Kabupaten Bojonegoro mengukir prestasi di kancah internasional. Bojonegoro yang dipimpin Bupati Suyoto terpilih sebagai satu-satunya wakil Indonesia dalam Pilot Project Open Government.
Open Government Pilot Project adalah program dari Gerakan Open Government yang bertujuan untuk mempromosikan dan memperkuat pengelolaan birokrasi tingkat kota/kabupaten yang terbuka, partisipatif, inovatif, dan responsif. Jadi, kota/kabupaten yang terpilih dalam program ini adalah kota/kabupaten yang sudah menjalankan pemerintahan yang terbuka, partisipatif, inovatif, dan responsif.

Ada 15 kota/kabupaten dunia yang terpilih dalam program ini. Berikut detailnya:

Asia:

  1. Bojonegoro, Indonesia (berpenduduk 1,5 juga jiwa)
  2. Seoul, Korea (10 juta jiwa)
  3. Tbilisi, Georgia (1,1 juta jiwa)

Eropa:

  1. Paris, France (2,3 juta jiwa)
  2. Madrid, Spain (3,1 juta jiwa)
  3. Scotland, UK (5 juta jiwa)

Amerika:

  1. Buenos Aires, Argentina (2,9 juta jiwa)
  2. Ontario, Canada (13,6 juta jiwa)
  3. Austin, US (800 ribu jiwa)
  4. La Libertad, Peru (1,8 juta jiwa)
  5. Jalisco, Mexico (7,8 juta jiwa)
  6. Sao Paulo, Brazil (12 juta jiwa)

Afrika:

  1. Kigoma, Tanzania (250 ribu jiwa)
  2. Sekondi-Takoradi, Ghana (559.548 jiwa)
  3. Egeyo-Marakwet County, Kenya (370.712 jiwa)

       Steering Commitee Open Government Pilot Project asal Indonesia, Sugeng Bahagijo, membenarkan soal terpilihnya Bojonegoro. Sugeng mengungkap keputusan soal terpilihnya Bojonegoro diambil sekitar sepekan lalu. Bojonegoro di bawah kepemimpinan Suyoto dianggap sudah menjalankan prinsip-prinsip open government –yaitu keterbukaan, partisipatif, responsif, dan inovatif– dengan baik. “Pak Yoto itu udah bikin keterbukaan dan partisipasi yang baik di Bojonegoro. Kriteria untuk terpilih di program ini tiga, yaitu keterbukaan, partisipasi, dan responsif. Dari ketiga-tiganya Bojonegoro sudah masuk,” papar Sugeng saat dihubungi, Sabtu (9/4/2016).
       Selanjutnya, Bojonegoro dan 14 kota lainnya akan didampingi oleh Open Government untuk memperkuat sisi-sisi good governance. 15 Kota Pilot Project ini akan diminta melapor setiap tahun dan membuat gerakan yang inovatif. Sugeng menuturkan, salah satu gerakan inovatif open government yang jadi perhatian, salah satunya dilakukan oleh pemerintah kota Paris. Pemkot Paris mengalokasikan sejumlah dana, lalu meminta warganya memberi masukan program untuk menggunakan dana tersebut. “Jadi mereka harus melapor setiap tahun, dan membuat inovasi. Jadi itu bukan stempel saja. 15 Kota ini juga bisa belajar satu sama lain,” ujar Sugeng.
       Terpilihnya Bojonegoro tentu menjadi kabar baik bagi Indonesia. Bojonegoro diharapkan bisa menginspirasi daerah lainnya. Selamat, Kang Yoto!
       Menjelang Pilgub DKI tahun 2017, banyak pihak mendorong kepala daerah yang berhasil membangun daerah untuk maju. Bahkan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) berharap kepala daerah yang sukses ikut meramaikan Pilgub DKI supaya warga Ibu Kota punya banyak pilihan calon kepala daerah.
       Ada beberapa kepala daerah yang dinilai berhasil memimpin daerahnya antara lain Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Bupati Batang Yoyok Riyo Sudibyo, Bupati Bojonegoro Suyoto, Bupati Bantaeng Nurdin Abdullah, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto, Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi, Wali Kota Pangkal Pinang Irwansyah, dan Wali Kota Malang Moh Anton. Siapakah di antara mereka akan jadi cagub DKI terbaik? (Hatre.net - Detik - Dinkominfo)


By Admin
Dibuat tanggal 12-04-2016
1133 Dilihat
Bagaimana Tanggapan Anda?
Sangat Puas
76 %
Puas
6 %
Cukup Puas
6 %
Tidak Puas
12 %