Dinas Komunikasi dan Informatika mewakili Permerintah Kabupaten Bojonegoro dalam ajang tingkat nasional, pameran Hari Pers Nasional (HPN) 2017 dan Maluku Expo 2017 yang dipusatkan Lapangan Merdeka Ambon, pada tanggal 5-9 Pebruari 2017. Pameran HPN dan Maluku Expo 2017 tersebut dibuka oleh Menteri PAN dan RB RI, Asman Abnur dengan ditandai pemukulan tifa (alat musik khas Maluku) oleh Wakil Gubernur Maluku Zeth Sahuburua didampingi oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) PWI Hendrik Ch. Bangun. Puncak perhelatan akbar ini rencananya akan dihadiri oleh Presiden RI Joko Widodo.
Wakil Gubernur Maluku, Zeth Sahuburua seperti dilansir dari beberapa media mengatakan bahwa dalam era globalisasi, para pelaku usaha di Maluku harus bisa menghasilkan produk-produk berkualitas, sehingga bisa bertahan dan berkompetisi untuk mendapatkan pangsa pasar, tidak hanya di dalam negeri tapi juga internasional. Berkembangnya suatu produk dari dunia usaha juga tidak bisa terlepas dari promosi yang dilakukan oleh pelaku usaha, salah satunya adalah melalui media massa. Karena itu, melalui Pameran HPN dan Maluku Expo 2017 diharapkan dapat menjadi ajang kolaborasi antara para pelaku usaha dan insan pers. Pameran HPN dan Maluku Expo 2017 adalah kolaborasi antara dunia usaha dan media massa yang mana dipamerkan juga produk-produk kerajinan bernuansa pers.
Kabupaten Bojonegoro menjadi salah satu kabupaten/kota yang dipilih oleh Kementerian PAN dan RB untuk mengikuti Pameran HPN dan Maluku Expo 2017 karena pengakuan pemerintah pusat atas inovasi penerapan teknologi IT untuk mendukung Pemerintahan Terbuka (Open Government) yang telah dilakukan oleh Pemkab Bojonegoro. Daerah selain Kabupaten Bojonegoro yang ditunjuk untuk mengikuti perhelatan akbar tersebut adalah Provinsi Jawa Timur, Kabupaten Sragen Jateng, dan Kota Bandung.
Kepala Bidang Pengelolaan Komunikasi Publik (PKP) Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Bojonegoro, Djoko Suharmanto menyampaikan bahwa terpilihnya Pemkab Bojonegoro untuk Pameran HPN dan Maluku Expo 2017 karena menjadi pioner penerapan inovasi teknologi dan tata kelola pengaduan masyarakat terkait berbagai bidang pengaduan melalui mekanisme SIAP LAPOR (Sistem Integrasi Aspirasi Publik Layanan Pengaduan Online Rakyat. Djoko menyatakan bahwa melalui SIAP LAPOR masyarakat bisa mengadukan berbagai permasalahan pembangunan, mulai memberikan masukan, kritik, dan juga ikut mengontrol jalannya pembangunan. Djoko menambahkan bahwa Pameran HPN dan Maluku Expo 2017 tersebut juga diikuti jajaran Pemerintah Provinsi Maluku, semua media nasional, BUMD dan BUMN, jajaran Kementerian Pariwisata dan Kementerian Kominfo.
Anjungan Pemkab Bojonegoro dengan pemandu tiga Kepala Bidang dari Dinas Kominfo dan beberapa staf serta perwakilan Blogger, dalam ajang pameran tersebut menampilkan display berupa banner bertema cerdas tata kelola pengaduan dan proses keterbukaan pemerintahan serta berbagai tayangan video berbagai inovasi yang telah diterapkan oleh Pemkab Bojonegoro seperti penerapan berbagai aplikasi bidang pelayanan publik, perencanaan, monitoring, pengelolaan keuangan, open data kontrak dan Revolusi Data. Selain itu juga menyediakan leaflet dan doorprize bermacam-macam hadiah menarik yang bisa dibawa pulang oleh pengunjung. Sejak minggu hingga rabu, anjungan Bojonegoro telah dikunjungi sebanyak 305 tamu dari berbagai kalangan, siswa, PNS, media, dll.
