak-anak khususnya tentang OGP melalui kerjasama (partnership), bahwa keterbukaan merupakan suatu kebutuhan dasar bagi pelaku pemerintahan.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika, Kusnandaka Tjatur P, yang aktif mendampingi Bapak Bupati dalam teleconference tersebut menyampaikan bahwa Bojonegoro di ajang OGP Internasional adalah wakil Asia bersama dengan Korea Selatan. Bapak Kusnandaka Tjatur P menambahkan bahwa, sebagai tim OGP Bojonegoro akan melakukan beberapa rencana aksi beberapa diantaranya penguatan pelayanan publik melalui sistem Lapor!, Dialog interaktif dan program siaran melalui Radio Malowopati Ayo Mas Bro. Terkait pelayanan publik bidang kesehatan, pendidikan dan perijinan juga harus dilakukan penguatan, karena sudah mendapat pendampingan dari Bank Dunia beberapa bulan lalu. Dan untuk transparansi anggaran/keuangan adalah hal penting yang dapat mendukung OGP sehingga para SKPD terkait diharapkan bekerjasama dalam kegiatan transparansi dimaksud.
Teleconference tersebut juga diikuti secara online oleh Sekretaris Nasional Open Government Indonesia (OGI), Fitya Findie di Jakarta (Nuty/Dinkominfo)
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
Sangat Puas
74 % |
Puas
11 % |
Cukup Puas
5 % |
Tidak Puas
11 % |