Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Bojonegoro bersama staf dan pimpinan dari organisasi pemerintah K/L/D/I pelaksana SPBE di Indonesia lainnya kembali mengikuti Webinar Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) yang diselenggarakan oleh PT. Tata Cipta Teknologi Indonesia (TATI), melalui media zoom, Rabu (05/08/2020). Webinar yang diselenggarakan setiap hari rabu tersebut dapat diikuti peserta umum melalui channel Youtube di : bit.ly/LiveWebinarSPBE. Pada webinar yang dimulai jam 13.00 WIB kali ini peserta dari Pemda mendapatkan free account di gomap.id.
Narasumber utama, Daniel Hary P., S.Kom, M.Sc., Ph.D. (CIO PT. TATI) di awal paparannya menjelaskan tentang GIS. “Sistem informasi geografis (GIS) adalah sistem yang dirancang untuk menangkap, menyimpan, memanipulasi, menganalisis, mengelola, dan menyajikan semua jenis data geografis. Kata kunci dari teknologi ini adalah Geografi - ini berarti bahwa sebagian datanya bersifat spasial. Dengan kata lain, data yang dalam beberapa cara dirujuk ke lokasi di bumi,” terangnya.
Daniel menjelaskan bahwa pengetahuan (knowledge) di GIS meliputi beberapa hal. Pertama, Computer Science (Graphic, Visualization, Database, Security, Statistic, Simulation, AI, dsb). Kedua, Enginering and Technology (Survey tech, sattelite, drone, hardware, dsb.). Ketiga, Geography dkk (Geodesi, Cartografi, Photogometri, Remote sensing). Keempat, Application Area (Public Administration, Planning, Forestry, Transportation, Marketing, Environment, dsb.).
“GIS dibentuk dari layer-layer yang disusun sesuai dengan tema nya. Layer-layer tersebut bisa berupa : Base map (google, bing, OSM, dsb.); Data Raster; Data vector (Point, Line, Polygon); dan Data vector yang di raster-kan (tile) untuk optimasi visualisasi, contoh : peta lahan di http://petaperuntukan.surabaya.go.id,” tambahnya.
Lebih lanjut Daniel mencontohkan penerapan GIS. Salah satunya untuk pencarian lokasi optimal untuk membangun gedung sekolah negeri di Surabaya. Dalam hal ini ada beberapa faktor yang mempengaruhi. Pertama, faktor Administrasi yaitu faktor yang dihitung berdasar jumlah sekolah pada kelurahan (SD)/ kecamatan (SMP,SMA). Agar secara administrasi beban kelurahan/kecamatan merata. Semakin kecil jumlah sekolah disitu maka semakin bagus nilainya. Kedua, faktor Populasi yaitu faktor yang dihitung berdasar jumlah penduduk usia sekolah dan forecasting nya sampai 25 tahun kedepan. Dihubungkan dengan wilayah RW. Semakin banyak populasi di suatu lokasi nilai nya akan semakin bagus.
Ketiga, faktor Transportasi yaitu faktor yg dihitung berdasar rute transportasi publik, angkot (lyn) dan bus kota. Daerah yg semakin banyak dilewati rute nilainya semakin bagus. Keempat, faktor Lingkungan yaitu faktor yang dihitung adalah lingkungan yang baik. Berada di wilayah rumah penduduk, bukan industri, perdagangan, militer dsb. Dan dekat dengan wilayah hijau. Dan jauh dari daerah rawan banjir. Kelima, faktor Arus Siswa yaitu faktor yang dihitung dari perkiraan arus siswa saat berangkat sekolah. Daerah yang sudah padat oleh arus siswa nilainya jelek. Daerah yang sedikit arus akan bernilai baik.
Keenam, Faktor Preferensi Publik yaitu faktor yang dihitung dari survey ke masyarakat dengan menanyakan : di mana rumahnya (berapa jarak maksimal sekolah anak dari rumah yang bisa diterima), di mana tempat kerjanya (berapa jarak maksimal sekolah anak dari tempat kerja yg bisa diterima), Apakah oke jika lokasi sekolah berada dijalur antara rumah dan sekolah. Mendapatkan 1430 data respondent dari aplikasi webgis yg link nya ditaruh di web ppdb. Penghitungan bobot masing-masing dengan AHP, dengan webgis di http://daniel.riset.group. Dengan sistem GIS dapat menentukan lokasi yang optimal dengan mencari suitability tinggi dan accessibility rendah.
Daniel juga memberikan beberapa contoh aplikasi SIG yang bisa dikembangkan berdasar tusi dari OPD. Misalnya pada BPBD, tusi : menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang pencegahan, mitigasi dan kesiapsiagaan pada pra bencana, pemberdayaan masyarakat serta pengurangan resiko bencana; Disini Spatial datanya adalah Inventarisasi daerah rawan bencana, banjir, tanah longsor dsb. Inventarisasi fasilitas penanggulangan bencana. (+populasi, fasum fasos). Sistem Informasi terkait adalah SI Mitigasi Bencana. Analisa untuk mitigasi dan persiapan kebencanaan, Simulasi bencana dan penanganan recovery yang optimal. Berikut nya Dinas Kominfo, tusi terkait menyiapkan bahan pelayanan interkoneksi jaringan intra pemerintah daerah dengan Spatial Data jaringan fiber optik.
Melalui webinar SPBE kali ini Daniel memperkenalkan dan membagikan akun sistem GIS yang disediakan PT. TATI secara gratis untuk peserta Pemda, yang beralamatkan http://gomap.id. Pemkab/Pemkot dapat menggunakannya untuk membuat dan me-share peta thematic kewilayahan dengan mudah.
“Hanya melalui 3 langkah. Pertama, Siapkan Data. Disini ada 3 Opsi yaitu Digitasi Online+Attribute, Import Data peta yang dimiliki, Masukkan data per jumlah kecamatan (untuk peta Chloropleth). Kedua, Setting Layer. Ambil semua atau sebagian dari data terkait (query) dan setting tampilan yang diinginkan. (Kombinasi layer-layer menjadi sebuah bundel peta dan jenis akses public/private). Ketiga, Dapatkan Peta. Peta user Pemda dapat dilihat di alamat gomap.id/daerah/namapeta. Contoh : gomap.id/surabaya/sekolah. Dilengkapi fitur visible/unvisible layer, kalkulasi jarak dan luas, analisa buffer interaktif, export ke file gambar, analisa heatmap, dan info pop up+foto,” pungkasnya. (Nuty/Dinkominfo)
Sangat Puas
75 % |
Puas
6 % |
Cukup Puas
6 % |
Tidak Puas
13 % |