Peringatan Nuzulul Qur’an 1441 H di Jawa Timur (Jatim) saat pandemi Covid-19 telah diselenggarakan dengan kusyuk secara online menggunakan aplikasi zoom terpusat di Pemprov Jatim, Sabtu malam (09/05/2020) pukul 20.30 - 22.00 WIB. Dalam rangkaian peringatan awal turunnya Al-Qur’an tersebut Pemprov Jatim menggelar Khotmil (Khataman) Qur’an Kubro 2020 kali dari Gedung Negara Grahadi Surabaya.
Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta, Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar bertindak selaku penceramah utama dalam kegiatan yang digelar online tersebut, dan juga disiarkan langsung melalui siaran televisi, radio dan juga streaming melalui media sosial resmi Pemprov Jatim.
Sementara itu Ibu Bupati Bojonegoro (DR. Hj. Anna Mu’awanah) didampingi Suami (Muhammad Ali Dupa), serta jajaran Forkopimda dan beberapa kepala OPD dengan khidmat mengikuti jalannya Khotmil Qur'an & Nuzulul Qur’an Online dari pendopo Malowopati Pemkab Bojonegoro.
Forkopimda Jawa Timur juga mengikuti rangkaian Khotmil Qur’an Kubro sebanyak 2020 kali secara online tersebut. Masing-masing 4.000 hafidz hafidzah serta 17 bupati dan walikota ikut membaca Al-Qur’an juz ke-30 secara bergantian. Juz ke-30 dibaca murrotal secara berurutan oleh Bupati Banyuwangi, Bupati Jombang, Bupati Bangkalan, Bupati Bondowoso, Ibu Bupati Bojonegoro, Bupati Pasuruan, Wali Kota Malang, Plt. Bupati Sidoarjo, Bupati Trenggalek, Bupati Madiun, Wali Kota Kediri, Bupati Lumajang dan Bupati Pamekasan. Ibu Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa pun melanjutkan membaca Surat 93 (ad dhuha) hingga 114 (An-Nas).
Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa mengungkapkan bahwa sengaja digelarnya Khotmil Qur’an di malam ke-17 bulan suci Ramadhan dengan harapan agar Allah SWT menurunkan keberkahan di bumi Jawa Timur dan Indonesia di tengah pandemi Covid-19.
"Alhamdulillah malam hari ini Allah memberikan kenikmatan yang luar biasa. Kita diizinkan oleh Allah bersama-sama berkhidmat memperingati Nuzulul Qur’an. Hari ini kita berada di malam 17 bulan Ramadhan dalam suasana pandemi Covid-19. Kita mengikhtiarkan bersama Bupati-Walikota, Forkopimda, beberapa Kyai besar di Jatim untuk memperingati Nuzulul Qur’an. 17 Bupati-Walikota berkenan membacakan juz ke-30 dimulai dari Surat An Naba," terang Ibu Gubernur.
"Masyarakat Jatim ini harus bangga, karena para pemimpinnya Gubernur, Bupati dan Wali Kotanya fasih membaca Al-Qur'an. Tadi saya melihat dari kualitas bacaannya bagus-bagus, semoga kepemimpinan ini membawa barokah sehingga pandemi Covid-19 segera berakhir," terangnya.
Lebih lanjut Beliau menyampaikan, kegiatan ini merupakan bagian ikhtiar bersama untuk mencoba membaca, memahami dan memaksimalkan apa yang menjadi ajaran Al-Qur’an, munajat kepada Allah SWT. Khotmil Qur’an Kubro 2.020 kali berasal dari 4.000 hafidh dan hafidhoh membacakan 15 juz masing-masing dalam dua hari secara mandiri dari rumah masing-masing. Beliau juga menginformasikan bahwa dalam APBD Jatim terdapat tunjangan kehormatan bagi hafidz-hafidzah. Tahun ini sejumlah 4.000 Huffadz menerima tunjangan kehormatan dari Pemprov Jatim tahun 2020. Mereka berasal dari 36 Kabupaten atau Kota di Jatim.
Gubernur Khofifah berharap agar berkah Al-Qur’an bisa memberikan kekuatan, kesehatan, keselamatan bagi semua warga Jatim dan Indonesia. “Covid-19 segera diangkat oleh Allah dan Masyarakat diberikan kesabaran, ketabahan dan kekuatan. Bagi yang terdampak secara sosial, ekonomi, mereka akan mendapat limpahan rizki yang luas dan barokah dari Allah SWT”, doa Beliau.
Prof. Dr. KH. Nazarudin Umar, Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta secara online menggunakan aplikasi zoom dari Jakarta mengapresiasi langkah yang dilakukan Gubernur Khofifah tersebut. Menurut Beliau hal ini merupakan kali pertama peringatan Nuzulul Qur’an dan Khotmil Qur’an secara online di tengah pandemi Covid-10 yang ada di Indonesia bahkan di dunia.
Prof. Nasaruddin menyampaikan bahwa pada momen Nuzulul Qur’an yang penting untuk dilakukan perenungan adalah tentang ayat pertama yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, yaitu kata Iqra' yang artinya bacalah. "Tiga kali Rasulullah diperintahkan membaca iqra', tidak mungkin Malaikat Jibril memerintahkan itu pada orang yang tidak bisa membaca dan menulis, tanpa ada makna di baliknya," ungkap Beliau.
Menurut Prof. Nazaruddin, Iqra' yang pertama artinya mengajak semua manusia untuk melakukan keasadaran sensorial (tadabbbur). Kedua, mengajak manusia untuk memiliki kesadaran intelektual. Ketiga, mengajak untuk yang membaca memiliki kesadaran emosional. Jika kita sudah ada di level tersebut maka pembaca Al-Qur’an itu ada emosional dan ada cinta yang mendalam dalam Al-Qur’an. Bukan kita yang membaca kita, tapi Al-Qur’an itu memiliki kemampuan untuk membaca hati kita. Kemudian keempat, Al-Qur’an mengajak manusia untuk memiliki kesadaran spiritual yang akan menghubungkan dengan kalam Tuhannya yaitu Allah SWT. (Nuty/Dinkominfo)
Sangat Puas
75 % |
Puas
6 % |
Cukup Puas
6 % |
Tidak Puas
13 % |