Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) kembali menyelenggarakan Bimbingan Teknis Penguatan SDM bagi User Operator Aplikasi SIMTAPAT (Sistem Informasi Tanam dan Panen Tepat) dalam rangka Update Peta Baku Sawah yang disesuaikan dengan kondisi riil peta lahan sawah per Desa yang ada di Kabupaten Bojonegoro. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada hari Selasa, 26 Juli 2016 bertempat di aula Dinas Kominfo. Bimtek tersebut merupakan tindak lanjut hasil pelaksanaan Bimtek Penguatan SDM bagi User Administrator dan User Operator Aplikasi SIMTAPAT yang dilaksanakan tanggal 16-17 Juni 2016 pada bulan Ramadhan lalu.
Bimbingan teknis (bimtek) tersebut diikuti oleh operator UPT/PPL (THL-TBPP) Dinas Pertanian dari 28 kecamata. Instruktur/narasumber bimtek adalah pejabat/staf dari Dinas Komunikasi dan Informatika serta dari Dinas Pertanian. Fokus bimbingan teknis tersebut adalah cropping batas kecamatan lalu dilanjutkan dengan cropping batas desa dan cropping lahan sawah. Proses cropping yang diajarkan dan diterapkan adalah menggunakan aplikasi Google Earth. Salah satu manfaat dari aplikasi Google Earth sehingga aplikasi ini digunakan dalam bimtek adalah bahwa melalui aplikasi ini dapat diketahui seluruh kondisi morfologi dan kontur permukaan bumi secara real yaitu foto tampak atas dari permukaan bumi dengan resolusi gambar yang cukup bagus serta keterangan derajat lintang dan bujurnya untuk setiap daerah di muka bumi.
Kepala Bidang Pengembangan Teknologi Informasi Dinas Kominfo Bojonegoro, Nuriski Imandari, S.Kom, MM pada pembukaan bimtek menyampaikan bahwa tujuan pelaksanaan bimbingan teknis ini adalah untuk proses pembaruan data peta baku sawah per Desa di Kabupaten Bojonegoro guna update hasil prediksi terkait produksi hasil pertanian tanaman padi dan jagung yang dihasilkan oleh aplikasi SIMTAPAT (Sistem Informasi dan Tanam dan Panen Tepat). Karena selama ini data peta baku sawah yang bersumber dari hasil kajian lapangan yang pernah dilakukan oleh Dinas Pertanian, masih terbatas, selain itu bahwa dalam rentang beberapa tahun yang lama pasti ada perubahan peta baku sawah, sehingga perlu dilakukan proses update. Nuriski menyatakan bahwa keberlanjutan dan keberlangsungan terkait keberhasilan pelaksanaan implementasi aplikasi ini menjadi tanggung jawab besar para administrator dan operator sebagai pelaksana teknis di lapangan.
Kepala Bidang Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian, Zaenal Fanani, S.Pi, MP. yang ikut hadir memantau perkembangan hasil pelaksanaan bimtek menyampaikan harapan agar proses update peta baku sawah ini segera mencapai hasil maksimal dalam waktu 2 minggu kedepan dan berharap agar secepatnya dilaksanakan bimtek / rapat evaluasi lanjutan terkait hasil pelatihan bimtek tersebut, mengingat sangat berat dan banyaknya petak sawah yang harus dicropping dengan aplikasi Google Earth.
Selanjutya salah satu instruktur dari Dinas Pertanian, Indra Kusuma, A.Md. pada saat pelaksanaan pendampingan kepada peserta bimtek menyampaikan harapan agar target pada bimtek kali ini adalah sampai pada cropping lahan sawah 1 desa per kecamatan. Indra juga meminta kepada peserta jika telah melakukan proses cropping selanjutnya di rumah masing-masing agar mengirimkan file hasilnya ke Dinas Pertanian dan Dinas Kominfo.
Operator dari 28 kecamatan nampak antusias dalam mengikuti bimtek tersebut. Nampak bahwa mereka mulai mahir menjalankan proses cropping dengan pembentukan polygon dengan aplikasi Google Earth. Beberapa peserta juga cukup lancar saat diminta untuk memperbaiki detail peta baku sawah dengan aplikasi google earth pada desa di masing-masing kecamatan yang menjadi tanggung jawabnya. Mereka cukup teliti dan sabar menyelesaikan cropping peta lahan sawah sampai pukul 15.10 WIB meskipun para operator tersebut sudah cukup kelelahan mengoperasikan aplikasi tersebut. (Nuty/Dinkominfo)
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
Sangat Puas
74 % |
Puas
11 % |
Cukup Puas
5 % |
Tidak Puas
11 % |