Pendataan Keluarga Tahun 2021 menyediakan profil pasangan usia subur, keluarga dengan balita, keluarga dengan remaja, keluarga dengan lansia, keluarga berisiko stunting, dan aspek kesejahteraan keluarga by_name by_address yang tidak tersedia secara lengkap pada sumber data manapun. Senada dengan hal itu, Radio Malowopati FM bersama Dinas P3AKB melalui Ayo Mas Bro edisi Rabu (30/06/2021) mengangkat topik “Pentingnya Pendataan Keluarga (PK 21) Untuk Mewujudkan Keluarga Berkualitas”. Kembali dipandu penyiar Lia Yunita, siaran ini dapat diikuti secara live youtube kanal Malowopati Radio dan interaksi langsung melalui nomor WhatsApp 08113322958.
Hadir sebagai narasumber, Nur Lina SH (Kabid Pengendalian Penduduk dan Bina Lapangan) Daman Huri (Kasi Pengendalian Penduduk Data dan Informasi), dan Dra. Sundari (Koordinator Penyuluhan KB Kec. Sukosewu). Nur Lina menyampaikan untuk pendataan keluarga merupakan program yang dicanangkan nasional dan serentak dilaksanakan setiap 5 tahun sekali. Pendataan sebelumnya tahun 2015 dan rencana digelar tahun 2020, namun karena kondisi pandemi covid-19 diundur tahun ini mulai 1 April s/d 31 Mei. Juga karena pandemi jadwal tersebut diundur 21 Juni 2021 untuk input data.
Selanjutnya Daman Huri menjelaskan, jumlah data yang dihimpun sebanyak 470 ribu total KK, terdapat kader pendataan PK 21 jumlahnya berdasarkan data yang ada 100%. “Terima kasih pada masyarakat membantu pendataan PK 21 lebih kompleks sehingga juga ada item-item pembangunan keluarga,” terangnya. Pendataan ada 2 metode melalui form dan berbasis elektronik, sudah ada aplikasinya khusus dari BKKBN. Ada beberapa tahapan pendataan, ada manager data, ada manager pengelola paling bawah. Pendataan memakai 2 metode, berbasis smartphone dan berbasis formulir. Aplikasi PK 21 BKKBN dapat menyediakan username. Kedepan, per keluarga mendapat username dan bisa input data sendiri.
Lebih lanjut dicontohkan di Kecamatan Sukosewu ada 104 pendata. Terdapat beberapa indikator yang diisi diantaranya data kependudukan, indikator pembangunan. Untuk indikator kependudukan ada form, indikator berencana memakai KB jenis apa, berapa jumlah anak. Indikator pembangunan meliputi kondisi rumah. “Di pendataan tahun ini lebih lengkap ada indikator kebahagiaan, ketambahan form stunting, terutama yang memiliki bayi,” imbuhnya.
Manfaat PK 21 bisa menentukan banyak hal dari kebijakan OPD. Daerah memanfaatkan hasil karena langsung per KK. Bisa menentukan jumlah penduduk, jumlah keluarga, jumlah anak tiap keluarga, kondisi dalam keluarga sampai keadaan rumah berlantai atau tidak, keharmonisan keluarganya, kondisi anak stunting. Hasil pendataan bisa disinergikan dengan OPD lain seperti Dinkes, Dinas PMD. Sementara itu Sundari menambahkan jumlah penyuluh KB saat ini di Bojonegoro tinggal tinggal sekitar 70 orang terbagi untuk 430 desa/kelurahan. Di Sukosewu tinggal 3 orang.
Daman Huri menyampaikan harapan dalam rangka peringatan hari Keluarga Nasional 28 Juni 2021 kemarin sesuai tema Keluarga “Keren Cegah Stunting”, sehingga akan terwujud BKKBN “Berencana itu Keren”. Dirinya menyampaikan terima kasih kepada semua pihak karena PK 21 sampai saat ini sukses.
Pada penghujung Ayo Mas Bro, Nur Lina menambahkan bahwa PK 21 ini lebih kompleks dari tahun-tahun sebelumnya. “Harapan kami, hasil dari PK 21 akan memberikan manfaat utama dalam bagaimana kita menentukan arah kebijakan. Dari indikator yang ada, jumlah penduduk, usia, pendidikan dan lain-lain, bagaimana kondisi ber -KBnya masyarakat sampai usia kawin pertama. Dimana indikator pembangunan keluarga dapat mendukung perencanaan ber KB yang tepat sasaran. Data baseline yang dihasilkan dapat dikolaborasikan kepada mitra-mitra baik OPD maupun tingkat dibawahnya,” pungkasnya.(Nuty/Kominfo)
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
Sangat Puas
75 % |
Puas
10 % |
Cukup Puas
5 % |
Tidak Puas
10 % |