Ayo Mas Bro edisi Selasa (11/05/2021) kembali membantu mengedukasi Mitra Setia Malowopati di bidang kesehatan. Bersama RSUD dr. R. Sosodoro Djatikoesoemo mengajak masyarakat Bojonegoro untuk mengenali dan mengantisipasi penyakit Asma di masa pandemi covid-19. Dipandu penyiar Lia Yunita, siaran ini dapat diikuti secara live youtube melalui website lppl.bojonegorokab.go.id, dan disediakan interaksi langsung melalui nomor WhatsApp 08113322958.
Narasumber dr. Budi Sutedja, Sp. P menjelaskan asma adalah salah satu jenis penyakit yang ditandai dengan penyempitan dan peradangan saluran pernapasan yang mengakibatkan sesak (sulit bernapas) hingga menyebabkan gejala episodic berulang berupa mengi, sesak napas, dada terasa berat, dan batuk terutama pada malam atau dini hari.
Asma dapat disebabkan oleh debu, asap rokok, bulu binatang, udara dingin, aktivitas fisik, infeksi virus atau bahkan terpapar zat kimia. “Semua pengobatan secara minum pasien sudah terbiasa, boleh pakai obat hirup dan harus di ruang setril supaya tidak ada resiko pada waktu hirup tidak terpapar virus,” terangnya.
Pada dasarnya, cara untuk mengendalikan asma adalah senantiasa menjalani pola hidup sehat. Tujuannya, agar tubuh selalu berada dalam kondisi optimal sehingga penyakit tak mudah datang dan menyerang. Jangan lupa untuk membawa obat-obatan darurat ke mana pun Anda pergi, meski asma telah terkendali.
Lebih lanjut dr, Budi Sutedja menegaskan, penyakit asma memang menyerang organ pernapasan, namun berbeda dengan penyakit lainnya yang biasa menyerang paru-paru, penyakit asma sama sekali tidak menular. Orang-orang yang berinteraksi atau berada di sekitar penderita asma tidak perlu merasa takut dan khawatir tertular penyakit tersebut. Bahkan jika kita melakukan kontak langsung dengan penderita atau berbagi penggunaan alat pribadi, penyakit tersebut tidak akan menular sama sekali.
Selama pandemi, pasien asma harus berusaha untuk mengendalikan asma mereka dengan terus mengikuti rencana tindakan asma pribadi mereka. Hal ini termasuk memantau gejala, melanjutkan pengobatan yang diresepkan, dan menggunakan pengukur aliran puncaknya secara teratur. “Pasien juga harus menghindari pemicu asma dan memastikan mereka memiliki persediaan obat resep darurat jika perlu mengisolasi diri dan kontrol rutin pengobatan teratur ke Puskesmas atau di rumah sakit,” Tandasnya. (Nuty/Kominfo)
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
Sangat Puas
75 % |
Puas
10 % |
Cukup Puas
5 % |
Tidak Puas
10 % |