Ibu Bupati Bojonegoro, DR. Hj. Anna Mu’awanah secara detail promosikan semua potensi unggulan Kabupaten Bojonegoro yang ditampilkan dalam Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) Otonomi Expo 2019 dengan mengambil tema "Kemitraan Bisnis untuk Peningkatan Ekonomi Lokal Berkelanjutan" yang digelar di Hall A dan B Jakarta Convention Center (JCC), Senayan Jakarta mulai tanggal 3-5 Juli 2019. Kepada Gatra TV Kamis (4/7/2019) di JCC, Ibu Bupati Anna Mu’awanah menjelaskan, Kabupaten Bojonegoro ikut berpartisipasi aktif terhadap pelaksanaan pameran yang diselenggarakan oleh APKASI, karena dengan pameran tersebut maka Bojonegoro juga bisa mengexplore seluruh potensi, seni, karya, home industri dan lain-lain. Yang kedua, dengan pameran bersama tersebut kemungkin besar juga antara kabupaten/kota satu sama lain bisa saling studi tiru terhadap apa hal-hal yang ingin dilakukan, exercise maupun kajian-kajian untuk peningkatan sumber daya alam dan sumber daya manusia.

Secara gamblang Beliau menjelaskan, Bojonegoro dari sektor kerajinan memiliki kerajinan kayu, home industri sepatu, dompet dan hal-hal lainnya. Selain unggulan dari kerajinan, juga ada home industri APE (alat peraga edukasi) dimana produk tersebut bahkan sudah diexpor ke mancanegara. Selain home industrim Bojonegoro juga memiliki unggulan pariwisata yaitu ada Texas Wonocolo, suatu sumber daya alam pariwisata migas yang sudah turunan jaman Hindia Belanda. Dalam hal itu Pemkab Bojonegoro terus melakukan perbaikan-perbaikan.

Selain itu Bojonegoro juga memiliki wisata alam Kayangan Api, yaitu salah satu api abadi dengan tarikan sejarah dimana saat itu raja Majapahit Jayanegara yang dikudeta oleh Rangkuti kemudian melarikan diri ke  Bojonegoro yang sekarang napak tilasnya ada di Kayangan Api. Dan di Kayangan Api juga adalah cikal bakal berdirinya Bhayangkara dimana waktu itu dipersenjatai oleh Empu Supo dengan keris untuk kembalinya raja Jayanegara ke Majapahit, yang kemudian kerajaan Majapahit menjadi jaya dan mempersatukan seluruh nusantara. “Kami juga memiliki keunggulan di sektor agriwisata, kami punya agriwisata salak, belimbing, jambu merah, dan sebagainya. Kami juga memiliki wisata alam seperti di luar negeri, bekas penambangan batu kapur”, terang Beliau.

Ditanya terkait inovasi-inovasi baru untuk memasarkan potensi unggulan Bojonegoro, Bupati Anna menjelaskan, selain memiliki wisata alam, Bojonegoro memiliki wisata artificial seperti Go Fun (semacam miniatur Taman Mini Indonesia Indah atau Taman Impian Jaya Ancol). “Terhadap apa saja yang akan dikembangkan kami sedang fokus kepada, pertama kuliner, kedua sektor seni budaya. Insya Allah dalam waktu dekat ini kami akan mengenalkan TIF (Thengul Internasional Folklore Festival) yang diikuti oleh 4 negara yaitu Thailand, Bulgaria, Polandia dan Mexico. Kami juga sedang mengexplore kembali terhadap potensi kuliner dengan ikon "Sego Buwohan". Nasi ini merupakan tradisi yang menjadi sajian sejak dahulu kala saat seseorang melakukan anjangsana yang mana akan mendapat nasi buwohan/sego buwohan. Dan itu juga adalah termasuk salah satu ciri khas makanan di saat zaman kerajaan Majapahit. Kita kenalkan kembali, kita kuatkan kembali bahwa kita membangun tak lepas dari budaya dan sejarah”, tegas Beliau.

Dengan adanya acara tersebut diharapkan adanya investor yang datang untuk investasi di Bojonegoro . Menjawab pertanyaan tentang cara khusus dari Bupati Bojonegoro untuk menarik investor, Beliau menjelaskan bahwa Bojonegoro sekarang adalah sumber migas terbesar nasional yang berdasarkan data SKK Migas, sudah mencapai 225 ribu barel per hari, sehingga selain industri hulu, juga diharapkan investor di bidang industri hilir dan sebagainya.

Sementara Bupati Anna Mu’awanah menngungkapkan bahwa Beliau Kamis pagi 4 Juli 2019 diundang oleh KADIN (Kamar Dagang Indonesia) sebagai narasumber terkait potensi ketahanan pangan, salah satunya jagung. “Disana kami mempunyai lahan yang siap digunakan untuk pengembangan jagung yang siap seluas 148 Hektar dan infrastruktur telah kami siapkan irigasi air. Kita memiliki beberapa bendungan untuk lahan-lahan pertanian. Berdasarkan data kami, Bojonegoro masih defisit untuk komoditi telur dan kami sedang mengundang beberapa pengusaha untuk investasi di sektor ayam petelur. Kalau sapi, jagung, beras, migas kami sudah surplus. Kami sedang kembangkan untuk maksimalkan sektor SDM”, ungkap Beliau. Melalui Gatra TV Bupati Anna Mu’awanah menyampaikan harapan bahwa penyelenggaraan Apkasi Otonomi Award, mungkin sesekali acara tidak dilaksanakan di Jakarta, mungkin bisa di provinsi lain sehingga satu sama lain bisa saling bertukar. (Nuty/Dinkominfo)


By Admin
Dibuat tanggal 05-07-2019
267 Dilihat
Bagaimana Tanggapan Anda?
Sangat Puas
76 %
Puas
6 %
Cukup Puas
6 %
Tidak Puas
12 %