Dialog Interaktif Edisi 183 Periode 2, Jumat 6 Mei 2017 di Pendopo Malowopati yang juga disiarkan secara live oleh Radio Malowopati FM (95,8 MHz), siaran relay Radio Kota FM (89,1 Mhz), dan streaming youtube Media Interaktif Bojonegoro, kali ini publik mendapatkan informasi penting dari Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Bojonegoro terkait prognosa ketersediaan stok pangan pokok dan strategis pada Bulan Ramadhan 2017 ini. Termasuk rombongan mahasiswa Ilmu Administrasi Negara Universitas Airlangga Surabaya yang jum'at pagi sebelumnya mengikuti praktek kuliah lapangan di partnership room Gedung Pemkab Bojonegoro lantai 6 dapat mengikuti praktek langsung pelaksanaan keterbukaan pemerintahan yang telah dilakukan Pemkab Bojonegoro sejak tahun 2008.

       Narasumber dari Dinas Ketahanan Pangan menyampaikan langkah-langkah yang dilakukan Dinasnya dalam mencukupi stok pangan di Bulan Ramadhan Tahun 2017 diantaranya bahwa ketika bulan penuh berkah akan datang maka permintaan akan pangan pokok dan pangan strategis akan meningkat dan hal tersebut akan berpengaruh pada harga yang cenderung meningkat. Prognosa/perkiraan kebutuhan pangan pokok dan pangan strategis yang akan mengalami peningkatan permintaan menjelang bulan puasa dan Idul Fitri adalah beras, gula pasir, minyak goreng, kacang tanah, cabai merah, bawang merah, daging sapi dan daging ayam. Menjelang hari besar keagamaan cenderung terjadi peningkatan permintaan. Bahwa besarnya peningkatan permintaan itu berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Universitas Padjajaran bekerjasama dengan Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian, koefisien peningkatannya adalah 0,1 artinya bahwa ketika jelang bulan puasa atau hari besar keagamaan terjadi peningkatan permintaan sebesar 10%. Selang hari kenaikan berbeda-beda pada tiap-tiap jenis pangan pokok, seperti dijelaskan melalui tabel berikut :

No.

Jenis Pangan Pokok (komoditas)

Selang Waktu Kenaikan Permintaan

Perkiraan kebutuhan masing-masing komoditas dan Peningkatannya Jelang Bulan Puasa dan Lebaran

(dengan asumsi jumlah penduduk Bojonegoro 1.297.878 jiwa)

Sebelum Ramadhan

Sebelum Idul Fitri

1  Bulan

1 Minggu

Minggu ke-3

Minggu ke-4

1.

Beras

H-7

H-10

9.644 ton

1.929 ton

2.067 ton

2.765 ton

2.

Kacang Tanah

H-4

H-10

 

8 ton

 

13 ton

3.

Bawang Merah

H-4

H-7

307 ton

56 ton

 

80 ton

4.

Cabai Merah

H-4

H-6

109 ton

72 ton

 

109 ton

5.

Daging Sapi

H-4

H-9

124 ton

23 ton

 

34 ton

6.

Daging Ayam Ras

H-1

H-7

416 ton

76 ton

 

114 ton

7.

Telur Ayam

H-5

H-10

1.056 ton

 

 

 

8.

Gula Pasir

H-5

H-11

1.137 ton

207 ton

 

310 ton

9.

Minyak Goreng

H-5

H-9

998 ton

181 ton

 

272 ton

       Narasumber dari Dinas Ketahanan Pangan menambahkan bahwa perkiraan stok pangan tersebut diatas, di Bojonegoro untuk komoditi beras tidak pernah kekurangan. Pada tahun 2016 panen di Bojonegoro lebih dari 1 juta ton gabah kering giling, dan menurut analisis Dinas Ketahanan Pangan akan ada panen 6,23% dari rencana 1 tahun, jika diasumsikan tahun 2017 sama dengan tahun 2016 maka pada bulan Mei 2017 akan ada panen 65 ribu ton gabah setara 36 ribu beras. Sedangkan kebutuhan di Bulan Mei 2017 sebesar 10.600 ton, sehingga surplus hampir 26 ribu ton. Komoditi kacang tanah pada tahun 2016 lalu ada panen 46 ribu ton, sedangkan kebutuhan untuk Mei 2017 hanya 3.990 ton. Komoditi bawang merah akan ada panen sekitar 270 hektar setara 2.160 ton, sehingga diperkirakan bulan ini ada surplus bawang merah 1.800 ton. Bulan juni 2017 (Idul Fitri) akan ada rencana panen 155 hektar setara 1.240 ton, dan keperluan sekitar 307 ton sehingga surplus 900 ton. Komoditi cabai merah pada bulan Mei hanya ada panen 11 hektar setara 44 ton sehingga diperkirakan masih kekurangan 65 ton, oleh karena itu dihimbau kepada semua masyarakat untuk memanfaatkan pekarangan untuk menanam komoditas pangan seperti bawang merah. Berdasarkan informasi dari Dinas Pertanian bulan april s/d agustus di daerah Blitar dan Kediri akan ada panen cabai sekitar 4.800 hektar sehingga tidak perlu ada kekuatiran yang berlebihan. Keperluan daging sapi tidak perlu dikuatirkan karena populasi sapi di Bojonegoro pada akhir tahun lalu 200 ribu ekor sapi dan ini cukup aman. Untuk kebutuhan daging ayam ras, pada akhir tahun 2016 populasi lebih dari 1,4 juta ekor setara produksi 11.100 ton lebih, sehingga stok juga masih aman. Kebutuhan telur ayam 11.800 ton/tahun yang jika dibandingkan dengan data produksi masih kurang (sekitar 900 ton/tahun), namum dengan lancarnya sarana jalan dan transportasi maka pasokan dari luar kabupaten akan lancar. Terkait kebutuhan gula pasir, di Bojonegoro hasil tebu 1.800 ton setara produksi gula 8.353 ton hal ini masih kurang.

        Pada kesempatan lain, Dr. Erna Setijaningrum, S.IP, M.Si Dosen FISIP Unair (salah satu dosen pendamping para mahasiswa) yang mengikuti Dialog Interaktif, pada kesempatan sebelumnya menyatakan bahwa dengan mengikuti kuliah lapangan, selain mahasiswa sebagai dosen pun mendapat tambahan ilmu. “Peran Dinas Kominfo yang bagus sekali, Kominfo bahkan lebih berperan sebagai analis kebijakan, mengakomodir semua masukan-masukan, kemudian menganalisis juga. Juga diperlihatkan WA grup yang mana masyarakat bisa masuk dan Bupati langsung respon. Open Government di Bojonegoro memang betul-betul dilaksanakan sehingga pemerintah menjadi transparan. Masyarakat jadi tahu betul apa yang dilaksanakan pemerintah yang berikutnya akan menimbulkan kepercayaan (trust) kepada pemerintah” ungkap Erna Setijaningrum. (Nuty/Dinkominfo)


By Admin
Dibuat tanggal 07-05-2017
560 Dilihat
Bagaimana Tanggapan Anda?
Sangat Puas
74 %
Puas
11 %
Cukup Puas
5 %
Tidak Puas
11 %