Dinas Kominfo Kabupaten Bojonegoro menerima kunjungan PT MediaTrac Sistem Komunikasi, rabu 13 Juli 2016. PT MediaTrac Sistem Komunikasi adalah sebuah perusahaan yang berpusat di Jakarta, yang bergerak dalam bidang analisa data besar (big data) dengan fokus pada teknologi integrasi data. Kunjungan PT Mediatrac yang berlangsung selama 3 hari mulai rabu-jum’at 13-15 Juli 2016 tersebut dalam rangka pelaksanaan Assesment terhadap teknologi informasi yang terimplementasi di Bojonegoro.
       Endiyan Rakhmanda, salah seorang tenaga ahli IT dari PT MediaTrac menyampaikan dalam paparannya bahwa tujuan dari rangkaian kegiatan assesment ini adalah untuk memetakan potensi dan tantangan yang ditemukan di masing-masing sektor serta peran serta teknologi yang ada sebagai alat penunjang pengambil keputusan dan pelayanan publik. Hasil dari assesment ini akan digunakan sebagai basis pertimbangan dan penilaian untuk peningkatan efisiensi dan efektifitas peran teknologi, serta tata kelola data dan informasi sehingga dapat menunjang pengambilan keputusan berbasiskan data serta pelayanan publik yang tepat sasaran.
       Rangkaian kegiatan assesment tersebut dimulai pada rabu siang, 13 Juli 2016 di aula Dinas Kominfo dengan kegiatan pra-assesment terhadap 53 aplikasi yang telah diterapkan di Kabupaten Bojonegoro. Assesment 53 aplikasi tersebut diarahkan pada tiga hal yaitu fungsi dan pemanfaatan aplikasi, pengelolaan data, dan teknologi yang digunakan. Pra Assesment terhadap 53 aplikasi tersebut cukup detail sampai malam hari. Pada beberapa kesempatan Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Bojonegoro, Kusnandaka Tjatur P beberapa kali menambahkan penjelasan detail terkait aplikasi LAPOR!, Sispan, Simtapat, info harga, dan aplikasi bidang perijinan. Beberapa penjelasan tentang aplikasi disperindag online, koperasi UKM Online, GDSC, aplikasi Dasa Wisma, dan aplikasi Dashboard Pemkab Bojonegoro hasil karya mahasiswa AKN Bojonegoro dijelaskan cukup terinci oleh Kepala Bidang PTI Dinas Kominfo, Nuriski Imandari. Semua penjelasan dari tim Dinas Kominfo benar-benar membuat Tim Mediatrac kagum karena dengan keterbatasan SDM dan minimnya sekolah tinggi di bidang IT ternyata Bojonegoro telah benar-benar menerapkan teknologi informasi untuk efisiensi pekerjaan, waktu, dan biaya meskipun aplikasi yang ada belum terintegrasi dan masih terjadi proses input yang relatif sama untuk beberapa aplikasi.
      Rangkaian kegiatan assesment hari kedua, 14 Juli 2016 diikuti oleh 14 SKPD diantaranya Dinas Kominfo, Badan Perijinan, BPKKD, Dispenda, Dinas Kesehatan, BKD, Dinas Dukcapil, RSUD Sosodoro Djatikoesoemo, RSUD Padangan, RSUD Sumberrejo, dan beberapa SKPD lainnya. Pelaksanaan assesment dibagi menjadi 2 kelompok ,yaitu kelompok dengan kategori aplikasi pelayanan publik dan kategori pengambilan keputusan. Hasil sementara assesment PT Mediatrac tersebut bahwa dari 53 aplikasi yang dilakukan assesment akan dipilih tiga aplikasi yang akan dilakukan pendalaman lebih lanjut untuk rencana pengembangan yaitu aplikasi GDSC, aplikasi Kesehatan, dan integrasi aplikasi Display Produk IKM dan aplikasi Koperasi UKM online.
       Puncak kegiatan assesment oleh PT Mediatrac adalah memaparkan hasil assesment pada rapat evaluasi di rumah Dinas Bupati Bojonegoro. Regi Wahyu, salah satu direksi PT Mediatrac menyampaikan kekaguman dan apresiasi yang tinggi terhadap perkembangan IT di Bojonegoro terutama karena faktor leadership Kang Yoto. Regi menegaskan bahwa visi Bojonegoro untuk menjadi contoh sukses Open Government melalui Big Data. Manfaat yang ingin diraih bagi Bojonegoro adalah menjadi pioner penerapan Big Data dalam Open Government untuk direplikasikan di Indonesia dan dunia. Bagi PT Mediatrac tujuan  mencari kisah sukses pemanfaatan integrasi big data sebagai bukti ekosistem bisnis. Regi menambahkan tentang 3 fase implementase untuk 1 tahun kedepan yaitu Enhancement (fase 1), Sustainability (fase 2) dan Optimalization (Fase 3). Setelah rapat evaluasi Tim Mediatrac bersama beberapa pejabat Pemkab, diajak oleh Bapak Bupati untuk melihat detail beberapa ruang pada gedung baru 7 lantai. Tim mediatrac pun ikut mengikuti jalannya Dialog Interaktif. (Nuty/Dinkominfo)