Dialog Interaktif Edisi 176 Periode 2, Jumat 10 Maret 2017 antara Pemkab Bojonegoro dengan masyarakat Bojonegoro pada kesempatan kali ini secara khusus sebagai media penyampaian informasi dan peringatan dini terkait Kewaspadaan Terhadap Wabah Demam Berdarah Dengue (DBD), yang disampaikan oleh narasumber dari Dinas Kesehatan. Diharapkan melalui saluran Dialog Interaktif yang juga disiarkan secara langsung melalui Radio Malowopati FM (95,8 MHz), siaran relay Radio Kota FM (89,1 Mhz), dan streaming youtube Media Interaktif Bojonegoro, semua informasi tersebut semaksimal mungkin sampai ke berbagai lapisan masyarakat Bojonegoro, utamanya yang berada pada wilayah terdampak banjir.

Narasumber dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bojonegoro dalam paparan bertema Kewaspadaan Terhadap Wabah Demam Berdarah menyampaikan beberapa informasi penting sebagai berikut :

  1. Data Kasus DBD Kab. Bojonegoro per Tahun 2012 s/d 8 Maret 2017 :



  2. Penyakit DBD adalah penyakit menular yang disebabkan oleh Virus "Dengue" dan ditularkan melalui Nyamuk Aedes Aegypti.
  3. Aedes lebih banyak dijumpai di daerah beriklim tropis, subtropis dan dataran rendah. Kondisi optimal Temperatur udara : 25 – 30 derajat C, Kelembaban udara : 70 – 95%, dan Curah hujan yang tinggi.
  4. Penyebaran nyamuk Ae.aegypti menjadi mudah karena mobilitas penduduk yang cepat, alat transportasi yang mudah dan cepat, perdagangan barang-barang bekas antar kota/ daerah.
  5. Gejala /Tanda DBD Awal: Mendadak panas tinggi selama 2-7 hr tampak lemah dan lesu, Sering ulu hati terasa nyeri, Tampak bintik merah pada kulit (kulit diregangkan jika bintik hilang bukan DBD).
  6. Gejala /Tanda DBD Lanjutan: Perdarahan di hidung (mimisan), Muntah atau berak bercampur darah, Bila parah, gelisah, ujung tangan dan kaki dingin berkeringat bisa meninggal dunia.
  7. Penatalaksanaan awal tersangka DBD : Beri minum sebanyak-banyaknya air yang sdh dimasak air putih, susu, teh, bs jg oralit, Beri kompres air biasa (bukan air es atau air panas), Beri obat penurun panas (parasetamol), Panas berlanjut 2-3 hari bawa ke pelayanan kesehatan (Polindes, Ponkesdes, Puskesmas).
  8. Tempat nyamuk Demam Berdarah berkembang biak : Barang bekas 10-20 % (Ban , kaleng , kaca , plastik yang berserak di halaman tanpa kontrol), pot dg jentik 8-10 %, bak mandi dg jentik 6-8%.
  9. Siklus perkembangan nyamuk Aedes Aegypti dari telur-jentik-kepompong-nyamuk kurang lebih 9-10 hari.
  10. Ciri-ciri nyamuk Aedes Aegypti : warna hitam dengan bintik-bintik putih di badan dan kakinya, berkembang biak di air yang bersih yang tidak berhubungan dengan tanah, kemampuan terbang Aedes betina 40 meter, menggigit di pagi jam 9-10 dan sore jam 16-17.
  11. Satu-satunya cara untuk memberantas penyakit DBD adalah melalui kegiatan PSN dengan kegiatan 3 M PLUS : Menguras tempat penampungan air, Menutup tempat penampungan air, Mengubur barang bekas, dan Plus (hindari gigitan nyamuk, tidur pakai kelambu, memakai obat nyamuk) .
  12. Gerakan Satu Rumah Satu Jumantik : adalah peran serta dan pemberdayaan masyarakat dengan melibatkan setiap keluarga dalam pemeriksaan, pemantauan dan pemberantasan jentik nyamuk untuk pengendalian penyakit tular vektor khususnya DBD melalui pembudayaan PSN 3M plus.
  13. Bagan Penanggulanan DBD :



  14. Masalah Fogging Vs PSN, Fogging aturan ketat, mahal, bersifat sementara, dilakukan pemerintah sedangkan PSN mingguan, gratis, dilakukan rakyat.
  15. Kerugian fogging/pengasapan : mahal, racun, aturan ketat (dosis/radius/waktu/cuaca), hanya bunuh nyamuk dewasa, nyamuk bisa resisten, dan tetap harus PSN.
    (Nuty/Dinkominfo)

By Admin
Dibuat tanggal 11-03-2017
1368 Dilihat
Bagaimana Tanggapan Anda?
Sangat Puas
79 %
Puas
7 %
Cukup Puas
0 %
Tidak Puas
14 %