Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Bojonegoro bersama RSUD Sosodoro Djatikoesoemo melalui SAPA! (SELAMAT PAGI) Malowopati FM edisi Rabu (30/11/2022) mengajak warga Bojonegoro lebih waspada menghadapi masa perpanjangan Pandemi Covid-19". Dipandu penyiar Lia Yunita, SAPA! ini selalu dapat diikuti melalui kanal YouTube Malowopati Radio dan interaksi langsung melalui nomor WhatsApp 08113322958.

Dr.Budi Sutedja, Sp.P, spesialis paru RSUD Sosodoro Djatikoesoemo mengungkapkan harapan yang besar agar pandemi Covid-19 bisa segera hilang. Karena tenaga medis bisa dikatakan sudah habis-habisan menghadapi masalah Pandemi Covid-19 selama 2 tahun kemarin. Banyak dokter di rumah sakit pusat rujukan termasuk 59 rumah sakit rujukan untuk seluruh Indonesia. Namun untuk wilayah Bakorwil Bojonegoro yang masuk hanya RSUD Sosodoro.

Saat pandemi sempat 190 tempat tidur penuh pasien dan ditangani hanya 2 dokter. Hal ini berat sekali, 1 dokter merawat hampir 100 orang, cukup menguras tenaga. Pihaknya berfikir pandemi ini bisa hilang tapi ternyata semakin hari semakin meningkat. Kementerian Kesehatan terus berkirim email tentang masih banyak virus-virus yang mutasi baru.

Kasus Omicron, setelah dipelajari ternyata hanya 1-2 kasus. Namun rilis data yang diterima banyak kasus. Setelah dikaji bersama tim dokter mungkin bukan Omicron dimana gejala lain dan lebih mematikan. Tetapi untuk yang terakhir ini angka kematiannya tinggi dibanding Omicron.

"Di Bojonegoro yang pernah ada varian Alpha, Beta, Delta, Omicron, BB, dan XBB. Kita memang sudah capek hadapi covid-19, namun kita tidak boleh lengah. Apalagi jika kita ada keluarga yang memiliki komorbid, maka harus lebih waspada," ungkapnya.

Lebih lanjut dr. Budi menjelaskan, ada beberapa yang harus dicurigai adalah migrasi virus itu yang di selain saluran pernafasan. Ini tidak bisa diswap. Sisi lain kita tidak memiliki alat untuk cek dimana virus berada. Bisa juga virusnya di hati atau jantung, dan ini tidak bisa dideteksi. Oleh karena itu kita harus tetap waspada.

Dr. Budi mengingatkan kembali kepada masyarakat Bojonegoro agar tetap tertib menerapkan 3M (memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak). "Masyarakat di Surabaya yang rata-rata pendidikannya tinggi, beberapa waktu terakhir ini sudah mulai tertib lagi memakai masker. Pengemudi perusahaan ojol rata-rata juga tertib pakai masker dan sudah divaksin, ini bagus. Bahkan sudah mendapat booster 1," tukasnya.

Lebih lanjut dr. Budi menjelaskan virus covid memiliki bagian kepala dan ekor. Virus masuk kedalam sel tubuh dan akan merusak dan berkembang biak di sel-sel lainnya menjadi berlipat ganda. Sehingga sel yang rusak semakin banyak.

"Kalau virus masuk ke paru-paru maka akan rusak dan tidak bisa normal lagi. Banyak sekali yang pernah kena varian Delta maka setiap ganti musim rewel mengeluh sesak dan batuk, dan ini kemungkinan besar akan berlaku seumur hidup. Bagi yang sudah divaksin maka ekor virus tidak akan bisa menempel, sehingga bisa mencegahnya masuk ke sel tubuh," tandasnya.

Dr. Budi mengimbau agar masyarakat Bojonegoro tetap waspada menghadapi perpanjangan pandemi covid-19. Dengan adanya masa pancaroba ini jika kehujanan atau sedang menderita batuk flu sebaiknya mandi air panas. Selain itu makan makanan yang mengandung protein nabati seperti kedelai atau kacang-kacangan supaya imun kita tetap, tidak turun sehingga tidak mudah sakit. Tetap memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga satu rantai makanan yang banyak mengandung protein hewani dan nabati, serta mengurangi keluar rumah. [nes/NN]


By Admin
Dibuat tanggal 01-12-2022
93 Dilihat
Bagaimana Tanggapan Anda?
Sangat Puas
76 %
Puas
10 %
Cukup Puas
5 %
Tidak Puas
10 %