Desa Glagahan Kecamatan Sugihwaras dipilih sebagai tuan rumah pelaksanaan LCCK (Lomba Cerdik Cermat Komunikatif) periode kedua yang digelar oleh Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Bojonegoro bekerjasama dengan Tim Penggerak PKK Kabupaten Bojonegoro, pada hari Senin, 15 Agustus 2016. Bapak Bupati Bojonegoro, Drs. H. Suyoto, M.Si hadir secara langsung untuk membuka kegiatan tersebut didampingi oleh Ketua TP PKK Kabupaten, Ibu Hj. Siti Mahfudhoh Suyoto. LCCK tersebut diikuti oleh peserta dari TP PKK Kecamatan Dander (Regu A), Gondang (Regu B), Sugihwaras (Regu C), Temayang (Regu D), Sekar (Regu E), dan Bubulan (Regu F). Kegiatan tersebut dihadiri oleh Kepala Dinas Kominfo bersama tim, beberapa Kepala SKPD lainnya, Bapak Kuswiyanto (anggota DPR-RI Komisi 8), para Camat beserta Ibu Ketua TP PKK Kecamatan yang dipilih untuk mengikuti LCCK, beberapa Muspika, Kepala Desa dan Ibu Ketua TP PKK Desa, serta masyarakat Desa Glagahan yang dengan antusias mengikuti jalannya LCCK.
Sesuai dengan ketentuan pelaksanaan LCCK, masing-masing regu terdiri lima orang peserta yang merupakan juara dari desa-desa di Kecamatan tersebut. Tiap regu juga membawa suporter dari kecamatan masing-masing untuk menyemarakkan yel-yel. Pembabakan LCCK ini meliputi babak pertama yaitu menjawab pertanyaan dari tamu kehormatan dengan persentase nilai 10 persen, babak kedua presentasi update data Dasa Wisma dengan persentase nilai 40 persen, babak ketiga penyuluhan dengan persentase nilai 20 persen, dan babak terakhir paparan blog dengan persentase nilai 30 persen.
Pada kesempatan tersebut Ketua TP PKK Kabupaten, Ibu Hj. Siti Mahfudhoh Suyoto mengucapkan terima kasih kepada semua yang hadir. Beliau menyampaikan bahwa kegiatan LCCK ini merupakan salah satu langkah evaluasi atas apa yang telah dilakukan selama in, termasuk GDSC (Gerakan Desa Sehat dan Cerdas) yang digagas oleh Pemkab Bojonegoro yang menginginkan masyarakatnya sehat, cerdas, produktif, dan bahagia, akan dapat terwujud jika masyarakatnya memiliki pengetahuan dan wawasan. Bahwa dengan memiliki pengetahuan dan wawasan yang luas tentu suatu saat masyarakat akan memahami pentingnya meningkatkan kualitas keluarganya baik dari segi tingkat kesehatan anak, lingkungan yang sehat, tingkat jenjang pendidikan anak, tingkat ekonomi, tingkat keharmonisan keluarga, serta tingkat kehidupan agamanya. Dengan memiliki pengetahuan maka masyarakat akan memiliki pemahaman yang baik dan setelah paham akan memiliki kesadaran, dan selanjutnya dengan kesadaran yang dimiliki akan melakukan hal yang baik.
Pada kesempatan berikutnya Bapak Bupati Suyoto menyatakan bahwa perubahan itu, keinginan untuk berubah menjadi lebih baik adalah tanda-tanda kehidupan manusia. Perubahan menjadi lebih baik akan dapat terjadi jika memenuhi syarat-syarat, yang mana Bapak Bupati Suyoto menyebutnya sebagai enam prinsip pembangunan. Beliau berpesan kepada yang hadir agar menerapkan 6 (enam) prinsip tersebut. Prinsip pertama, dalam diri kita harus memiliki niat, niat yang menyala-nyala, niat untuk menjadi lebih baik. Niat untuk terus berusaha menjadi lebih baik lagi, tidak pernah gampang cukup/puas dengan apa yang telah dicapai, karena masih ada yang lebih baik dan menantang di depannya. Prinsip kedua adalah memiliki pengetahuan yang cukup untuk memahami masalah, karena dengan berwawasan luas dan berfikir kritis maka kita tidak akan pernah berhenti pada satu capaian, namun akan berfikir untuk mencapai dan meraih yang lebih tinggi lagi. Prinsip ketiga adalah ‘i’tirof’ mengakui kekurangan, jangan sekali-kali merasa diri kita pandai dan mengerti semua. Namun, terus menerus belajar, sebagai manusia harus mau mengakui jika miskin ilmu sehingga kita perlu guru sebagai pengajar kita. Prinsip keempat adalah memiliki jurus-jurus untuk menyelesaikan masalah, karena dari setiap permasalahan yang muncul, kita harus memikirkan solusinya. Prinsip kelima adalah mau bekerjasama untuk melaksanakan jurus-jurus tersebut, membuka diri dan membuka jaringan kerjasama antar stakeholder. Prinsip keenam adalah terus mengevaluasi, melakukan koreksi, dan terus menemukan jalan yang lebih baik untuk mencapai mimpinya tersebut. Kita dapat membayangkan, Jika ibu-ibu di desa kemudian mempunyai niat untuk mengubah desanya, memiliki data yang cukup tentang bagaimana keadaan desanya, yang ketiga memiliki tekad, keempat memiliki dan menerapkan jurus, kelima mau bekerjasama, membuka diri, dan keenam adalah evaluasi terus menerus maka akan terjadi Sustainable Development, yaitu kemajuan, perbaikan yang terus menerus. Beliau selanjutnya menekankan bahwa data dari ibu-ibu kader PKK penting sekali karena hal itu yang membuat kerangka desa, masyarakat, Pemkab, bahkan Indonesia menjadi tahun apa yang sebenarnya ada di desa. Tidak mungkin pembangunan bisa tepat dan efektif tanpa adanya data yang betul, dan data harus terjadi perubahan, tidak statis, harus terupdate.
Berdasarkan hasil penilaian akhir LCCK tingkat Kabupaten tersebut, peringkat pertama diraih oleh regu dari Kecamatan Temayang (Regu D) dengan nilai 268,5. Peringkat kedua diraih oleh regu dari Kecamatan Bubulan (Regu F) dengan nilai 252,9. Peringkat ketiga, diraih regu dari Kecamatan Sugihwaras (Regu C), dan selanjutnya disusul oleh Kecamatan Dander (Regu A) dengan nilai 241,4 ; Kecamatan Sekar (Regu E) dengan nilai 237,3 ; dan terakhir regu Kecamatan Gondang (Regu B) dengan nilai 221,4. (Nuty/Dinkominfo)
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
Sangat Puas
74 % |
Puas
11 % |
Cukup Puas
5 % |
Tidak Puas
11 % |