Ayo Masbro edisi Jum’at (23/10/2020), terus secara bekelanjutan membantu mengedukasi masyarakat, khususnya di bidang kesehatan. Bersama beberapa narasumber kali ini sangat special, karena memperingati 3 (tiga) hari kesehatan sekaligus yaitu Hari Menopause sedunia tepat tanggal 18 Oktober, Hari Osteoporosis sedunia tanggal 20 Oktober serta Hari Dokter Nasional tanggal 24 Oktober. Dipandu penyiar Lia Yunita, siara ini dapat diikuti secara live streaming facebook dengan nama akun ‘mitra malowopati’ nasruli.chusna’. Line interaktif untuk Mitra Setia Malowopati tersedia melalui nomor WhatsApp nomor 08113322958.
Dr.Askan, Sp.OG(K), MM.Kes dokter spesialis kandungan serta selaku Ketua Ikatan Dokter Indonesia Kabupaten Bojonegoro menyampaikan tanggal 18 Oktober merupakan peringatan Hari Menopause Sedunia. Hari itu ditetapkan sejak 2009 oleh International Menopause Society bersama Badan Kesehatan Dunia (WHO) sebagai sarana meningkatkan kesadaran masyarakat terkait kondisi perempuan ketika berhenti menstruasi. Menopause merupakan kondisi yang dialami perempuan ketika mengalami menstruasi. Biasanya hal tersebut terjadi seiring pertambahan usia. Tahun ini, tema dari Hari Menopause Sedunia adalah Premature Ovarian Insufficiency (POI).
Gejala Menopause beberapa hal menjadi gejala memasuki menopause, seperti menstruasi yang tidak teratur, hot flash (perasaan hangat yang dating tiba-tiba dan berlangsung intens di sekujur wajah, leher dan dada), vagina mongering, gangguan tidur, dan perubahan suasana hati atau perasaan. Hal tersebut terjadi karena perubahan level hormone ovarium (estrogen) yang tidak merata di tubuh. Hal itu bisa terjadi bertahun –tahun sebelum memasuki menopause, yang disebut dengan perimenopause.
Normalnya, perempuan mengalami menopause pada usia 45 sampai 55 tahun. Namun satu persen wanita dapat mengalami menopause di bawah usia 40 tahun. Ini dikenal sebagai menopause dini. Menopause dini bisa disebabkan kondisi medis seperti kelainan tiroid atau penyakit lupus. Kemoterapi dan radiasi juga rawan merusak ovarium dan menyebabkan menopause dini. Salah satu hal yang selalu dianjurkan untuk menghambat menopause adalah memperbaiki gaya hidup. Rutin berolahraga dapat meningkatkan produksi endorphin secara alami sekaligus untuk menjaga berat badan. Di hari menopause sedunia ini, semua orang baik pria atau wanita diingatkan untuk menjaga kesehatan mereka sejak sebelum menopause terjadi.
Dr. Amiroh Faira menjelaskan Osteoporosis adalah penyakit yang menyebabkan tulang lemah dan rapuh. Bahasa awam diluar adalah Pengapuran. Hal tersebut mengakibatkan tulang rentan patah, bahkan jika diakibatkan jatuh ringan. Penyebab terjadinya osteoporosis sering kali dianggap sebagai bagian dari proses penuaan. Sebenarnya pernyataan tersebut tidak sepenuhnya salah. Akan tetapi, bukan berarti saat anda menua, sudah pasti akan mengalami osteoporosis.
Penyebab osteoporosis memang bukan pertambahan usia, karena penyakit tersebut mungkin tidak terjadi jika anda merawat kesehatan tulang sejak dini. Ya, terjadinya osteoporosis tergantung pada tingkat kepadatan tulang anda saat masih muda, hingga bertambahnya usia.
Fraktur (patah) yang dimunculkan oleh osteoporosis dapat mengancam nyawa penderitanya. Selain itu juga menjadi factor utama nyeri dan cacat. Masalah lain dari penderita osteoporosis adalah kesenjangan perawatan. Walaupun pengobatan medis mengenai patah tulang semakin maju, tidak membuat semua orang dapat mengaksesnya.
Peringatan HARI OSTEOPOROSIS SEDUNIA setiap tanggal 20 Oktober yang dicetuskan sebuah Organisasi Dunia yang dikenal World Osteoporosis Day (WOD) tahun ini diusung tema yang berjudul “Osteoporosis itu”. Tema tersebut menyoroti kisah-kisah emosional orang yang hidup dengan osteoporosis di seluruh dunia. WOD dalam kampanyenya nanti akan menekankan langsung pada osteoporosis dan patah tulang. Keduanya memiliki dampak yang serius dalam mengubah pandangan terhadap rasa sakit, kecacatan dan hilangnya kebebasan.
Kampanye ini juga menyoroti keluarga yang anggotanya terkena osteoporosis karena osteoporosis bukan hanya urusan individu yang mengidapnya, namun juga urusan pengasuhan oleh keluarga dan yang memengaruhi generasi dalam keluarga tersebut. Hal tersebut membuat hanya 10 % lansia yang mendapat terapi osteoporosis. Oleh karena itu perlunya selalu memperingati hari tersebut, guna meningkatkan kesadaran diri dan pihak pemangku kebijakan mengenai pentingnya membantu penderita osteoporosis.
Factor risiko osteoporosis ada beberapa hal yang dapat memengaruhi potensi anda mengalami osteoporosis, mulai dari factor yang bisa dikendalikan, hingga yang tidak bisa dikendalikan.
Faktor risiko yang tidak bisa dikendalikan, antara lain :
Meski bukan penyebab dari osteoporosis, tapi risiko anda mengalami penyakit tinggi akan lebih tinggi jika berjenis kelamin perempuan. Bahkan, wanita akan kehilangan kurang lebih 2 % dari masa tulangnya selama beberapa tahun setelah mengalami menopause.
Factor risiko yang bisa dikendalikan
Berikut ada beberapa tips untuk mencegah penyakit osteoporosis pada tubuh kita :
(Nuty/Dinkominfo)
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
Sangat Puas
74 % |
Puas
11 % |
Cukup Puas
5 % |
Tidak Puas
11 % |