Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) memaksimalkan penyebaran dan pemahaman informasi tentang antisipasi kebakaran di musim kemarau bersama Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) di lantai 2 Gedung Pusat Informasi Publik (PIP) Pemkab Bojonegoro Jl. AKBP. M. Suroko No. 11. Malowopati FM melalui program siar unggulan Cakrawala Pagi edisi Selasa (16/06/2020) dipandu Nasruli Chusna, penyiar Malowopati FM.
Saat ini sudah menginjak musim kemarau sehingga potensi kebakaran selalu ada untuk itu masyarakat diminta untuk selalu waspada. Dalam penjelasan Sukirno, Kabid Pemadam Kebakaran Damkar Kab. Bojonegoro menjelaskan bahwa ada 3 unsur pemicu kebakaran yaitu bahan, Oksigen dan Api. Saat ini semua unsur tersebut sudah ada oleh karena itu masyarakat harus pandai-pandai mengelola api yang ada, Sukirno menjelaskan bahwa api kecil bisa menjadi sahabat kita tapi api besar adalah musibah bagi kita. “Unsur bahannya sudah ada dan sekarang menginjak musim kemarau sehingga potensi kebakaran itu memang sangat besar sekali apabila masyarakat tidak berhati-hati dalam menggunakan api”, ujar Sukirno.
Sementara itu Ridwan selaku Sekretaris Dinas Damkar Kab. Bojonegoro menyampaikan bahwa selama enam bulan di tahun ini ada 27 kasus kebakaran di wilayah Bojonegoro. Untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran Dinas Damkar mengoptimalkan tiga bidang yaitu bidang pencegahan, pemadaman, dan penyelamatan. Untuk bidang pencegahan telah melakukan sosialisasi ke masyarakat dan sekolah-sekolah. Dalam sosialisasi tersebut masyarakat hendaknya tidak meninggalkan api yang sedang digunakan karena ini bisa memicu kebakaran. Masyarakat juga dihimbau untuk tidak membakar sampah.
Pemicu terjadinya kebakaran yang paling dominan adalah adanya konsleting listrik. Instalasi yang sembarangan bisa sangat memicu adanya konleting listrik dan akhirnya terjadi kebakaran. Lebih lanjut Sukirno menjelaskan bahwa petugas pemadam kebakaran saat ini siaga penuh selama 24 jam dan akan merespon maksimal 15 menit dalam jarak 15 Km. Selain siaga untuk musibah kebakaran, petugas juga melayani masyarakat yang membutuhkan bantuan dalam keadaan darurat misalnya evakuasi ular, tawon, kucing yang tidak bisa turun dari ketinggian tertentu, evakuasi orang bunuh diri, penyelamatan orang tenggelam bekerja sama dengan BPBD dan juga penyemprotan disinfektan ke desa-desa. “saat ini sudah 231 desa yang disemprot disinfektan”, ujar Sukirno.
Saat ini Dinas Damkar mempunyai 8 Pos yaitu di kota, Padangan, Temayang, Baureno, Sekar, Kedungadem, Ngraho, dan Ngambon. Pos sebanyak 8 ini diharapkan dapat mengantisipasi terjadinya kebakaran di wilayah Bojonegoro yang luas. Dalam kesempatan itu Sukirno juga menjelaskan bahwa Dinas Damkar tidak memungut biaya sepeserpun. Lebih lanjut Sukirno menjelaskan cara menangani kebakaran masyarakat seperti menggunakan handuk sarung selimut atau keset yang dibasahi lalu ditutupkan ke media yang terbakar. Sedangkan untuk mengatasi kebakaran pada tabung gas maka regulator harus dilepas dulu baru api dipadamkan.
Sukirno juga memberikan edukasi kepada masyarakat bahwa apabila ada rumah yang terbakar maka Damkar akan menyelamatkan dulu rumah yang tidak terbakar agar tidak menambah jumlah rumah yang terbakar. “Apabila ada rumah yang terbakar maka genting rumah tersebut harus di lobangi dulu agar api bisa keluar secara vertikal tidak kearah horizontal yang mengakibatkan menyebar ke rumah yang lain”, ujar Sukirno.
Dalam kesempatan terakhir Sukirno menghimbau bahwa kebakaran itu sebaiknya dipadamkan oleh pemilik rumah atau perusahaan dengan cara menyediakan alat pemadam kebakaran agar kerugian tidak terlalu besar. Sekdin Damkar juga menghimbau agar masyarakat tidak sungkan-sungkan untuk menelepon Dinas Damkar bila membutuhkan bantuan. (Nuty/Dinkominfo)
Sangat Puas
75 % |
Puas
6 % |
Cukup Puas
6 % |
Tidak Puas
13 % |