Bojonegorokab.go.id - Pemkab Bojonegoro melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dan RSUD dr. R. Sosodoro Djatikoesoemo mengajak masyarakat untuk mengetahui dan memahami kiat kesehatan dan kesuburan pada pria. Ajakan ini salah satunya lewat program siar radio SAPA! (Selamat Pagi!) Malowopati FM, Rabu (12/7/2023).
Dipandu penyiar Lia Yunita, SAPA! Malowopati FM kali ini menghadirkan narasumber dr. Joko Sulistyo, Sp.And, dokter spesialis andrologi di RSUD dr. R. Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro. Siaran SAPA! Malowopati FM ini dapat diikuti secara live YouTube Malowopati Radio dan interaksi langsung melalui nomor WhatsApp 08113322958.
Dr. Joko Sulistyo menuturkan dokter ahli andrologi menangani beberapa kondisi seperti prostatitis, kanker prostat, kanker penis, kanker testis, disfungsi ereksi, infertilitas, varikokel, hidrokel, dan lain-lain.
Lebih lanjut, dr. Joko menjelaskan bahwa seorang pria dikatakan subur atau fertil ketika dalam periode pernikahan selama 12 bulan, ia melakukan hubungan seksual secara teratur tanpa menggunakan alat kontrasepsi dan berhasil menghasilkan keturunan. Namun, jika periode pernikahan kurang dari 12 bulan atau pasangan menjalani hubungan jarak jauh (LDR), maka hal tersebut perlu dipertimbangkan.
Salah satu faktor penting dalam kesuburan pria adalah faktor usia. Yakni usia di bawah 35 tahun dianggap sebagai usia emas kesuburan pada pria. Pada usia di bawah 35 tahun, risiko kelainan genetik pada keturunan dapat diminimalisir. Namun, setelah usia 35 tahun, tingkat fertilitas pria menurun dan kualitas sperma juga menurun.
Dr. Joko juga memberikan penjelasan mengenai faktor-faktor lain yang dapat memengaruhi tingkat kesuburan pada pria. "Paparan gelombang elektromagnetik, seperti yang dihasilkan oleh penggunaan ponsel selama lebih dari 4 jam sehari, dapat merusak proses pembentukan sperma atau spermatogenesis dan menurunkan sintesis hormon testosteron. Solusinya adalah dengan menyimpan ponsel di saku atas atau ditaruh di dalam tas ransel," terangnya.
Kebiasaan merokok dan mengonsumsi alkohol dapat merusak kualitas sperma hingga tingkat DNA. Sperma yang rusak hingga tingkat DNA tersebut tentu tidak dapat maksimal pada proses pembuahan, dan pada akhirnya dapat menyebabkan cacat lahir pada janin.
Indikator kesuburan pada pria, lanjut dia, dapat ditandai dari kualitas sperma yang dihasilkan. Ciri sperma yang berkualitas baik adalah volume cairan dalam sekali ejakulasi minimal 1,5 ml, dengan warna putih ke abu-abuan dan tidak memiliki bau amis atau busuk.
Laki-laki yang merupakan perokok atau pecandu alkohol dapat meningkatkan kualitas spermanya dengan menghentikan kebiasaan tersebut. Dalam waktu sekitar 72-75 hari setelah berhenti merokok atau mengonsumsi alkohol, tubuh akan mulai melakukan pemulihan dan organ reproduksi akan memperbaiki kualitas sperma yang dihasilkan.
Dengan menghentikan kebiasaan merokok dan mengonsumsi alkohol, seseorang memberikan kesempatan bagi tubuhnya untuk mengoptimalkan kesehatan reproduksi dan meningkatkan peluang kesuburan. Selain itu, gaya hidup sehat untuk menjaga kesuburan juga sangat penting.
"Meluangkan waktu sekitar 30 menit setiap hari untuk istirahat dan melakukan aktivitas fisik seperti jalan kaki, peregangan otot, atau senam dapat membantu menjaga kesehatan reproduksi. Namun, bersepeda tidak disarankan karena penekanan pada daerah testis dapat menyebabkan peningkatan suhu dan mempengaruhi kualitas sperma," terangnya.
Dr. Joko juga menekankan pentingnya asupan makanan yang sehat. Menurut dia, makanan yang mengandung vitamin dan antioksidan seperti tauge, semangka, jeruk, dan pisang dapat membantu memperbaiki kualitas kesuburan.
Dengan adanya sosialisasi lewat program siar Malowopati FM ini, diharapkan masyarakat Bojonegoro dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik mengenai kesehatan reproduksi pria, serta langkah-langkah yang dapat diambil untuk menjaga kesuburan. [iz/nn]
|
|
|
|
|
Sangat Puas
76 % |
Puas
10 % |
Cukup Puas
5 % |
Tidak Puas
10 % |