Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Bojonegoro mengikuti Webinar dan Lokakarya “Pandu Digital dalam Transformasi Digital” di Provinsi Jawa Timur yang digelar oleh Dinas Kominfo Provinsi Jatim, Jumat-Sabtu (28-29/05/2021) di Kota Batu. Kegiatan diikuti oleh Dinas Kominfo dan pegiat TIK dari 38 Kabupaten/Kota di Jatim.
Hadir sebagai narasumber, Drs. Benny Sampirwanto, M.Si (Kadin Kominfo), Bambang Tri Santoso (Koordinator Pemberdayaan Komunitas TIK Kemenkominfo), Agus Setiawan (Praktisi Digital Marketing), Frida Kusumastuti (Japelidi), dan Retno Yuni Widyaningsih (Dinas Kominfo Jatim). Ada hal yang cukup membanggakan dimana Praktisi Digital Branding di Bojonegoro, Selamet, S.Si yang juga merupakan anggota Dewan TIK Bojonegoro menjadi salah satu narasumber dengan Materi Strategi Cerdas Branding di Era Digital.
Data dari Kemkominfo menunjukkan tahun ini terdapat penambahan 37 juta pengguna internet baru daripada tahun sebelumnya. Di tengah pesatnya pertumbuhan itu, pemahaman literasi digital menjadi hal penting agar masyarakat bisa memanfaatkan ruang digital secara baik. Sehingga Indonesia total memiliki 202,6 juta pengguna internet. Kemenkominfo merespon hal ini dengan menekankan literasi digital, mulai dari pembuatan modul literasi digital hingga menghadirkan Pandu Digital. Hadirnya Pandu Digital ini segera direspon oleh Dinas Kominfo Prov. Jatim melalui kegiatan ini.
Sebelumnya Ditjen Aptika Kemenkominfo telah meluncurkan modul literasi digital. Modul ini dibuat sebagai acuan dalam meningkatkan kemampuan literasi digital, sehingga dapat memperbaiki indeks literasi digital nasional Indonesia. Modul literasi digital tersebut terbagi atas empat pilar, yakni digital culture, digital skill, digital safety, dan digital ethics.
Agar pemahaman literasi digital dapat tersebar ke seluruh pelosok Indonesia, maka dibuatlah program Pandu Digital. Pandu Digital merupakan gerakan pendamping generasi digital yang bertujuan agar masyarakat memiliki pemahaman, kemajuan, dan juga kompetensi digital. Hal ini sejalan dengan mandat Presiden Jokowi terkait percepatan transformasi digital, dimana salah satunya adalah kesiapan SDM digital. Pandu Digital ini menjadi playmaker-nya dalam memberikan edukasi dan literasi kepada masyarakat.
Bambang Tri Santoso dari Kemenkominfo menyampaikan bahwa Pandu Digital memiliki fokus mendampingi masyarakat pada lima sektor, yakni UMKM, pariwisata, pendidikan, kesehatan, petani dan nelayan. Sementara itu dalam pandu digital juga ada tiga tingkatan, yaitu pandu batch merah (purwa), batch biru (madya), dan batch hitam (utama). Pandu Digital diharapkan jadi tulang punggung bagi literasi digital masyarakat. Semua Kab/Kota khususnya di Jatim sangat diharapkan untuk bergabung dengan Pandu Digital.
Meskipun fokus Pandu Digital pada fasilitasi literasi digital, tetapi Pandu Digital juga bisa menjadi penghubung antara masyarakat dan pemerintah. Pandu Digital bisa menjembatani terkait masalah ketersediaan infrastruktur internet untuk kemudian dilaporkan kepada BAKTI Kominfo. Pandu Digital juga dapat memberikan berbagai pelatihan IT. Bambang Tri Santoso berharap semoga semakin banyak pihak yang dapat berpartisipasi menjadi Pandu Digital, sehingga semakin banyak juga yang dapat berbagi ilmu dalam meningkatkan kualitas SDM Indonesia.
Sementara itu Frida Kusumastuti dari Japelidi dalam paparannya menyampaikan tentang pentingnya etika dan menjaga keamanan data dalam beraktifitas di dunia maya. Etika Digital disini adalah suatu rekomendasi kepada siapapun yang ingin merayakan teknologi sekaligus mengangkat derajat kemanusiaan. Etika digital ditawarkan sebagai pedoman menggunakan berbagai platform digital secara sadar, tanggung jawab, berintegritas, dan menjunjung nilai-nilai kebajikan antar insan dalam menghadirkan diri, kemudian berinteraksi, berpartisipasi, bertransaksi, dan berkolaborasi dengan menggunakan media digital. (Nuty/Kominfo)
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
Sangat Puas
74 % |
Puas
11 % |
Cukup Puas
5 % |
Tidak Puas
11 % |