Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Bojonegoro dalam rangka kegiatan publikasi informasi melalui pembuatan buku, mengadakan diskusi pembahasan 3 draft materi buku tentang Bojonegoro bersama beberapa SKPD dan mitra profesi terkait pada hari Jum’at 17 September 2016 bertempat di Aula Dinas Kominfo. Pejabat/Staf SKPD yang terlibat dalam diskusi tersebut adalah dari BAPPEDA, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Bagian Humas dan Protokol Setda, Badan Kesbangpol dan Linmas, semua bidang pada Dinas Kominfo serta beberapa mitra profesi dari kalangan media cetak dan online.
       Kabid Data dan Informasi Dinas Kominfo, Kedah Handayani, S.Sos pada pembukaan diskusi menyampaikan ketiga draft buku tersebut yang pertama adalah Buku “Menyusuri Potensi Bojonegoro”, yang kedua, Buku “Bela Negara Ala Bojonegoro”, dan ketiga, Buku “Keterbukaan Informasi Publik”. Kedah Handayani S.Sos, sangat mengharapkan saran dan masukan untuk penyempurnaan ketiga buku tersebut sehingga dapat segera selesai pada akhir September ini. Kedah Handayani S.Sos menambahkan bahwa terkait Buku “Bela Negara Ala Bojonegoro” ada 7 tulisan tentang 7 Ikrar Bela Negara dan 18 tulisan pada Buku “Menyusuri Potensi Bojonegoro”.
       Selanjutnya Kasi Dokumen dan Informasi Dinas Kominfo, Drs. Musdar menyampaikan bahwa ketiga buku yang akan dirilis oleh Dinas Kominfo tersebut berbeda dengan buku yang dibuat oleh BAPPEDA, dalam hal ini buku tentang Potensi Bojonegoro yang dibuat oleh BAPPEDA memuat data yang ada di seluruh Kabupaten Bojonegoro seperti data geografis, wisata, tenaga kerja, bersifat statistik dan lain sebagainya. Sedangkan buku Potensi Bojonegoro yang akan dirilis oleh Dinas Kominfo dibuat berdasarkan hasil penelusuran terhadap beberapa lokasi yang memiliki potensi wisata tetapi belum diketahui secara luas oleh masyarakat, dalam hal ini berisikan 18 tulisan tentang potensi wisata yang diharapkan dapat berkembang melalui publikasi ini. Drs. Musdar juga menyampaikan bahwa penyusunan buku “Menyusuri Potensi Bojonegoro” ini sudah selesai tahap layout dan siap cetak, namun dalam rangka penyempurnaan tetap memerlukan masukan dan koreksi dari beberapa pihak terkait melalui diskusi ini. Sedangkan buku “Bela Negara Ala Bojonegoro” dan buku “Keterbukaan Informasi Publik” masih dalam tahap selesai draft tulisan. Drs. Musdar juga menyatakan bahwa pihaknya mentargetkan tiga buku tersebut telah selesai dicetak akhir September 2016 ini.
       Redaktur Radar Bojonegoro, Anas AG menyampaikan bahwa penulisan buku dikerjakan oleh 3 tenaga ahli, layoutnya ditangani oleh layouter terbaik. Pendekatan yang dipakai dalam penulisan buku tersebut, terutama Buku “Menyusuri Potensi Bojonegoro” adalah pendekatan jurnalistik, bukan pendekatan ilmiah. Penulis datang ke lokasi, melakukan wawancara dan menuangkan dalam tulisan. Anas AG menjelaskan latar belakang digunakannya pendekatan jurnalistik adalah harapan agar tulisan lebih enak dibaca, berbeda dengan buku yang dibuat BAPPEDA yng menggunakan pendekatan ilmiah, menonjolkan statistik dan data. Meskipun demikian buku yang dibuat Dinas Kominfo tetap memuat data-data hasil wawancara. Anas menambahkan bahwa dalam proses pengerjaan Buku “Menyusuri Potensi Bojonegoro” dibagi dalam 4 wilayah, yaitu wilayah timur yang direpresentasikan dengan tulisan terkait pasar sumberrejo, wilayah selatan yang berisikan tulisan potensi wisata daerah Gondang dan Sekar, wilayah barat yang mengulas tentang Sumur Tua Migas di “The Little Teksas” Wonocolo, Kedewan. Sedangkan untuk wilayah utara yang sangat menarik adalah potensi perahu wisata Bengawan Solo, namun hal ini belum digarap secara tuntas karena membutuhkan biaya yang cukup besar, namun diharapkan ada sesi terpisah untuk mengulas potensi wisata Bengawan Solo.
       Berikutnya Kabid Diseminasi Informasi, Alit Saksama Purnayoga, SSTP menyampaikan agar konten buku-buku tersebut terutama buku “Menyusuri Potensi Bojonegoro” tetap memuat data-data alamat dan keterangan yang dapat memberikan panduan bagi yang membaca untuk dapat menemukan dan mengunjungi lokasi-lokasi wisata yang tertulis dalam buku tersebut. Dia juga berharap buku-buku itu memiliki umur yang panjang seperti buku potensi wisata Indonesia yang disediakan bagi penumpang pesawat terbang.
       Pewarta senior Antara Jatim News, Slamet Agus Sudarmojo yang mengikuti diskusi tersebut menyarankan agar dalam penulisan judul lebih dipadatkan dan memancing keingintahuan pembaca. Dia memberikan beberapa usulan pemadatan beberapa judul tulisan pada Buku “Menyusuri Potensi Bojonegoro”, seperti “Andesit Penantang Sang Petualang”.
       Drs. Musdar lebih lanjut menjelaskan bahwa tiga buku tentang Bojonegoro tersebut akan dicetak dengan jumlah terbatas (limited Edition) masing-masing hanya 100 buku, dan berdasarkan hasil diskusi untuk distribusi selanjutnya dapat melalui website dalam bentuk e-book. Drs. Musdar menambahkan bahwa ketiga buku tersebut itu akan diedarkan diedarkan di hotel-hotel, di area tunggu Stasiun KA dan Terminal, dan juga akan dibagikan melalui Stan Dinas Kominfo pada acara Festival HAM nanti tanggal 30 November - 2 Desember 2016 yang akan dihadiri tamu dari beberapa negara asing. (Nuty/Dinkominfo)


By Admin
Dibuat tanggal 17-09-2016
601 Dilihat
Bagaimana Tanggapan Anda?
Sangat Puas
74 %
Puas
11 %
Cukup Puas
5 %
Tidak Puas
11 %