Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, menggelar video conference (vicon) bertajuk Ngobral (Ngobrol Beasiswa Bareng Milienal) Virtual, Rabu siang (27/05/2020) yang dipusatkan melalui Pendopo Malowopati Pemkab Bojonegoro. Vicon Ngobral Virtual yang menggunakan aplikasi zoom ini dihadiri oleh Kepala Dinas Pendidikan bersama jajarannya, Kepala Dinas Kominfo bersama tim ITnya, Kabag Kesra Setda, kepala OPD terkait lainnya dan Ketua Dewan Pendidikan Bojonegoro.

Narasumber yang mengikuti Ngobral Virtual dari lokasi masing-masing diantaranya Rektor Unigoro (DR. Tri Astuti Handayani, SH, MJ, M.Hum); Rektor IAI Sunan Giri (M. Jauharul Ma’arif, M.Pd.I); Rektor IKIP PGRI (Drs. Sujiran, M.Pd.); Ketua STIKES ICSADA (Hasan Bisri SE, MSA); Ketua STIT Muhammadiyah (Drs. H. Ihwanuddin, M.Pd.I); Ketua Stikes Muhammadiyah (N. Sudalhar, M.Kep); dan Ketua STIE Cendekia (Tri Suwarno, SH.,MM). Sedangkan untuk Perguruan Tinggi Swasta (PTS) lainnya yang belum dapat mengikuti saat ini akan diagendakan Ngobral Virtual kembali minggu depannya lagi.

Partisipasi dalam Ngobral ini cukup baik, sebanyak 100 peserta mahasiswa dari berbagai kampus di Bojonegoro maupun dari luar Bojonegoro, di antaranya ITS, Universitas Gajah Mada, Universitas Diponegoro, Universitas Airlangga, Universitas Brawijaya, Universitas Jember, Universitas Trunojoyo, UPN. Partisipan mendaftar melalui link https://bit.ly/seminar-ngobam dan untuk lainnya dapat mengikuti Ngobral melalui link Youtube https://bit.ly/streaming-ngobam.

Ibu Bupati Bojonegoro, DR. Hj. Anna Mu'awanah dalam pembukanya menyampaikan, sesuai Peraturan Bupati Bojonegoro Nomor 34 Tahun 2019 tentang Beasiswa Prestasi Pendidikan Tinggi, Pemkab Bojonegoro meluncurkan 3 program beasiswa yang berlaku tahun 2020. Ketiga program itu yang pertama beasiswa Scientis. Kedua, program 1 Desa 2 Sarjana yaitu beasiswa Non Scientis untuk mendorong IPM berbasis desa dengan syarat utama nomenklaturnya wajib dari desa masing-masing, diambil rangking 2 terbaik dan setelah lulus harus berbakti di desa masing-masing. “Jika tidak ada usulan dari suatu desa maka Kepala Desa, Camat ikut membidangi agar ada warganya yang bisa mengikuti program ini. Semangat Pemkab adalah membangun IPM berbasis desa”, terang Ibu Bupati.

Ibu Bupati Bojonegoro, DR. Hj. Anna Mu'awanah mengungkapkan terkait program beasiswa PTS di Bojonegoro sebenarnya sudah ada lama yang dikelola melalui Bagian Kesra Setda. “Namun karena makin tahun makin menurun peminatnya, oleh sebab itu kami mengundang para pimpinan/ketua PTS-PTS di Bojonegoro. Selama ini mahasiswa mengajukan sendiri-sendiri, masih kurang sosialisasi, sehingga berdampak pada rendahnya serapan anggaran beasiswa. PTS di Bojonegoro agar juga proaktif dalam ikut mendaftarkan para mahasiswa untuk mendapatkan beasiswa sehingga anggaran bisa diserap maksimal dan bahkan kita tambah” terang Beliau.

Lebih lanjut Ibu Bupati Anna Mu'awanah menyampaikan terkait anggaran untuk program beasiswa scientis tahun 2020 dialokasikan 15 milyar, non scientis berbasis desa dialokasikan 8,6 milyar dan yang non scientis dibawah Bagian Kesra Setda 636 juta. “Ini tidak terlambat, sehingga nanti perubahan anggaran 2020 dan tahun 2021 mulai dimaksimalkan sehingga bisa menyeimbangkan dengan PTN yang diluar Bojonegoro. Jadi total di tahun 2020 ini Pemkab telah alokasikan beasiswa anggaran sebanyak 24,236 milyar rupiah.

Beliau juga kembali menegaskan bahwa program beasiswa ini ada juklak juknisnya, ada syarat-syarat yang harus dipenuhi. “Saya mengulang kembali, kalau untuk beasiswa Scientis itu untuk yang kuliah dimana saja boleh mengajukan ini. Untuk PTS, ini berbeda, seluruh warga Indonesia yang kuliah di kampus-kampus di Bojonegoro boleh mengusulkan dengan syarat ketentuan berlaku. Jadi bedanya untuk yang  PTN adalah orang Bojonegoro yang kuliah di PTN. Ini sekaligus untuk mendorong agar makin banyak kampus PTS di Bojonegoro yang makin banyak peminatnya. Sehingga diharapkan makin banyak memberikan benefit perekonomian di Bojonegoro”, tandas Beliau.

Beberapa pertanyaan yang diajukan antara lain dari Vionita Ayu Lestari (Universitas Brawijaya) menanyakan, untuk beasiswa dapat panggilan dari Dinas Pendidikan, apakah harus mengajukan beasiswa?. Mahasiswa lainnya, Pingky Elvara (Universitas Negeri Malang) juga menanyakan jika KHS sudah keluar apakah hanya KHS atau ada yang lain untuk beasiswa scientis. Apakah bisa secara online atau harus datang ke Dinas Pendidikan Bojonegoro.

Menjawab pertanyaan tersebut Ibu Bupati Anna menjelaskan jika sudah memasukkan proposal seharusnya menyimpan tanda bukti terima proposal. Sehingga bisa terus mengawal sudah sampai mana proposal itu. Untuk syarat pengajuan beasiswa, sudah ada di Perbup 34 Tahun 2019, website Pemkab/OPD terkait atau bisa datang langsung ke Dinas Pendidikan atau Bagian Kesra Setda Kabupaten Bojonegoro. (Nuty/Dinkominfo)


By Admin
Dibuat tanggal 28-05-2020
543 Dilihat
Bagaimana Tanggapan Anda?
Sangat Puas
75 %
Puas
6 %
Cukup Puas
6 %
Tidak Puas
13 %