Pada kesempatan Menteri PAN dan RB, Asman Abnur ke anjungan Pemkab Bojonegoro, Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Bojonegoro, Kusnandaka Tjatur P menyerahkan tiga buku tentang Bupati Bojonegoro, yaitu Buku Resonansi Kepemimpinan Transformatif Kang Yoto, Buku Menuju Gerbang Dunia Pemerintahan Terbuka Rakyat Bahagia, dan Buku From Curse to Blessing, Transformasi Bojonegoro Melawan Kutukan Alam (Rhenald Kasali), serta leaflet OGP dan SIAP LAPOR.
Selanjunya pada hari ke-4 pelaksanaan Pameran HPN dan Maluku Expo 2017, dilaksanakan seminar inovasi pelayanan publik dengan menghadirkan empat narasumber Kepala Daerah yang dianggap berhasil dalam menerapkan inovasi pelayanan publik di daerahnya. Seminar bertema cerdas penerapan teknologi tersebut diikuti Bupati se-Provinsi Maluku. Narasumber Empat Kepala Daerah tersebut adalah Wakil Walikota Bandung (Oded M. Danial), Bupati Sragen (usdinar Untung Yuni Sukowati), Walikota Surabaya (Tri Risma Harini) dan Bupati Bojonegoro (Drs. H. Suyoto, M.Si).
Masing-masing Kepala Daerah inspiratif dan innovator tersebut menyampaikan keberhasilannya antara lain Unit Pelayanan Terpadu Penanganan Kemiskinan (Pemkab Sragen), inovasi Command Center (Kota Surabaya), dan inovasi penerapan keterbukaan pemerintahan sejak 2008 sampai saat ini yang menjadikan Bojonegoro sebagai wakil Indonesia dan Asia dalam OGP Internasional.
Bupati Bojonegoro, Drs. H. Suyoto, M.Si menjelaskan berbagai tantangan Kabupaten Bojonegoro yaitu banjir dan kekeringan, tanah gerak, sejarah panjang endemic poverty. Beliau menjelaskan proses panjang pemerintahan terbuka Kabupaten Bojonegoro yang dimulai sejak 18 Maret 2008, yang mana terdapat 3 hal besar yang diterapkan yaitu Transparansi, Partisipasi, dan Kolaborasi, yang melalui proses individual, institusional, dan kultural, dari Selfish (ego) menjadi service (eco). Proses panjang menuju OGP dimulai Tahun 2008-2010 dengan penerapan dialog publik, anjangsana, sms, facebook. Tahun 2010-2012 ditambah media radio, media cetak, kotak aduan, tahun 2013 semua keluhan masyarakat dikelola sebagai ide dan terbit Perbup 30 tahunn 2013 tentang MIPBPP. Tahun 2014 mulai menerapkan aplikasi UKP4 (KSP) yaitu Lapor, Sismon, Open Data dan terbit Perbup Nomor 42 Tahun 2014 tentang TKBP3 dan juga penerapan SIAP-LAPOR. Tahun 2015 web bojonegoro, PPID, info harga, transparasi anggaran, evaluasi kinerja, tahun 2016 terbit Perbup Nomor 12 tahun 2016 tentang KAK Perencanaan, dan pada tahun 2017 terbit Perbup Open Data Kontrak.,Beliau menegaskan bahwa kunci keberhasilan adalah jangan mengeluh, jangan bilang bukan tanggung jawab kita, jangan bilang tidak ada anggaran dan jangan korupsi. (Nuty/Dinkominfo)
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
Sangat Puas
74 % |
Puas
11 % |
Cukup Puas
5 % |
Tidak Puas
11 % |