“Urip kuwi lelakon, sopo wonge kang gelem nggoleki, sing pinter-pinter nggoleki bakalan nemu, tapi sing ora tau nggoleki mesti wong bento, maka dari itu dalam hidup ini orang harus selalu mencari, jangan berhenti mencari, walaupun ngetan, ngulon, ngalor, ngidul belum ketemu tetapi harus terus mencari, sampai terjadi keadaan sudah tidak bento lagi”, demikian petuah Bupati Bojonegoro Drs. H. Suyoto, M.Si (Kang Yoto) pada Dialog Interaktif Edisi 179 Periode 2, Jumat 31 Maret 2017 di Pendopo Malowopati yang juga disiarkan secara live oleh Radio Malowopati FM (95,8 MHz), siaran relay Radio Kota FM (89,1 Mhz), dan streaming youtube Media Interaktif Bojonegoro.

       Nuansa Dialog Interaktif Tahun 2017 ini memang lebih unik karena beberapa edisi lalu, pada saat arahan Bupati Bojonegoro, Kang Yoto menyanyikan lagu-lagu terbarunya. Kali ini Kang Yoto menyanyikan lagu berjudul Aku Wis Ora Bento yang dilanjutkan dengan lagu berjudul Pura-Pura. Beliau menyatakan “Jangan takut pencilakan, fake it until you make it (berpura-puralah sampai menjadi nyata), jadi pura-pura baik, pura-pura peduli, pura-pura cakap, pura-pura serius itu, semua itu diperbolehkan berpura-pura di awal asal kemudian menjadi nyata”. Menurut Kang Yoto hal itu ada syaratnya yaitu harus tulus dan ada cinta, maka lama-lama akan menjadi nyata. Musuh itu ada di dalam diri sendiri, dan jika musuh itu terus dicari-cari belum ditemukan maka akan terus berpura-pura. Kita tidak perlu kuatir, kita punya kawan, teman yang banyak untuk tumbuh berkembang, jadi bagi siapa saja yang mau tumbuh berkembang, peliharalah niat, peliharalah gairah, bukalah hati, bukalah pikiran, teruslah berhubungan dengan orang lain, terimalah kritik, terimalah masukan, semuanya itu akan menjadi energi kreatif kita untuk tumbuh dan menjadi sukses, berfikirlah sebab karena akibat akan datang dengan sendirinya.

       Kang Yoto juga memberikan apresiasi atas karya topi dari batang pisang (gedebog) dan tas dari kulit kayu yang dibawa oleh pelaku IKM di Bojonegoro di pendopo Malowopati. Kang Yoto berpesan, “kalau tidak laku jangan menyalahkan yang tidak beli tapi harus introspeksi diri bagaimana caranya supaya laku, jadi jika ada yang meremehkan produk kita tersenyumlah dalam hati dan berjanji, suatu saat kamu akan membeli produk saya, lampaui batas maksimalmu”.

       Sebelum arahan Kang Yoto, pada awal Dialog Interaktif moderator dari Dinas Kominfo Cahyo Dwi Utomo menyampaikan pada Dialog Interaktif edisi 179 ini, 2 narasumber yang menyampaikan paparan adalah dari BAPPEDA dan BRI Cabang Bojonegoro. Narasumber pertama dari BAPPEDA Aan Syahbana menyampaikan program prioritas Pemkab Bojonegoro Tahun 2017. Aan Syahbana mengatakan sesuai dengan tema yang menjadi fokus tahun 2017 “Wujudkan Wong Jonegoro Lebih Sehat, Lebih Cerdas, Lebih Produktif, dan Lebih Bahagia dengan Implementasi Open Government Partnership”. Sesuai RPJMD Kabupaten Bojonegoro Tahun 2013-2018, Visi Kabupaten Bojonegoro adalah TERWUJUDNYA PONDASI BOJONEGORO SEBAGAI  LUMBUNG PANGAN DAN ENERGI NEGERI YANG PRODUKTIF, BERDAYA SAING, ADIL, BAHAGIA, SEJAHTERA DAN BERKELANJUTAN, dengan 3 Misi yaitu :

  1. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas, seimbang dan berkelanjutan melalui peningkatan industri pangan dan energi;
  2. Mewujudkan masyarakat yang produktif, mandiri dan sejahtera;
  3. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih melalui peningkatan pelayanan yang profesional.

       Kabupaten Bojonegoro memiliki 8 indikator utama (indikator makro) yang apabila itu tercapai akan menunjukkan keberhasilan. Diantaranya terkait pertumbuhan ekonomi dengan migas tahun 2016 mencapai 19,35% dan pertumbuhan ekonomi non migas proyeksi tahun 2016 mencapai 5,86% yang pertumbuhannya didorong oleh sektor Industri, perdagangan, dan pertanian. Nilai Tukar Petani (NTP) agak melambat dari 106,14 menjadi 104,58 yang disebabkan karena adanya biaya produksi pertanian dan meningkatnya harga-harga konsumsi pertanian. Tingkat inflasi cukup stabil, dan IPM meningkat (66,82%), tingkat kemiskinan juga menurun meski masih pada kategori menengah (15,71% menjadi 15,15%). Kemudian Indeks kesenjangan pendapatan masyarakat terealisasi cukup baik yaitu 0,23 jadi dapat dikatakan kesenjangan pendapatan antara masyarakat kaya, menengah, miskin tidak terlalu jauh. Selanjutnya untuk prioritas pembangunan Kabupaten Bojonegoro tahun 2017 fokus pada 6 pilar yaitu ekonomi, lingkungan hidup, modal sosial, kebijakan fiskal berkelanjutan, pemerintah yang bersih dan berwibawa, dan transformasi kepemimpinan. Selain 6 pilar juga mengacu pada 10 isu strategis yaitu isu pangan, energi, wisata, lingkungan hidup, reformasi birokrasi, modal sosial, pengelolaan ketertiban hukum dan sosial, GDSC, kemiskinan dan pemberdayaan, anggaran dan infrastruktur. (Nuty/Dinkominfo)


By Admin
Dibuat tanggal 02-04-2017
488 Dilihat
Bagaimana Tanggapan Anda?
Sangat Puas
79 %
Puas
7 %
Cukup Puas
0 %
Tidak Puas
14 %