Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Bojonegoro sebagai Dinas tipe A yang lebih dahulu eksis menangani urusan komunikasi dan informatika untuk kesekian kalinya kembali menerima tamu dari Dinas Kominfo daerah lain sebagai rujukan untuk menimba ilmu. Kamis, 13 April 2017 Dinas Kominfo Kota Malang berkunjung ke Dinas Kominfo Bojonegoro untuk koordinasi dan konsultasi dalam rangka kegiatan penyusunan dan pengumpulan data statistik sektoral di Dinas Kominfo Kota Malang tahun anggaran 2017. Rombongan yang terdiri dari Kabid Statistik, Kasi Pengelolaan Data Statistik, Kasi Evaluasi dan Pelaporan, dan Kasi Layanan Data dan Informasi diterima oleh Kadin dan Sekdin Kominfo serta beberapa staf di ruang kerja Kepala Dinas Kominfo.

       Sekretaris Dinas Kominfo Ngasiaji saat menerima rombongan tamu Dinas Kominfo Kota Malang menyampaikan rasa terima kasih sekaligus merasa heran karena Kota Malang yang terkenal maju dalam bidang IT malah ingin menimba ilmu di Bojonegoro. Ngasiaji menyampaikan bahwa perjalanan keterbukaan Pemkab Bojonegoro telah dimulai sejak tahun 2008 sejak Bupati Bojonegoro (Kang Yoto) dilantik. Kang Yoto sejak saat itu menerima berbagai kalangan dengan latar belakang apapun datang ke pendopo Malowopati untuk menyampaikan berbagai keluhan dan aduan melalui Dialog Publik setiap hari jumat siang jam 13.30 - 16.00 WIB, yang juga harus dihadiri oleh Kepala SKPD. Saat itu juga dimulai membuka saluran SMS dan facebook pimpinan sebagai sarana rakyat Bojonegoro untuk menyampaikan aduan maupun aspirasi, sampai pada akhirnya Bojonegoro menerapkan aplikasi LAPOR. Bahkan saat ini Kang Yoto telah meresmikan Unit Respon Cepat penanganan aduan rakyat melalui radio Malowopati FM yang mana semua aduan akan diterima oleh penyiar untuk disiarkan langsung melalui radio, kemudian dimasukkan dalam sistem LAPOR, dan juga melalui jalur WhatsApp dan Instagram sehingga Kepala OPD beserta anggotanya dapat cepat menanggapi aduan rakyat.

       Kabid Statistik Dinas Kominfo Kota Malang Drs. Sukaryono menjelaskan secara struktur organisasi  memiliki 4 bidang yaitu Bidang Informasi Publik, Bidang Aplikasi Informatika, Bidang Statistik, dan Bidang Pengelolaan Komunikasi Publik dan Persandian. Sukaryono menyampaikan awalnya ngangsu kaweruh ke  Dinas Kominfo Kota Bandung, dan disana justru mendapatkan informasi kalau Bojonegoro dan Bandung pernah belajar bersama di Kantor Staf Presiden (saat itu UKP4) tentang LAPOR. Pihak Kominfo Kota Bandung mengatakan bahwa Bupati Bojonegoro dan Kadin Kominfonya bahkan pernah paparan di Paris, hal inilah yang akhirnya juga mendorong Kominfo Kota Malang, khususnya Bidang Statistik untuk belajar ke Bojonegoro.

       Kepala Dinas Kominfo Kusnandaka Tjatur P selanjutnya menyampaikan berbagai hal tentang pelaksanaan tugas dan fungsi Dinas Kominfo Bojonegoro. Kusnandaka menyampaikan rasa kagetnya karena Dinas Kominfo dari Kota Malang justru malah ingin belajar dari Bojonegoro. Dirinya mengakui bahwa awal-awal menjalani tugas sebagai Kepala Dinas Kominfo belajar banyak salah satunya dari Kota Malang. “Malang adalah guru saya”, demikian ujar Kusnandaka.

       “Masing-masing kita punya masalah sesuai dengan tantangan ke-sejarah-an masing-masing” ungkap Kusnandaka. Malang secara budaya masyarakatnya telah benar-benar melek IT, infrastruktur IT sudah terbangun baik, memiliki SDM IT yang memadai, memiliki perguruan tinggi bidang IT. Hal ini berbeda jauh dengan Bojonegoro yang rata-rata masih belum melek IT karena mayoritas tinggal jauh dari fasilitas-fasilitas IT, IT bukan hal yang penting, Bojonegoro terkenal dengan sejarah panjangnnya sebagai daerah miskin, jika musim hujan banjir, jika musim kering mengalami kekeringan, tanah gerak, SDM IT sangat terbatas.

       Dengan segala keterbatasan itu maka langkah yang ditempuh adalah membuat KIM berbasis IT, menggandeng RTIK/Blogger, Kolaborasi dengan NGO, Kolaborasi lembaga/instansi SMK Jurusan IT dan AKN, dan Gerakan PKK dan Desa. Semua hal tersebut akan memiliki keberlanjutan, kuncinya pada komitmen pimpinan. Komitmen pimpinan (Kang Yoto) diantaranya telah dibuktikan melalui Dialog Publik setiap jumat siang dari tahun 2008 sampai sampai saat ini, selain itu manajemen review setiap jumat pagi di rumah Dinas Bupati untuk mengevaluasi capaian target kerja smua OPD sekaligus evaluasi penanganan aduan melalui LAPOR dan evaluasi kinerja melalui aplikasi SISPAN setiap tribulan.

       Selanjutnya dalam bidang statistik Kusnandaka menjelaskan bahwa meskipun bidang statistik secara tugas dan fungsi sudah pindah ke Dinas Kominfo namun untuk data statistik sektoral masih ditangani oleh BAPPEDA yang masih berhubungan langsung dengan BPS dan rencananya tahun depan baru akan dikelola secara penuh oleh Dinas Kominfo. Saat ini yang paling utama dikerjakan oleh Dinas Kominfo adalah penyusunan base data (data dasar) Bojonegoro yang awalnya digagas oleh Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten (Ibu Mahfudhoh Suyoto) melalui inputing data dari buku dasa wisma kedalam aplikasi data Dasa Wisma. Hal ini merupakan kerjasama dengan PKK dan juga pekerjaan besar yang melibatkan kader PKK desa untuk menginputkan data dasawisma yang memiliki 300 kolom per KK. Kusnandaka menjelaskan bahwa melalui data dasawisma dengan berbagai indikatornya akan dapat menjawab kebutuhan pengolahan menjadi data statistik sektoral. (Nuty/Dinkominfo)


By Admin
Dibuat tanggal 14-04-2017
747 Dilihat
Bagaimana Tanggapan Anda?
Sangat Puas
74 %
Puas
11 %
Cukup Puas
5 %
Tidak Puas
11 %