Pemerintah terus meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat, salah satunya dengan mensosialisasikan pemasaran berbasis online ke ranah pasar tradisional melalui Gerakan UMKM Go Online. Menariknya, dalam Program UMKM Go Online Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) tidak hanya menargetkan toko-toko di pasar tradisional, namun hingga penjual yang menggunakan gerobak keliling pun ikut dilibatkan dalam program tersebut.
Perlu diketahui, program UMKM Go Online bertujuan untuk menciptakan 8 juta pelaku Usaha Menengah Kecil dan Mikro (UMKM) untuk bersiap memasuki transformasi digital, pelaku UMKM dapat meningkatkan penjualannya dengan menjadi sebagai merchant di pasar online. Program tersebut juga menargetkan peluang pasar baru bagi pelaku UMKM di Indonesia untuk skala regional maupun global.
“Kita lagi jelaskan ke pemilik toko kalau ada yang tertarik produknya dijual secara online. Ini kan mereka punya toko offline-nya, jadi kalau punya toko online, mereka gak hanya nunggu pembeli yang di sini tapi juga bisa pembeli di seluruh Indonesia,” kata Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo Semuel Abrijani Pangerapan dalam program TokTok Kominfo di Pasar Tebet, Jakarta, Selasa (26/02/2019).
Selain untuk melihat dampak positif dari pertumbuhan ekonomi digital, Semuel mengatakan bahwa Gerakan UMKM Go Online ini merambah marketplace sebagai bagian dari gerakan literasi kepada masyarakat. Saat ini, kata Semuel, transformasi digital melalui gadget atau handphone pribadi sangat bermanfaat untuk digunakan.
“Saat ini kan masyarakat punya alat (smartphone) yang sangat powerful, tapi terkadang masih salah menggunakannya, kita bisa belajar dari smartphone kita karena banyak sekali ilmu pengetahuan yang bisa kita manfaatkan dengan baik, salah satunya dengan berdagang melalui online,” ucap Semuel.
Lebih lanjut ia menjelaskan, Program UMKM Go Online tersebut disiapkan dengan sangat matang. Tidak hanya menyiapkan berbagai fasilitas teknologi, program ini juga menghadirkan para pandu-pandu atau relawan yang siap mengajarkan pelaku UMKM untuk bisa mendapatkan ilmu dan pengalaman terkait penjualan online. Pandu digital menjadi perpanjangan tangan pemerintah untuk mengedukasi masyarakat agar siap menjadicyber society.
“Sebenarnya program UMKM Go Online sudah kita lakukan di tahun sebelumnya. Untuk tahun ini, kita targetkan ada 500 pasar tradisional yang akan kita kunjungi di seluruh Indonesia, sehingga kita juga nanti membutuhkan pandu digital. Ini adalah satu gerakan untuk memajukan Indonesia,” kata Semuel.
Pemanfaatan teknologi digital sendiri sebenarnya sudah merambah ke pasar tradisional. Di berbagai daerah seperti Bojonegoro sendiri sudah banyak pedagang yang memanfaatkan Delivery Order (DO) dalam jual beli makanan melalui media sosial seperti WhatsApp. Namun dengan teknik ini, mereka belum memiliki lapak online tersendiri yang bisa diakses secara global melalui penjelajah google, misalnya.
Harapannya, dengan Gerakan UMKM Go Online yang juga menjadi program prioritas Kemenkominfo itu, pedagang pasar tradisional sampai yang pedagang keliling di Bojonegoro mau memanfaatkan program ini, cukup dengan gadget android yang dimilikinya. Minimal mereka nantinya dapat memiliki lapak online sendiri. Meskipun informasi produknya sederhana, tetapi dapat lebih cepat dikenal dan nantinya dapat mempengaruhi persaingan harga secara kompetitif. (Nuty/Dinkominfo - Sumber : kominfo.go.id)
Sangat Puas
76 % |
Puas
6 % |
Cukup Puas
6 % |
Tidak Puas
12 % |