Ayo Mas Bro Radio Malowopati FM terus secara berkelanjutan mengedukasi warga Bojonegoro khususnya di bidang kesehatan bersama instansi terkait. Edisi Rabu (23/06/2021) bersama Dinas P3AKB mensosialisasikan tentang “Remaja Keren Cegah Stunting”, dipandu penyiar Lia Yunita.
Tiga narasumber yang hadir yaitu Khotibul Umam, S.KM (Kasi Ketahanan Remaja Dinas P3AKB), Jamaludin Ahmad Husein, S.Sos (Ketua Insan GenRe Kab. Bojonegoro, Ketua DKC Pramuka Kab. Bojonegoro 2019-2021), dan M. Alifka Rizky (ketua CoE PIK Remaja Bojonegoro).
Khotibul Umam menyampaikan dalam rangka memperingati hari Keluarga Nasional ke-28 salah satu tema keluarga keren cegah stanting. Rangkain acara ini ingin mensukseskan hari keluarga, namun remaja yang diangkat. Hari Keluarga Nasional diperingati setiap tanggal 29 Juni.
Stunting merupakan masalah/isu strategis yang sering kita dengar yaitu gagal tumbuh seorang anak/balita karena kurang gizi kronis akibat gangguan infeksi penyakit. Sehingga kalau kita biarkan sangat mempengaruhi kecerdasan. “Masalah ini kita atasi bersama di Bojonegoro dimana tahun 2021 prioritas penanganan stanting harus kerja bersama mengatasi stunting. Sisi lain ada perbedaan data rutin dari Dinkes. Dari survey Nasional 30% sama-sama masalah penting untuk ditangani bersama,” ungkapnya.
Selanjutnya Jamaludin mengatakan untuk PIK (Pusat Informasi dan Konseling) Remaja ada 2 jalur yaitu pendidikan (lewat sekolah) dan masyarakat (lewat Desa). PIK Remaja misal membahas system reproduksi hal tabu, kita fokus ke pendidikan. Kerjasama dikemas dalam bentuk baca buku, belajar bidang literasi yang paling diinginkan. Insan GenRe (Ikatan Satuan Generasi Berencana) lebih luas menaungi 3 satuan karya SAKA ada di Pramuka. Duta GenRe merupakan tangan panjang BKKBN untuk mensosialisakikan program-programnya.
Pencegahan stunting dimulai dari dalam kandungan. Kebiasaan para remaja, paling penting zat besi mempengaruhi masa-masa remaja jangan lupa 4 Sehat 5 Sempurna. Pada saat hamil pengaruh zat besi tinggi berdampak pada anemia. Sehingga diberikan gizi-gizi seperti MPASI (makanan pendamping asi) yang saat pertumbuhan mengalami peningkatan. Faktor penyebab stunting diantaranya asupan gizi dan pola asuh balita dari pengasuh harus diberikan pengetahuan yang baik dan cukup. Perokok juga menjadi salah satu penyebab stunting, karena mempengaruhi pola ekonomi suatu keluarga.
Faktor lain yang cukup mempengaruhi tingginya angka stunting adalah pernikahan anak. Data tahun 2020 di Bojonegoro ada 617 dispensasi kawin (diska), ini jauh dibandingkan tahun 2019 yang hanya 199 diska. “Ini berpengaruh pada stunting dimana setelah kita telusuri pernikahan anak ini terkait erat dengan tingkat pendidikan yang mayoritas SLTP (317 pemohon diska). Dari sisi ekonomi 439 pengaju diska belum bekerja. Dengan tingkat pendidikan SLTP akan sulit bersaing dalam mendapatkan pekerjaan dan ini akan berpengaruh pada kondisi ekonomi pasangan. (Nuty/Kominfo)
|
|
|
|
|
Sangat Puas
76 % |
Puas
10 % |
Cukup Puas
5 % |
Tidak Puas
10 % |