Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro melalui Dinas Perindustrian dan Ketenagakerjaan (Perinaker) menggelar diskusi virtual, ngobrol bareng online pemuda Bojonegoro dengan tema "Yang Muda, Beda Dan Berkarya" menggunakan aplikasi zoom, terpusat dari Pendopo Malowopati Pemkab, pada Jumat (05/06/2020).
Ibu Bupati Bojonegoro DR. Hj. Anna Mu’awanah hadir sebagai narasumber utama didampingi Kadin Perinaker (Agus Supriyanto, SH, M.Si) dan Kabag Humas dan Protokol Setda (Masirin, SSTP, MM) . Acara yang dimoderatori Arina Shiva, Presenter Liputan 6 Pagi Indosiar yang berasal dari Desa Lebaksari Baureno tersebut diikuti secara daring oleh 7 narasumber milenial muda inspiratif Bojonegoro dari berbagai bidang, seperti Gus Su'udzin Aziz tokoh pendiri Pesantren Gubug Taqrib, penyanyi sekaligus pencipta lagu "janjiku" yang lagi naik daun Arga Marvel, Raka (owner kaos brand lokal Bojonegoro GENYO), penyanyi asal Sumberejo Yulin Arisyandi, seniman sandur Oky, Widya seorang praktisi media dari Jurnaba.co, Yanuar Panji pegiat medsos, dan Nurizatin dari Kange Yune Bojonegoro.
Ibu Bupati Bojonegoro dalam pembukanya menyampaikan harapan besar terhadap Kabupaten Bojonegoro. “Meskipun jauh dari bandara udara, jauh dari pelabuhan, secara teritorial terbelah kereta api. Tetapi kita tidak bisa melihat segi negatifnya, maka Tuhan memberikan Bojonegoro sumber minyak yang luar biasa. Sungguhpun akhir-akhir ini terjadi penurunan harga minyak yang sangat drastis, tentunya ini berimpact pada konstruksi ataupun postur APBD Kab Bojonegoro. Namun demikian kita tidak boleh pesimis, maka kami terus melakukan exercise-exercise terhadap 17 program prioritas”, ungkap Beliau.
Menurut Beliau, milenial itu adalah orang yang sudah melebihi 50 tahun tetapi mencoba terus membenahi apa yang menjadi keinginan, kebutuhan, yaitu transformasi teknologi. Terkait hal itu, Pemkab Bojonegoro sejak januari 2020 telah bekerjasama dengan Amazon Web Services (AWS), salah satu perusahaan cloud terbesar di dunia. “Dinas Kominfo sudah kami minta untuk menindaklanjuti terhadap kerjasama dari AWS. Dengan berbagai daya upaya termasuk kerjasama dengan semua OPD, maupun jaringan-jaringan kami gerakkan, AWS menaruh perhatian khusus sehingga bisa bekerjasama dengan Pemkab Bojonegoro. Hal ini diharapkan bisa mewadahi, memberikan pondasi pengetahuan kepada anak-anak kita yang baru lulus SLTA untuk menjadi enterpreneur-enterpreneur di bidang masing-masing dengan menggunakan teknologi informasi”, terang Ibu Anna.
Beliau mengungkapkan, banyak terobosan-terobosan yang telah dilakukan Pemkab dalam upaya membranding Bojonegoro, dan di tahun 2020 ini mencanangkan Bojonegoro sebagai Terusan Wisata. Langkah yang telah ditempuh adalah bekerja sama dengan PT. KAI sehingga Kereta Api Argo Bromo Anggrek bisa berhenti di stasiun Bojonegoro, ada kereta api tujuan Bojonegoro-Jogja Sancaka Utara, tambahan kereta api ekonomi dan ini berimpact pada transportasi mudah di Bojonegoro. Perjalanan wisata ke banyuwangi dan Yogyakarta akan bersinggah dahulu di Bojonegoro.
Bojonegoro juga memiliki Taman Lokomotif, tahun 2019 juga menyelenggarakan promosi budaya dengan beberapa Negara dalan event Bojonegoro Thengul International Folklore Festival. Selain itu prioritas membangun kawasan juga menjadi prioritas yaitu dengan pembangunan jembatan Ngraho-Blora, Kanor-Rengel dan akses jalan cor.
