Sebanyak 121 Mahasiswa Sekolah Tinggi Penyuluh Pertanian ( STPP) Malang, melakukan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Kabupaten Bojonegoro. Penerimaan Mahasiswa ini dilakukan saat diadakan Dialog Interaktif  tiap Jum’at, (27/2/2015)  di Pendopo Malowopati Pemerintah Kabupaten Bojonegoro dan langsung diterima oleh Wakil Bupati Bojonegoro, Setyo Hartono.

Dijelaskan oleh Dr. Ir. Siti Munifah, M.Si Ketua STPP Malang usai penerimaan Mahasiswa PKL, bahwa penempatan praktek kerja lapangan Mahasiswanya ke Kabupaten Bojonegoro, bukan tanpa alasan. Dimana Kabupaten Bojonegoro merupakan daerah lumbung pangan Nasional, dan berswasembada beras cukup besar pada tahun ini, serta dalam mengahadapi pasar bebas Masyarakat Ekonomi Asean ini, kita perlu berikan pengalaman dan pelajaran langsung untuk mahasiswa yang berasal dari luar pulau Jawa.

Masih kata Siti Munifah, Mahasiswa STPP-Malang merupakan sekolah yang diselenggarakan oleh Kementerian Pertanian, selain di Malang masih ada Sekolah Tinggi Penyuluh Pertanian yang sama  yang tersebar di Indonesia, sebanyak 5 (STPP). Diakui, Kabupaten Bojonegoro telah menjadi primadona Indonesia, tidak hanya penghasil Migas terbesar, akan tetapi semua program yang dicanangkan mengarah kepada kesejahteraan masyarakat, khusus petani telah dilaksanakan berbagai trobosan pemecahan masalahnya, seperti adanya sungai bengawan solo yang pada musim hujan akan berdampak banjir tapi oleh pemerintah Bojonegoro dimanfaatkan penggunaan airnya, dengan cara proses tanamnya lebih awal, sehingga saat panen raya air bengawan belum meluap,hasil produksi meningkat dan  harga gabah juga bagus.   

Ditambahkan, di Bojonegoro juga memiliki pendamping lapangan yang handal, selain penyuluh lapangan khusus dari Dinas Pertanian, juga ada penyuluh lapangan yang dipimpin oleh Dandim 0813/Bojonegoro, Letkol Arh. Sjahrir Rijadi. Dengan mengerahkan personel TNI-AD dari Koramil setempat dan Babinsa Desa, semua permasalahan pertanian cepat dan terdeteksi sejak dini.

“ 121 Mahasiswa ini akan melaksnakan PKL di 4 wilayah Kecamatan yang berada di Kecamatan Balen, Sukosewu, Sumberrejo dan Kecamatan Kanor,” Ujarnya.

Sementara itu, Dandim 0813/Bojonegoro , Letkol Arh. Sjahrir Rijadi mengungkapkan bahwa ini merupakan sebagian dari tugas TNI-AD dalam melaksanakan tugas teritorial wilayah, sebagai ujung tombaknya adalah Babinsa karena merekalah yang ditempatkan di Desa. Babinsa harus bisa memberikan pemahaman tentang pertanian, sebab daerah Bojonegoro masyarakatnya sebagian besar bercocok tanam, baik padi, jagung dan kedelai.

“ Kami siap membantu adik-adik Mahasiswa saat melakukan PKL di Bojonegoro, apapun itu kebutuhannya, akan kita bantu menyelesaikannya, kalau perlu Koramil bisa dijadikan Pos sementara, jangan takut masuk Koramil dan Makodim, ” Tegas Sjahrir Rijadi bersemangat.  

 

 


By Admin
Dibuat tanggal 02-03-2015
1046 Dilihat
Bagaimana Tanggapan Anda?
Sangat Puas
76 %
Puas
6 %
Cukup Puas
6 %
Tidak Puas
12 %