Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menyelenggarakan Bimbingan teknis penguatan SDM bagi user administrator dan user operator aplikasi SIMTAPAT (Sistem Informasi Tanam dan Panen Tepat), pada hari Kamis - Jum’at, tanggal 16 - 17 Juni 2016 bertempat di aula Dinas Kominfo. Bimbingan teknis (bimtek) tersebut diikuti oleh operator UPT/PPL (THL-TBPP) Dinas Pertanian dari 28 kecamatan dan administrator aplikasi dari Dinas Pertanian dan Dinas Kominfo. Instruktur/narasumber bimtek adalah tenaga ahli remote sensing (penginderaan jauh) dan tenaga ahli GIS dari Pusat Teknologi Inventarisasi Sumber Daya Alam (PTISDA) BPPT. Bimtek tersebut juga dihadiri oleh Kepala Dinas Pertanian, Ir. Achmad Djupari, M.Si dan diikuti pula oleh Kepala Bidang Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian, Zaenal Fanani, S.Pi, MP.
       Kepala Dinas Kominfo, Kusnandaka Tjatur P, pada kesempatan pembukaan kegiatan bimtek SIMTAPAT menyampaikan harapan agar kegiatan yang dilaksanakan pada bulan suci Ramadhan ini dapat benar-benar memberikan kemanfaatan ilmu pengetahuan terkait bagaimana implementasi Sistem Informasi Tanam dan Panen Tepat (SIMTAPAT) dan sekaligus bisa memberikan suatu bentuk dorongan Bojonegoro benar-benar sebagai lumbung pangan, karena Dinas Pertanian saat sekarang ini telah bisa membuktikan kepada dunia, tidak hanya Indonesia bahwa Kabupaten Bojonegoro mampu meningkatkan produktifitas pertanian khususnya tanaman padi, yang dahulu tidak sampai 9 ton/tahun, saat ini mencapai 907.000 ton/tahun dalam tahun 2015 dengan target tahun-tahun mendatang semakin meningkat, ada lonjakan-lonjakan tinggi. Kusnandaka juga menyampaikan bahwa terkait dengan SIMTAPAT ini menjadi kebanggaan Bojonegoro dan diharapkan memberikan motivasi bagi semua. Seperti disampaikan oleh tenaga ahli BPPT bahwa di Indonesia ini melalui prakarsa Bupati Bojonegoro, Kang Yoto, baru Bojonegoro yang mempunyai pemikiran untuk memanfaatkan IT secara cepat dan tepat. Kusnandaka menambahkan bahwa hal ini akan menjadi bermakna jika kita semua mampu mengimplementasikannya dengan baik. Keberlanjutan dan keberlangsungan terkait keberhasilan pelaksanaan implementasi aplikasi ini menjadi tanggung jawab besar para administrator dan operator sebagai pelaksana teknis di lapangan, sehingga alat ini (SIMTAPAT) akan berfungsi dan bermakna jika SDM pelaksana teknis juga mengikuti alat tersebut. Kusnandaka mengibaratkan aplikasi SIMTAPAT ini sebagai mobil Eropa yang semuanya serba canggih/digital dimana SDM pelaksana teknis harus bisa benar-benar mengikuti agar aplikasi ini bermanfaat dan bermakna. Kusnandaka berharap kepada semua peserta agar menyampaikan segala hal yang bisa diterapkan dan dikembangkan untuk menyempurnakan/membenahi aplikasi yang telah dibangun ini, karena yang namanya membangun tidak lepas dari kekurangsempurnaan. Hal ini memerlukan pembenahan terus menerus sesuai dengan perkembangan dan pertumbuhan keinginan target-target kinerja. Kusnandaka juga meminta kepada tenaga ahli BPPT untuk memberikan solusi terbaik atas semua hal-hal yang disampaikan oleh pelaksana teknis lapangan guna penyempurnaan dan pengembangan aplikasi ini kedepan.
