Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Bojonegoro terima kunjungan Blogger se-Jawa Timur ke  Festival OGP Pemkab Bojonegoro, minggu siang, 20 Nopember 2016. Kunjungan rombongan Blogger yang berjumlah sekitar 65 orang tersebut dikemas dalam acara “Kopdar Blogger Jatim” dengan tema from Zero to Hero. Rombongan Blogger yang berasal dari Tuban, Ngawi, Malang, Jombang, Sidoajo, Surabaya, dll tersebut datang di Pendopo Malowopati Pemkab Bojonegoro sekitar pukul 13.00 WIB dan memulai kegiatan dengan diskusi berbagi pengalaman dalam nge-Blog. Sekitar pukul 14.15 WIB rombongan Blogger Jatim tersebut menuju gedung Pemkab Baru 7 lantai untuk mengunjungi festival OGP.
     Kabid PTI Dinas Kominfo, Nuriski Imandari saat menerima kunjungan Blogger di pintu utama lantai 1 gedung Pemkab baru menyampaikan kepada seluruh Blogger bahwa mereka akan dibawa naik ke lantai 1 dan lantai 2 untuk melihat sejarah perkembangan Bojonegoro menuju pemerintahan terbuka hingga terpilih mewakili Indonesia dalam ajang internasional sebagai pilot project Open Government Partnership (OGP). Nuriski juga menyampaikan bahwa teman-teman Blogger akan diajak ke ruang Bupati Bojonegoro di lantai 7. Dimulai dari lantai 1, Nuriski menjelaskan perkembangan Bojonegoro dari masa ke masa, dari mulai ekonomi, kondisi alam, sampai inovasi teknologi melalui aneka poster yang disajikan di dinding lantai 1. Nuriski menjelaskan bahwa pada awal kepemimpinan Bupati Suyoto tahun 2008 kondisi Bojonegoro masih dilingkupi dengan korupsi, money politics, kepercayaan yang rendah terhadap Pemkab, dan SDM yang rendah serta berbagai hambatan dan tantangan seperti banjir, tanah gerak, endemic poverty dan lain-lain. Pada lantai 2, Nuriski menjelaskan transparansi penggunaan anggaran berbagai SKPD yang dipampang di dinding yang mana semua pengunjung dapat memantau secara langsung penggunaan anggaran sampai saat ini. Mereka sangat kagum dengan tingkat pertumbuhan ekonomi Bojonegoro di tahun 2016 yang mencapai 19,2%.

Naik ke lantai 7, Nuriski mengajak rombongan masuk ke sebuah ruangan yang disebut Ruang Produktif, dimana setiap harinya Kang Yoto, panggilan akrab bupati Bojonegoro Drs. H. Suyoto M.Si, bertemu dengan staf-staf yang membantu beliau untuk mengembangkan kabupaten Bojonegoro dari segala aspek. Nuriski menjelaskan perkembangan Bojonegoro melalui  video pendek yang merupakan portofolio Bojonegoro, yang selalu dibawa oleh Kang Yoto untuk memperkenalkan kabupaten Bojonegoro ke semua pihak yang berkunjung ke Bojonegoro atau saat Beliau diundang ke luar negeri.
       Nuriski juga menjelaskan berbagai aplikasi IT yang bisa diakses oleh masyarakat yang diterapkan dalam membangun Bojonegoro mulai dari portal website Pemkab dan SKPD, aplikasi penampung  pengaduan dan aspirasi (Lapor), informasi keuangan, informasi beasiswa, informasi lapangan pekerjaan, dan lain-lain yang tujuannya untuk memudahkan masyarakat dalam memberikan aspirasinya. Namun, dengan kesadaran bahwa tidak semua masyarakat bisa mengakses teknologi informasi lewat internet, Kang Yoto juga membuka layanan SMS yang bahkan layanan tersebut langsung tersambung ke telpon genggam pribadi beliau. Nuriski juga menyampaikan bahwa Oh ada lagi 1 program unik yang dijalankan Pemkab Bojonegoro, namanya “Sehari Menjadi Bupati”. Program ini memberi kesempatan bagi masyarakat Bojonegoro yang dianggap berprestasi untuk menjadi Bupati dalam arti kata sesungguhnya,  mulai dari memimpin rapat sampai dengar pendapat.
       Selesai mendengar penjelasan Nuriski, rombongan kembali ke Pendopo Malowopati untuk melakukan kegiatan “Njungok Bareng bersama Kang Yoto”. Bapak Bupati Bojonegoro, Kang Yoto menyapa rombongan Blogger dengan batik merahnya. Melalui gaya bahasa yang lugas apa adanya beliau menceritakan prestasi-prestasi yang sudah ditorehkan Kabupaten Bojonegoro yang sudah mendapat pengakuan baik di Indonesia maupun di kancah dunia internasional. Banyak sekali kalimat-kalimat beliau yang sangat inspiratif, seperti saat beliau pertama kali menjabat sebagai Bupati Bojonegoro yang kala itu adalah daerah minus. Beliau yang putra daerah ingin menjadi Pemain (Player), yang memberikan peran untuk mengangkat derajat tanah kelahirannya. Bukan hanya From Zero to Hero  tapi from Minus to Zero dan melanjutkan kembali hingga menjadi growth and becoming hero. Beliau melihat masalah yang menyelimuti Bojonegoro selama ini sebagai sebuah peluang untuk berkarya, dan beliau juga selalu melihat akar masalahnya apa tidak hanya melihat kulitnya saja.
       Beliau Kang Yoto juga menjelaskan bahwa saat ini Kabupaten Bojonegoro bahkan menjadi kota percontohan bagi banyak kota di berbagai Negara terutama dalam OGP. Bahkan sampai ada yang membuat sebuah buku yang berjudul Leading From The Emerging Future yang idenya berasal dari kemajuan yang dicapai Pemkab Bojonegoro. Tidak ada sesi tanya jawab karena Kang Yoto harus segera berangkat untuk grand opening Go Fun, salah satu karya yang juga patut dibanggakan, sebagai destinasi wisata baru di kota Bojonegoro, Theme Park pertama dan diharapkan bisa meningkatkan perekonomian masyarakat Bojonegoro. (Nuty/Dinkominfo)


By Admin
Dibuat tanggal 22-11-2016
559 Dilihat
Bagaimana Tanggapan Anda?
Sangat Puas
79 %
Puas
7 %
Cukup Puas
0 %
Tidak Puas
14 %