RTIK (Relawan Teknologi Informasi dan Komunikasi) Bojonegoro akan menggelar Festival Film 2019 di Bojonegoro. Informasi seputar festival film tersebut disampaikan secara live dalam program unggulan Malowopati FM, Ayo Mas Bro Edisi Rabu (14/08/2019), dengan narasumber Selamet (kak Sela), Kang Zen dan Kang Muat. Nasruli Chusna, host Ayo Mas Bro menginformasikan bahwa Festival Film 2019 diselenggarakan oleh multi pihak yaitu RTIK, Blogger, dan BUMDes.
Kang Zen dari RTIK menjelaskan semangat RTIK yang mendorong untuk menyelenggarakan festival film tersebut. “Ini luar biasa, karena respon dari generasi muda di bidang perfilm-an ternyata sangat tinggi. Bahwa mulai tahun 1995, teman-teman di Bojonegoro sudah mulai belajar bikin film. Dahulu ada komunitas namanya saraf mata dan fasilitas gedung yang dapat ditempati untuk melakukan kajian-kajian dan belajar film disana”, ungkap Kang Zen. Hal ini setelah sekian tahun harus tetap difollow-up-i dengan event lomba sehingga akan memotivasi generasi muda untuk menggarap film. “Ada banyak hal yang bisa diangkat disana antara lain adanya seni budaya dan sejarah di tiap-tiap desa yang bisa diangkat di dalam film. Sehingga Kabupaten Bojonegoro dikenal di masyarakat luas”, lanjutnya.
Lebih lanjut terkait teknis pelaksanaan dan persyaratan dalam festival film, Kang Muat dari RTIK Bojonegoro menjelaskan bahwa panitia sudah membuka pendaftaran/pengiriman karya film sejak 1 Agustus s/d 28 Agustus 2019. Peserta mengirimkan film pendek fiksi & film pendek dokumenter berdurasi maksimal 15 menit dengan Tema “Pesona Budaya Jawa Timur”. “Rencananya tanggal 29-30 Agustus adalah penilaian dan penjurian, dan itu kan kita lakukan di gedung Sukorejo Center (selatan lapangan Singonoyo). Nanti yang akan menilai adalah dewan juri yang telah dipilih dengan ketat, sudah dikonsultasikan dengan berbagai pihak”, terangnya. Tanggal 1 September siang akan diselenggarakan workshop film dengan narasumber Ibu Emi Kamila dari Cyber Kreasi Jakarta. Karya Ibu Emil Kamila sudah banyak sekali, salah satunya acara Kreatif Nongkrong di TVRI yang sampai saat ini tetap eksis. Pada tahun 2018, Ibu Emi Kamila juga sebagai promotor film “Hanung dan Rangga”, dan tahun 2019 Emi Kamila menjadi promotor film “Aliya”.
Secara lengkap untuk rangkaian acara festival film tersebut sebagai berikut :
Sasaran pelaksanaan kegiatan Bojonegoro East Java Film Festival (BeJaFF) tahun 2019, adalah para pelaku film, komunitas film, pelajar/mahasiswa, masyarakat umum dari kabupaten/kota se – Jawa Timur. Support festival fim ini dari Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa) Guyub Reksadana Desa Sukorejo, Kabupaten Bojonegoro, Blogger, dan LintasNews.co. Sedangkan kriteria peserta yaitu :
Sementara itu Selamet (Kak Sela) menjelaskan bahwa kegiatan festival film ini masih rangkaian kegiatan Desa Sukorejo. “Karena ini kegiatan Desa Sukorejo, selama festival film ada pesta rakyat. Karena festival film ini harus mendorong sub sektor ekonomi lainnya, termasuk yang bergeliat di sekitar desa Sukorejo dan sekitar. Peserta yang sudah bergabung di festival film ada lebih dari 5 kabupaten/kota di Jawa Timur. Untuk Awarding Day tanggal 1 September 2019 malam hari akan disiapkan layar lebar untuk nonton bareng 15 karya film yang masuk nominasi. Semua dapat dicek di www.bejaff.com ”, ungkap Kak Sela. (Nuty/Dinkominfo)
Sangat Puas
76 % |
Puas
6 % |
Cukup Puas
6 % |
Tidak Puas
12 % |