       Kepala Dinas Pertanian, Ir Achmad Djupari, M.Si pada kesempatan berikutnya menyampaikan terima kasih atas niat kuat operator kecamatan yang rata-rata berstatus tenaga harian lepas (THL) untuk  mengikuti kegiatan Bimtek ini dengan baik. Achmad Djupari berharap kepada semua operator kecamatan agar menghayati betul maksud, tujuan dan manfaat aplikasi SIMTAPAT. Djupari menekankan kepada semua petugas kecamatan bahwa agar dalam melaporan hasil produksi pertanian terutama padi agar petugas benar-benar keliling ke desa, juga ke Balai Desa untuk melihat buku petok D (buku kretek desa) untuk melihat luasan yang benar. Djupari menambahkan bahwa ubinan harus benar-benar mewakili panenan yang ada di hamparan sawah, tidak boleh seenaknya sendiri, karena masih ada yang memakai angka produksi 5,8 ton/ha, seharusya 6,25 ton/ha. Djupari menyatakan bahwa SIMTAPAT ini salah satu yang akan membantu kita dalam mengetahui prediksi hasil panen padi dan jagung per kecamatan per desa, juga dapat mengetahui kebutuhan pupuk. Djupari juga menerangkan bahwa kondisi saat ini di Bojonegoro 1 PPL menangani 5 Desa, dimana tiap Desa memiliki  5 kelompok tani sehingga rata-rata 1 PPL menangani 25 kelompok tani, sehingga tanggung jawab PPL yang rata-rata masih tenaga kontrak, sangat berat. Kondisi saat ini, perlakuan terhadap tanaman harus benar-benar tepat, terutama pemakaian pupuk organik cair (poc) diperbanyak, karena jika perlakuan salah sedikit akan merugikan. Djupari berharap agar kedepan aplikasi ini juga bisa untuk memantau hama tanaman.
       Bimbingan teknis ini pada hari pertama sesi pertama, Instruktur/Narasumber dari BPPT, Dr. Ir. Sidik Mulyono, M.Eng (tenaga ahli remote sensing) menyampaikan materi tentang pengenalan dan pemanfaatan teknologi remote sensing (inderaja) untuk pertanian, pengenalan dan pengoperasian aplikasi SIMTAPAT serta tanya jawab dan diskusi. Pada sesi kedua, Muhammad Iqbal Habibie, S.Kom, MT (Tenaga Ahli GIS BPPT) menyampaikan materi pengenalan tentang geospasial, pemanfaatan informasi geospasial, dan pengenalan aplikasi GIS. Pada hari kedua materi yang diberikan adalah pengolahan final data citra satelit LANDSAT-8 dengan aplikasi ENVI dan pengunggahan/update data citra satelit LANDSAT-8 pada aplikasi SIMTAPAT.
       Operator dari 28 kecamatan nampak antusias dalam mengikuti bimtek. Nampak bahwa mereka sudah mahir menjalankan aplikasi pemetaan seperti google earth, beberapa peserta juga cukup lancar saat diminta untuk memperbaiki detail peta baku sawah dengan aplikasi google earth pada beberapa desa di masing-masing kecamatan yang menjadi tanggung jawabnya. Pada bimtek hari keduapun yang dilaksanakan sampai sore hari, semua admin mampu mengolah data dan mempraktekkan unggah data pada aplikasi SIMTAPAT, termasuk Kabid Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian, Zaenal Fanani, S.Pi, MP yang baru kali ini mengikuti bimtek sebagai user administrator, dengan lancar mengolah data citra satelit LANDSAT-8 periode bulan Mei 2016. (Nuty/Dinkominfo)


By Admin
Dibuat tanggal 20-06-2016
723 Dilihat
Bagaimana Tanggapan Anda?
Sangat Puas
74 %
Puas
11 %
Cukup Puas
5 %
Tidak Puas
11 %