Kabupaten Bojonegoro kembali menjadi rujukan instansi luar pulau Jawa untuk ngangsu kaweruh tentang inovasi dan keterbukaan. Kali ini tim dari Kantor Imigrasi Kelas Khusus Batam yang dipimpin langsung oleh Kepala Kantor, Lucky Agung Binarto SH,CN,MH melakukan lawatan khusus di Kabupaten Bojonegoro, Kamis 7 September 2017. Rombongan tersebut diterima langsung oleh Bupati Bojonegoro, Drs. H. Suyoto, MSi (Kang Yoto) di ruang productive room Gedung Pemkab Bojonegoro lantai 7. Tak hanya menyambut, namun Kang Yoto juga menjadi guide bagi tamu dari Kabupaten Batam dan menjelaskan setiap kegiatan serta inovasi yang dilakukan khususnya semangat Open Goverment Partnership (OGP).
Kang Yoto dalam kesempatan tersebut memaparkan tentang potensi Kabupaten Bojonegoro sekaligus hal-hal yang menjadi kelemahan Kabupaten ini. Bahkan Bupati tak segan menuturkan bahwa diawal masa kepemimpinannya Bojonegoro adalah daerah miskin, sudah miskin ditambah lagi sebagai daerah yang rawan bencana. Belum lagi masalah infrastruktur dasar yang jauh dari kata layak, masalah lain yang dihadapi adalah public trust yang beranggapan bahwa mental birokrasi adalah mental korup dan lain sebagainya. Penataan dan kebijakan yang dilakukan Pemerintah untuk lebih baik melalui beberapa hal diantaranya dengan menetapkan 6 pilar pembangunan berkelanjutan dan pola kepemimpinan yang transformatif. Hal lain adalah bahwa Bojonegoro juga menempuh melalui tujuh element transformatif dalam membangun Bojonegoro yaitu visi, strategi, pengaturan, manajemen operasional, budaya, spiritual atau niat dan sistem yang dapat dipercaya.
Kang Yoto menuturkan prestasi lain yang berhasil diraih Kabupaten Bojonegoro adalah menjadi wakil Indonesia sebagai sub national Open Goverment Partnership (OGP) di tingkat internasional. Saat itu, lanjut Bupati, kita bersaing dengan ibu kota-ibu kota negara di dunia. Untuk membangun Bojonegoro kita juga melibatkan 4 unsur yakni Akademisi, Pengusaha (Business0, Pemerintah (Government) dan Lembaga non pemerintah (Citizen) atau lebih dikenal ABGC. Transparansi dan transformasi dilakukan mulai dengan gelaran dialog publik, kemudian merambah sampai jagat maya atau memanfaatkan perkembangan teknologi sebagai media penyalur aspirasi. Saat ini Pemerintah Kabupaten Bojonegoro telah mengembangkan 79 aplikasi IT untuk mewujudkan pembangunan segala aspek di Bojonegoro.
Kepala Kantor Imigrasi Kelas Khusus Batam Lucky Agung Binarto dalam kesempatan tersebut mengakui bahwa semangat Pemerintah Kabupaten Bojonegoro dibawah komando Kang Yoto menjadi salah satu inspirasi yang kini dikembangkan di Kantor Imigrasi Kelas Khusus di Batam. Lucky menceritakan satu bulan menempati jabatan baru sebagai Kepala Kantor dirinya langsung mentransformasi kepemimpinan Ala Kang Yoto ini, salah satunya adalah pelayanan kepada publik. Jika selama ini pihaknya untuk antrian pelayanan imigrasi masih manual, bahkan masyarakat mulai antri sejak pukul 5 pagi dan antrian sampai di jalan raya. Kini pihaknya membuat kebijakan antrian pelayanan dan pengurusan dengan menggunakan media WhatsApp (WA). Jadi mereka mendaftar melalui WA dan jelas tertera antrian nomer berapa dan jam berapa mereka bisa datang. Jika selama ini harus antri mulai pagi kini setelah tahu nomor antrian maka pemohon datang 30 menit sebelumnya. Lucky menuturkan bahwa inovasi yang dikembangkan lainnya adalah Satelit Marine Traffic Troy atau aplikasi pengecekan posisi kapal, jika dulu harus pengecekan manual kini dengan menggunakan satelit dapat diketahui dimana posisi kapal sebenarnya apakah sudah masuk atau belum. Kedepan dia akan mengupayakan APPM atau penggantian paspor secara mandiri seperti ATM.
Lucky Agung Binarto secara khusus menuturkan kepada Kang Yoto bahwa dia sengaja memboyong seluruh bidang dan pejabat di jajarannya untuk belajar di Kabupaten Bojonegoro tentang transparansi dan akuntabilitas yang dibangun oleh Kabupaten Bojonegoro. Semangat Open Goverment Partnership (OGP) salah satunya adalah hal yang sangat luar biasa. Study Banding ini adalah untuk membuka wawasan seluruh aparatnya bahwa keterbukaan bisa dilakukan dalam hal apapun seperti yang sudah dilihat di lantai 1 dan 2 dimana semangat transparansi anggaran demikian ditonjolkan di Pemerintah Kabupaten Bojonegoro. Dia optimis apa yang didapat di Bojonegoro akan diimplementasikan. Kepala Kantor Imigrasi Kelas Khusus Batam ini bahkan memuji Bojonegoro sebagai kota yang bersih. Dia mengibaratkan Bojonegoro memang jauh dari Singapura namun bisa seperti Singapura, mengapa kita yang dekat tapi tidak bisa seperti Singapura.
Dalam kunjungan tersebut, selain dari Kantor Imigrasi Kelas Khusus Batam hadir pula M. Yanis dari Divisi Kantor Imigrasi Tanjung Perak Jawa Timur.
(Dipublikasikan dari siaran pers Bagian Humas dan Protokol Setda Kabupaten Bojonegoro – Nuty/Dinkominfo)
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
Sangat Puas
74 % |
Puas
11 % |
Cukup Puas
5 % |
Tidak Puas
11 % |