Berjalannya terusan wisata di Bojonegoro akan berimpact pada triger dan efect dari segala usaha termasuk hiburan, seni dan sebagainya. Beliau mengapresiasi Raka, owner kaos Genyo yang luar biasa pasti akan menjadi ikon Bojonegoro. Bojonegoro juga telah memiliki pariwisata artificial (buatan) seperti Go Fun yang jaraknya dekat dengan Stasiun KA. Bersama pengusaha travel Bojonegoro didorong membuat paket-paket pariwisata. “Ide ini kita diskusikan, jangan berhenti disini. Jadi ada media, transportasi, souvenir, guide tour, tambahan obyek-obyek yang lain sehingga Bojonegoro bisa menggerakkan sektor-sektor ekonomi”, lanjut Beliau.
Sementara itu Ibu Bupati Bojonegoro juga menyampaikan dalam kondisi covid ini yang paling tidak rentan bias adalah sektor pertanian. “Maka dalam pembentukan Perda RT/RW Pemkab Bojonegoro mengedepankan terhadap eksistensi kawasan pertanian berkelanjutan. Karena Bojonegoro sebagai lumbung pangan, kami tidak ingin kehilangan orientasi pembangunan jangka pendek. Penambahan areal pertanian terus dilakukan, termasuk pembangunan bendungan karangnongko, Pacal sehingga bisa menopang SDA sektor pertanian”, tambah Beliau.
Selain itu Ibu Bupati menjelaskan Program Bojonegoro sebagai IT Park (bukan taman diberi IT). Disini sebagai role model, jadi dimana saja, kapan saja, oleh siapa saja teman-teman milenial bisa berkontribusi lewat media. 6.000 milenial muda dipersiapkan menjadi start up melalui pelatihan oleh AWS.
Beberapa narasumber juga turut memberikan respon dan masukan positif. Raka (owner Genyo) menyampaikan harapan agar ada konsistensi tagline yang berkearifan lokal dan bisa belajar hal baik dari daerah lain untuk diaplikasikan di Bojonegoro. Di dunia usaha kaos dan kuliner bisa dengan ATP (amati tiru plek) Menurut Raka ikon itu sangat perlu sekali.
Dalam kesempatan yang sama, Yanuar Panji juga menjelaskan bagaimana berbudaya menggunakan medsos yang baik. Sebagai admin medsos harus aktif memverifikasi suatu informasi, jika ada informasi yang tidak sesuai fakta, dihapus saja. Selain itu, seniman sandur Oky yang berharap dengan adanya diskusi online ini ada perhatian lebih dari Pemkab terhadap pelaku-pelaku seni demi melestarikan kesenian di Bojonegoro khususnya.
Pada sesi akhir Ibu Anna Mu’awanah menandaskan bahwa tugas minenial muda untuk mengenalkan Bojonegoro. Beliau memberikan wacana baru soal tagline yang tepat untuk Bojonegoro yaitu "Rakaprah", ini bahasa khas Bojonegoro yang artinya luar biasa. Tentang santun menyampaikan pesan. Beliau menngungkapkan bahwa sebagai pimpinan harus tetap bersabar.
“Memang lebih baik santun dalam menyampaikan aspirasi, santun untuk komunikasi, santun dan cerdas menggunakan medsos. Sebagai contoh saya sudah memanggil 3 orang karena sudah termasuk pembunuhan karekter, masuk wilayah pribadi dan sudah dilaporkan ke pihak Kepolisian dan mereka telah saya maafkan. Artinya ini tidak boleh terulang lagi. Setiap kebijakan sudah kami pikirkan dimensi positif dan negatifnya. Setiap kebijakan akan kami ambil keputusan, mana yang lebih memberikan manfaat daripada mudlarat”, pungkas Beliau. (Nuty/Dinkominfo)
Sangat Puas
75 % |
Puas
6 % |
Cukup Puas
6 % |
Tidak Puas
13 % |