Dialog Interaktif Edisi 181 Periode 2, Jumat 21 April 2017 di Pendopo Malowopati yang juga disiarkan secara live oleh Radio Malowopati FM (95,8 MHz), siaran relay Radio Kota FM (89,1 Mhz), dan streaming youtube Media Interaktif Bojonegoro tetap menjadi saluran penyampaian aduan dan aspirasi yang ideal bagi warga Bojonegoro. Berbagai dinamika permasalahan dan aspirasi disampaikan langsung kepada Bupati Bojonegoro, Drs H. Suyoto, M.Si (Kang Yoto) yang ditanggapi langsung oleh OPD terkait dan secara langsung oleh Kang Yoto. Ada hal menarik yang disampaikan oleh Kang Yoto pada Dialog edisi 181 ini, dan mendapat aplaus dari peserta. “Mungkin ada baiknya beberapa jum’at yang akan datang seluruh calon Bupati kita undang ke Dialog Publik, agar calon-calon Bupati yang akan datang ketemu langsung dengan rakyatnya calon pemilahnya” jelas Kang Yoto. “Trus ditanting, Kowe nek ngene ki (Dialog Interaktif) dadi Bupati mbok terusno gak?”, lanjut Kang Yoto.
Kang Yoto selanjutnya menjawab langsung pertanyaan yang cukup sering muncul dalam Dialog Interaktif tentang dana abadi migas, kali ini disampaikan oleh Sdr. Safi’i dan Sdr. Nardi. Bahwa soal dana abadi migas Kang Yoto telah mengajukan ke DPRD dan telah membuat naskah akademiknya. “Memang salah satu tujuan membuat dana abadi itu adalah supaya ada beasiswa abadi, jadi kedepan kalau Perda tentang dana abadi migas jadi, maka kita akan nabung uang yang nanti bunganya saja akan digunakan untuk beasiswa”, jelas Kang Yoto. Hal tersebut jika dikaitkan kondisi sekarang ketika untuk SMA/SMK ditangani oleh provinsi, di kabupaten dan kota selain Bojonegoro bantuan ke siswanya berhenti karena diberikan ke sekolah, khusus Bojonegoro satu-satunya di Indonesia yang berlanjut karena bantuannya diserahkan langsung kepada siswa, ini sekarang telah menghabiskan 100 milyar.
Perda tentang dana abadi migas diajukan oleh Kang Yoto memang untuk beasiswa abadi dengan harapan siapapun nanti Bupatinya, siapapun nanti DPRnya usaha untuk membuat rakyat Bojonegoro usaha untuk memajukan, membuat rakyat, anak-anak Bojonegoro terdidik cerdas supaya terampil akan berlanjut terus. “Namun memang sejujurnya kewenangan itu bukan di Kang Yoto, saya dengar masih ada dua partai/fraksi yang getol menghambat dan tidak setuju, bahkan tidak mau mengirim tim pansus buat dana abadi migas”, tegas Kang Yoto. Bahwa bagi Kang Yoto ketidaksetujuan tersebut bukan masalah, Kang Yoto telah berusaha, jika tiba-tiba sampai masa kepemimpinan Kang Yoto selesai hal tersebut tidak jadi sepenuhnya diserahkan kepada rakyat Bojonegoro. “Jadi silahkan bagi rakyat Bojonegoro sebagai pemilik, yang punya DPRD agar menyampaikan langsung ke DPRD”, terang Kang Yoto. Menanggapi penjelasan Kang Yoto, Sdr. Safi’i meminta agar pada Dialog Interaktif edisi minggu depan perwakilan DPRD ikut hadir di pendopo Malowopati. “Kang Yoto itu tidak bisa mekso DPRD karena tidak ikut milih DPRD, dan DPRD itu bukan anak buah Kang Yoto, misal DPRD itu kepala dinas baru bisa langsung diperintah”, tegas Kang Yoto. Kang Yoto menekankan agar rakyat Bojonegoro tidak bento, mereka memiliki DPRD sebagai wakil rakyat yang ditunjuk sendiri, dan saat ini kejelasan dana abadi migas untuk beasiswa abadi ada di DPRD. Rakyat Bojonegoro yang hadir dalam Dialog, meminta kepada Kang Yoto agar edisi minggu depan (Jum’at 28 April 2017) menghadirkan perwakilan DPRD untuk membahas kejelasan dana abadi migas. (Nuty/Dinkominfo)
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
Sangat Puas
74 % |
Puas
11 % |
Cukup Puas
5 % |
Tidak Puas
11 % |