Pemkab Bojonegoro melalui Dinas Kominfo kembali mendapat kepercayaan tingkat nasional dalam ajang Penjurian TOP IT & TOP TELCO 2016 diselenggarakan oleh Majalah Itech (PT. Media Madani Utama). Penjurian dari ajang bergengsi tahunan ini dilaksanakan di Mercantile Athletic Club – Gedung WTC I, Jakarta pada hari selasa, 27 September 2016.

       Penjurian TOP IT & TOP TELCO 2016 tersebut bertujuan untuk mengukur tingkat keberhasilan implementasi dan pemanfaatan Solusi TI & TELCO untuk meningkatkan kinerja, daya saing, dan layanan kepada masyarakat Bojonegoro, hal ini memiliki bobot terbesar dalam penjurian. Selanjutnya poin pertanyaan lainnya adalah sebagai berikut :
1. Kebijakan dan Tata Kelola TI di Perusahaan :

  1. Sistem tata kelola TI perusahaan dan kerangka kerja divisi TI
  2. Komitmen dan keterlibatan Manajemen dalam TI, terutama CEO, CIO, Direktur IT atau Manajer IT.
  3. Pengelolaan aset-aset TI dan Manajemen Resiko dari resiko investasi dan implementasi TI.
  4. Pengembangan SDM/ Human Capital TI
  5. Pengembangan Teknologi TI untuk bisnis yang berkelanjutan, diserahkan ke vendor atau tim internal

2. Bagaimana peran TI di Kabupaten Bojonegoro, apakah sebagai Support (pendukung), Enabler, Driver, atau Transformer.
3. Sejauhmana Pemkab telah berupaya menuju “Digital Business Transformation” (transformasi menuju digitalisasi proses bisnis);
4. Hal-hal lain yang terkait dengan kategori penghargaan khusus :

  1. Apakah ada kebijakan TI atau Solusi TI - TELCO Pemkab, berdampak nasional?
  2. Apakah ada kebijakan TI atau kebijakan TI-TELCO Pemkab, terkait kuat dengan lingkungan (Go Green)?
  3. Apakah ada program CSR/ PKBL Perusahaan yang terkait dengan IT-TELCO?
  4.  Adalah inovasi bidang TI-TELCO yang dinilai bermanfaat dan membanggakan bagi Pemkab?
  5. Bagaimana pelaksanaan E-Procurement di perusahaan (jika sudah implementasi)?

Semua poin pertanyaan tersebut disertai dengan bukti dukung seperti dokumen, foto, atau sertifikasi.

       Dewan juri pada seleksi TOP IT & TOP TELCO 2016 tersebut adalah Rudi Rusdiah dari Asosiasi Big Data Indonesia (ABDI), Aswin Sasongko (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia - LIPI), dan Benyamin De Haan (Majalah ITECH). Ketiganya adalah pakar-pakar IT dan TELCO di Indonesia.
       Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Kusnandaka Tjatur P, mewakili Pemerintah Kabupaten Bojonegoro pada saat presentasi dan wawancara, menjawab berbagai pertanyaan dewan juri menyampaikan beberapa hal tentang :

  1. Gambaran umum Kabupaten Bojonegoro yang disertai video dokumenter yang pada saat pertemuan tingkat dunia OGP di Washington beberapa waktu lalu mendapat aplause luar biasa dari negara anggota OGP
  2. Permasalahan Kabupaten Bojonegoro pada awal pemerintahan Bupati Suyoto (2008), yaitu kondisi alam (banjir, kekeringan, tanah gerak), sejarah panjang kemiskinan, rendahnya kualitas infrastruktur, besarnya hutang Pemkab, serta tingkat kepuasan dan kepercayaan terhadap kinerja pemerintah yang rendah.
  3.  Spirit Kabupaten Bojonegoro, kerja cepat, tepat, bermanfaat dengan fokus pembangunan infrastruktur, SDM, dan Layanan.
  4. Visi, misi, tujuan, sasaran, RPJMD Kabupaten Bojonegoro 2013-2018, Visi, misi, tujuan, sasaran, Renstra Dinas Kominfo 2013-2018.
  5. Tantangan serta solusi cepat, tepat, dan bermanfaat yang dilakukan oleh Pemkab Bojonegoro bahwa tidak ada Perguruan  Tinggi berbasis IT, mindset masyarakat dan stakeholder, IT belum penting, kondisi geografi, terbatasnya SDM kompeten IT (pengelola & pengguna), belum menjadi tujuan wisata, bukan daerah industri, terdapat wilayah sinyal kurang kuat. Tantangan tersebut diterapkan solusi melalui KIM berbasis IT, Komunitas BLOGGER/ RTIK, Kolaborasi NGO, kolaborasi lembaga/ instansi, SMK Jurusan IT, serta Gerakan PKK dan Desa.
  6. Perjalanan pembangunan bidang IT di Kabupaten Bojonegoro mulai tahun 2009 – 2016
  7. Sistem keterbukaan Pemkab Bojonegoro yang didukung produk hukum Peraturan Bupati Nomor 30 Tahun 2013 tentang Manajemen Inovasi Pembangunan Berbasis Partisipasi Publik dan Peraturan Bupati Nomor 12 Tahun 2016 tentang Pedoman Penyusunan Kerangka Acuan Kerja
  8. Penerapan 53 Aplikasi di Kabupaten Bojonegoro yang meliputi berbagai aspek bidang dan layanan
  9. Hasil  dan dampak penerapan IT di Kabupaten Bojonegoro yaitu naiknya Nilai Tukar Petani dan  turunnya tingkat pengangguran dan kemiskinan, serta meningkatnya pertumbuhan ekonomi mencapai 19,87 (dengan migas) dan 5,99 (tanpa migas)
  10. Hasil survey kepuasan masyarakat yang dilakukan oleh Pemkab Bojonegoro bersama pihak ketiga (NGO)

       Dewan juri TOP IT & TOP TELCO 2016 menyatakan sangat tertarik dengan peran ibu-ibu PKK yang digerakkan untuk pendataan melalui aplikasi Dasa Wisma untuk menuju pembuatan Big Data Bojonegoro. Dan saat mendapat pertanyaan terkait aplikasi unggulan, Kusnandaka Tjatur menyampaikan bahwa SIMTAPAT adalah aplikasi unggulan yang dibuat untuk membantu masyarakat Bojonegoro yang mayoritas hidup di sektor pertanian dalam meningkatkan hasil produksi pertanian. (Nuty/Dinkominfo)

 


By Admin
Dibuat tanggal 29-09-2016
680 Dilihat
Bagaimana Tanggapan Anda?
Sangat Puas
79 %
Puas
7 %
Cukup Puas
0 %
Tidak Puas
14 %