Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro menyelenggarakan Webinar tentang Penanganan Pasien Covid-19 Secara Komprehensif Menuju Indonesia Tangguh dan Tumbuh Tahun 2021, Selasa (24/08/2021). Webinar zoom yang dibuka untuk umum ini disiarkan live streaming YouTube channel Pemkab Bojonegoro. Webinar dibuka Ibu Bupati Bojonegoro Anna Mu’awanah dengan narasumber yang terpusat di ruang Command Center lantai 2 gedung Pusat Informasi Publik (PIP) Pemkab Bojonegoro.
Webinar zoom dengan narasumber Kepala Dinas Kesehatan dr. Ani Pujiningrum, MM.Kes, Direktur RSUD Sosodoro Djatikoesoemo, dr. Ahmad Hernowo EW, M.Kes., dan dokter spesialis paru RSUD, dr. Hapsari Paramita N, Sp.P., serta dokter spesialis Kesehatan Jiwa RSUD, dr. Utami Sanjaya, Sp,KJ. Webinar diikuti Kepala Puskesmas se-Bojonegoro, kepala RS Swasta di Bojonegoro, Klinik Kesehatan, serta praktisi dan akademisi.
Ibu Bupati Bojonegoro Anna Mu’awanah dalam sambutannya menyampaikan kondisi yang dirasakan hampir setahun setengah ini jarang terdengar orang sakit selain covid-19. Sekarang hampir 99% orang akan mempercayai siapapun meninggal masuk kategori covid-19. Maka seminar ini hendak menunjukkan bahwa covid-19 sungguh-sungguh penyakit yang tidak ada rumusnya. Seperti disampaikan saat rakor dengan Bapak Presiden RI Joko Widodo yang diikuti 38 Kabupaten Kota, bahwa covid-19 ini tidak ada rumusnya, tidak boleh main-main, tidak boleh lengah atau meremehkannya.
“Maka tetap menggunakan protokol kesehatan. Saat posisi kasus covid-19 turun sekarang ini, alangkah baiknya menyiapkan sarana dan prasarana, mengumpulkan energi kita, dan tetap melakukan kewaspadaan,” kata Bupati.
Pada Juni-Juli 2021, kasus covid-19 naik dan terjadi mutasi jenis virus covid-19 varian baru. Sehingga Ibu Bupati meminta kepada RS Pemerintah, RS Swasta, klinik, Puskesmas, dan para tenaga kesehatan tetap melakukan kewaspadaan. Ibu Bupati juga menyampaikan bahwa Pemkab bersama Forkopimda juga terus menyiapkan berbagai antisipasi atas kemungkinan adanya gejolak kasus covid-19 seperti 2 bulan lalu.
“Seminar ini untuk mengumpulkan energi-energi positif untuk diri kita sendiri dan untuk memberikan pelayanan. Webinar ini merupakan bagian dari road map agar kita tetap siaga,” tegas Ibu Bupati.
Selanjutnya Kepala Dinas Kesehatan dr. Ani Pujiningrum, MM.Kes menyampaikan, covid-19 dinyatakan sebagai pandemi per 15 Maret 2020. “Saat ini Bojonegoro masuk kategori zona orange (risiko sedang dengan skor 2,24), perkembangan kasus covid-19 status level 3. Update kasus per 22 Agustus 2021 kasus konfirmasi 6.346 dan meninggal 567. Yang membuat kita optimis, angka kesembuhan tinggi,” terangnya.
Lebih lanjut dr. Ani menyampaikan, penanganan covid-19 di Bojonegoro meliputi langkah-langkah Sosialisasi, Pencegahan, Penanganan, dan Penanganan Dampak Sosial Ekonomi. Penanganan dengan pelaksanaan vaksinasi covid-19. Sosialisasi dilakukan oleh seluruh elemen yaitu Forkopimda, organisasi masyarkat, seluruh OPD hingga tingkat desa. Selain itu pelaksanaan gugus tugas kabupaten, Kecamatan dan desa, sarana seluruh media cetak, elektronik, radio dan media sosial, siaran keliling, spanduk/baliho, dan lawancorona.bojonegorokab.go.id.
