Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) diperingati setiap tanggal 29 Mei. Hari tersebut merupakan hari dimana Pemerintah Republik Indonesia mengapresiasi semangat jiwa raga serta peran penting dan strategis penduduk lanjut usia di Indonesia. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro melalui Dinas Kesehatan bersama Malowopati FM memberi perhatian istimewa dalam menyambut Pekan HLUN tahun 2021. Bersama Ayo Mas Bro edisi Jumat (21/05/2021) dipandu penyiar Lia Yunita, radio talkshow kali ini mengambil tema “Bersama Lansia, Keluarga Bahagia”.
Mengawali talkshow dr. Lucky Imroah Kabid Kesehatan Masyarakat menjelaskan Lanjut Usia adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 (enam puluh) tahun keatas. Proses penuaan akan berdampak pada berbagai aspek kehidupan, baik sosial, ekonomi, maupun kesehatan. Ditinjau dari aspek kesehatan, dengan semakin bertambahnya usia maka lansia lebih rentan terhadap berbagai keluhan fisik, baik karena factor alamiah maupun karena penyakit.
“Pada saat pandemic saat ini, kelompok lansia merupakan kelompok yang paling berisiko mengalami keparahan/morbiditas dan mortalitas akibat penyakit Covid-19. Untuk itu pencegahan penularan melalui upaya promotive dan preventif kepada kelompok lansia sangat penting dilakukan, baik tingkat keluarga, masyarakat dan fasilitas kesehatan,” terangnya.
Hal-hal apa yang perlu diperhatikan oleh lansia yaitu mengenali perubahan yang terjadi pada lansia dan persiapan diri memasuki masa lansia. Perubahan yang harus dikenali daya ingat menurun, pendengaran/penglihatan berkurang, kekuatan tubuh menurun, kekebalan tubuh menurun. Persiapan diri yang harus disiapkan saat memasuki lansia yaitu menerima sebagai proses alamiah, mempersiapkan tempat tinggal yang aman dan nyaman, meningkatkan kesabaran, meningkatkan kesehatan dengan PHBS.
Menurut dr. Lucky cara meningkatkan kesehatan Lansia melalui PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) antara lain dengan mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, mengatur gizi/diet seimbang, melakukan pemeriksaan kesehatan secara teratur, memelihara kebersihan diri, melakukan aktifitas fisik secara teratur, menyeimbangkan hobi sesuai kemampuan, istirahat cukup dan kelola stress yang baik. “Keluhan-keluhan lansia yang perlu diperhatikan berkurangnya/terbatasnya kemampuan gerak, gangguan penglihatan/pendengaran, gangguan gizi seperti tidak nafsu makan, berat badan lebuh/kurang, sering lupa/kebingungan, tanda anemia 5 L,” tandasnya.
Lebih lanjut dr. Lucky mengingatkan, peran anggota keluarga terhadap lansia adalah menghormati dan menghargai, bersikap sabar dan bijak, memberikan perhatian dan kasih sayang, jangan menganggapnya sebagai beban, memberikan kesempatan untuk tinggal bersama, mengajaknya dalam acara-acara keluarga, membantu mencukupi kebutuhannya, mengingatkan dan mendampingi untuk periksa kesehatan, sering komunikasi dengan baik.
Dukungan yang dapat diberikan oleh keluarga kepada lansia selama masa pandemi yaitu memberikan pemahaman pada lansia mengenai Covid-19, memberikan informasi tentang protokol kesehatan yang harus diterapkan pada lansia, menyediakan/melengkapi ketersediaan masker, sabun, alat-alat disenfektan untuk kebersihan tempat tinggal lansia.
Seyogyanya kita memastikan ketersediaan makanan bergizi dan kalau perlu menyediakan multivitamin, memotivasi dan memfasilitasi lansia dalam vaksinasi Covid-19 serta menjelaskan manfaat dari vaksinasi tersebut, bila mungkin mengajarkan lansia cara menggunakan alat komunikasi jarak jauh seperti telepon seluler, serta menggunakan sarana pertemuan virtual.
Betapa pentingnya protokol kesehatan bagi Lansia, maka jika lansia perlu ke Puskesmas/Rumah Sakit pastikan lansia mengerti bagaimana cara menggunakan masker yang baik dan mengapa harus menggunkan masker, pastikan lansia tidak memegang wajahnya dan tidak memegang benda-benda umum apapun selama di rumah sakit. Seringlah membersihkan tangan lansia dengan hand sanitizer atau mintalah lansia untuk cuci tangan dengan baik dan benar, jagalah jarak dengan orang lain lebih dari satu meter.
Selain itu mintalah nomor antrian oleh pengantar dan bawalah pasien lansia beberapa waktu sebelum nomor antrian dipanggil agar meminimalkan kontak dengan pasien lain, saat bertemu dengan dokter jangan membuka masker. Membawa makanan dan minuman dari rumah dan tidak mampir ke tempat-tempat lain termasuk menunggu di apotek dan jelaskan secara detail keluhan yang ada, termasuk jika terdapat kecurigaan kontak dengan orang yang terpapar Covid-19. Sebelum ke rumah sakit siapkan semua dokumen yang diperlukan dan catatan pertanyaan yang ingin ditanyakan.
“Lansia merupakan kelompok rentan yang sangat berisiko terhadap morbiditas dan mortalitas akibat Covid-19, karena lansia mayoritas memiliki penyakit kronis/degenerative sebagai penyakit komorbid. Oleh karena itu peran keluarga sangatlah penting dalam memberikan dukungan dan pendampingan. Para lansia membutuhkan perhatian dan kasih sayang dari keluarga agar vtetap bisa aktif, produktif, mandiri dan sehat,” pungkasnya. (Nuty/Kominfo)
|
|
|
|
|
Sangat Puas
76 % |
Puas
10 % |
Cukup Puas
5 % |
Tidak Puas
10 % |