Bojonegoro sebagai salah satu daerah yang diakui dunia internasional sebagai pemerintahan yang sukses menjalankan pemerintah yang terbuka (open government), Kamis, 21 Juli 2016, Bupati Drs. H. Suyoto, M.Si (Kang Yoto) diundang untuk berbagi pengalaman dengan negara lain pada acara Panel Diskusi ADB-OGP di Manila Philipina dengan moderator Joe Powell Deputy CEO OGP support unit yang diikuti oleh lebih dari 100 orang peserta yaitu dari daerah /negara yang telah  ditetapkan menjalankan pemerintahan terbuka, beberapa lembaga internasional seperti PBB, ADB, UNDP, WWF, IDFI dan tentu saja perwakilan pemerintah Philipina sebagai tuan rumah.
       Kang Yoto menguraikan hakekat dari pemerintahan yang terbuka adalah keterbukaan akan informasi/data, keterbukaan akan akses bagi rakyat dan keterbukaan untuk memberikan saran, keluhan dan berpartisipasi dalam pembangunan. Kang Yoto pada kesempatan ini memberikan contoh implementasi yang sudah dijalankan Bojonegoro, mulai tahun 2008 hingga saat ini. Open government sebagai bagian proses transformasi pemerintahan yang didukung oleh 6 pilar pembangunan berkelanjutan dan 7 elemen transformasi. Pemerintahan terbuka ini akan terus dilakukan seiring dengan pelaksanaan pembangunan berkelanjutan (SDGs) berupa :

  1. Peningkatan pelayanan publik di bidang pendidikan, kesehatan, perijinan dan infrastruktur.
  2. Perencanaan dan pengawasan yang lebih baik terkait desa membangun yang didukung gerakan desa sehat cerdas (GDSC).
  3. Pengelolaan anggaran yang diketahui publik hingga rincian penggunaan sebagai alat perencanaan anggaran yang baik "money follow program"
  4. Mekanisme partisipasi publik regulasinya akan ditingkatkan dari Peraturan Bupati menjadi Peraturan Daerah.
  5. Revolusi data, satu data, satu kebijakan, yang up to date dan terintegrasi menunjang pembangunan dan kepentingan rakyat (smart city/regency)

Inilah kekuatan Bojonegoro sebagai kolaborasi pemerintah di semua tingkatan, rakyat, para akademisi dan pengusaha bahwa OGP ini telah melewati 3 phase yaitu peningkatan, keberlanjutan dan optimalisasi, “The power of We” sebagai pondasi sinergitas dan aksi kolabalorasi. (RJ/Nuty-Dinkominfo)


By Admin
Dibuat tanggal 24-07-2016
500 Dilihat
Bagaimana Tanggapan Anda?
Sangat Puas
74 %
Puas
11 %
Cukup Puas
5 %
Tidak Puas
11 %