Langkah pencegahan dilakukan melalui penyemprotan disinfektan, ruang/bilik disinfektan, pendirian pos covid-19, penguatan protocol covid-19 di terminal dan stasiun, pos pantau 14 titik, isolasi terpusat, pembentukan tim gugus tugas penanganan covid-19 mulai dari tingkat kabupaten, kecamatan hingga desa/kelurahan.
Sementara langkah penanganan terdiri dari testing, tracing, treatment, membuat rumah isolasi terpusat di 5 (lima) titik yakni Gedung Tirtawana Dander; Hotel Bonero (Ibu hamil dan nifas); sekolah Terpadu di Kapas; Gedung Puskesmas Kepohbaru lama; Rumah peristirahatan perhutani Kasiman; serta peningkatan kapasitas tempat tidur di RS data TT ruang isolasi RS 412 TT yang tersebar di 3 RSUD dan 6 RS Swasta.
Dalam kesempatan yang sama, dr. Ahmad Hernowo W, M.Kes menjelaskan program inovasi yang sudah dilaksanakan untuk memutus mata rantai covid-19. Diantaranya layanan antar obat bekerja sama dengan PT. Pos; Program SIAP RS online dimana tidak perlu antre cukup lama di RS; E-Rekam Medik.
Ada pula Ritme Enerjik yaitu program efektif menurunkan angka kematian penyakit jantung RS rujukan mempercepat penangan pasien yang dipandu oleh dokter RSUD Sosodoro. Kesiapan menangani covid-19 melalui screening dilakukan di setiap pintu masuk, memisahkan alur pasien covid dan non covid dengan tujuan jangan sampai salah tindakan dan juga dilakukan swab mulai dari PCR cepat, PCR massal.
“RSUD Sosodoro juga menyediakan Informasi layanan dan pengaduan bisa melalui website, Instagram, Twitter, Facebook. Kami berharap angka kematian covid bisa ditekan semaksimal mungkin, jangan takut ke rumah sakit, IRD siap 24 jam bagi yang membutuhkan pelayanan segera,” pesannya.
Sementara itu dr.Hapsari Paramitha N, Sp.P mengingatkan bahwa virus Covid-19 yang harus diwaspadai (VOC) yaitu B.1.1.7 (Alpha), B.1.351 (Beta), P1 (Gamma), B1617.2 (Delta). Kini, sudah masuk 3 varian di Indonesia di mana varian Delta mendominsi di Indonesia karena mudah menular. Gejala dan tandanya yaitu demam, batuk, kelelahan/badan lemas, sesak napas, nyeri tenggorokkan, nyeri kepala, kehilangan indra penciuman (anosmia), kehilangan indra perasa, Myalgia.
“Kesimpulannya tidak ada terapi definitif untuk covid-19. Terapi disesuaikan dengan patologi, imunopatogenesis dan virology covid. Terapi masih dalam penelitian bertujuan untuk menghambat progresivitas penyakit. Maka dari itu selalu terapkan protokol kesehatan,” tandasnya.
Di sisi lain dari Pemerintah Pusat, PPKM Level 3 dan 4 ini belum dihentikan tetapi ada kelonggaran untuk mendukung pemulihan ekonomi. Namun demikian tetap ada aturan-aturan untuk penegakkan protokol kesehatan dan perlu kesadaran semua pihak.
Pemkab Bojonegoro tidak henti-hentinya mempromosikan 5M. Dibutuhkan kerja sama berbagai pihak, misal antisipasi agar tidak ada kerumunan dengan mematikan lampu, supaya masyarakat sadar. Selain itu juga menghimbau seluruh lapisan masyarakat agar tidak men-share berita-berita yang belum tentu kebenarannya.(Nuty/NN)
|
|
|
|
|
Sangat Puas
76 % |
Puas
10 % |
Cukup Puas
5 % |
Tidak Puas
10 % |