Dialog Interaktif edisi penghujung tahun 2017, Jum’at 29 Desember 2017 yang disiarkan secara langsung melalui Radio Malowopati FM (95,8 MHz) dan siaran relay Radio Kota FM (89,1 Mhz) menjadi momen penting bagi lima desa yang terpilih sebagai kategori Terbuka dan Menuju Terbuka dalam Festival Keterbukaan Pemerintah Desa tahun 2017.
M. Fauzi, moderator Dialog Interaktif Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menyampaikan bahwa tim penilai festival terdiri dari unsur SKPD, NGO yang terbagi dalam tiga tim dan telah melaksanakan penilaian di 28 delapan desa/kelurahan pada 28 kecamatan dengan mengacu pada panduan penilaian keterbukaan pemerintahan desa yang berdasar pada prinsip Open Government Partnership (OGP) yaitu Transparansi, Akuntabilitas, Partisipasi dan Inovasi serta sesuai dengan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik. Hasil penilaian tersebut tertuang dalam Berita Acara Nomor 048/XI/PIAP/412.213/2017 tanggal 22 Nopember 2017.
Lima desa penerima penghargaan tersebut yang pertama adalah Desa Mojodeso Kecamatan Kapas (nilai 83,33) dengan klasifikasi Terbuka, kedua Desa Deru Kecamatan Sumberrejo (nila 82,23) dengan klasifikasi Terbuka, ketiga Desa Sukoharjo Kecamatan Kalitidu (nilai 79,51) dengan klasifikasi Terbuka, keempat Desa Kandangan Kecamatan Trucuk (nilai 77,34) dengan klasifikasi Terbuka), dan kelima Desa Rendeng Kecamatan Malo (nilai 71,21) dengan klasifikasi Menuju Terbuka.
Kusnandaka Tjatur P, Kepala Dinas Kominfo setelah memberikan piagam penghargaan festival Keterbukaan Pemerintah Desa menyampaikan beberapa evaluasi bahwa pada Dialog Interaktif penghujung akhir tahun 2017 tersebut. Kusnandaka mengatakan bahwa pelaksanaan Dialog Interaktif selama 1 tahun ini tentunya ada beberapa kekurangan yang harus ditingkatkan secara terus menerus. Namun terkait akses/ruang publik diantaranya melalui Dialog Interaktif yang telah dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Bojonegoro, mempunyai kemanfaatan yang sangat besar karena berbagai perencanaan, penganggaran, permasalahan telah disampaikan dan diungkapkan langsung di Pendopo Malowopati dan sekaligus menjadi bagian di dalam perencanaan pembangunan di Kabupaten Bojonegoro.
Kusnandaka menyampaikan penghargaan dan terima kasihnya kepada lima desa terpilih dalam Festival Keterbukaan Pemdes dan sangat diharapkan menjadi pemicu bagi desa-desa di di seluruh Kabupaten Bojonegoro untuk mendorong bagaimana kita menyajikan keterbukaan pemerintahan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008. Kusnandaka juga menambahkan bahwa terkait keterbukaan pemerintahan Kabupaten Bojonegoro, kegiatan terakhir tanggal 14-15 Desember 2017 yaitu pertemuan skala Asia Pasifik di Jakarta, APLF (Asia Pasific Leader Forum) yang dihadiri pimpinan seluruh negara Asia Pasifik yang menjadi anggota OGP, dan Kang Yoto (Bupati Bojonegoro) menjadi salah satu keynote speaker. Terkait berbagai kegiatan keterbukaan yang telah dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Bojonegoro pada tahun 2018 akan ada lagi beberapa tamu yang akan berkunjung untuk melihat praktek-praktek keterbukaan pemerintah sekaligus akan meniru praktek-praktek keterbukaan. Kusnandaka berharap semoga Bojonegoro bisa terus langgeng melanjutkan, meneruskan, memperkokoh, memperkuat, meningkatkan keterbukaan pemerintahan di Bojonegoro.
Sebelumnya Ridwan, Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata menyampaikan rangkaian acara semarak tahun baru 2018 yang diselenggarakan tanggal 31 Desember 2017 dengan diawali istighosah untuk umum di Masjid Darussalam Bojonegoro yang akan dimulai jm 17.30 sampai menjelang adzan Isya’. Selanjutnya akan digelar wayang kulit semalam suntuk di halaman pendopo Dinas Budpar dengan lakon Banjaran Karna dan Dalang Ki Wito Adi Suyipto dari Ngasem. Berikutnya festival seblak sampur (tayuban) di halaman stadion Letjen H. Soedirman, gelar reog jaranan di terminal jalan veteran, konser musik Hanindia di Go Fun, pentas musik anak jalanan di Taman Rajekwesi, Pentas Koes Plus Mania di gedung Serba Guna dan puncak acara diisi parade band KY & Friend serta Glamrock band. Tanggal 1 Januari 2018 ada gelar musik dangdut di bukit Tono wilayah selatan Bojonegoro. Pentas musik etnik juga akan digelar di gedung PPIK jalan veteran.
Ridwan juga menyampaikan bahwa rute bagi Forpimda beserta undangan lainnya pada semarak tahun baru 2018 akan dimulai dari rumah dinas Bupati, istighosah di Masjid Darussalam, Gedung Serba Guna, Taman Rajekwesi, Jambean (Pos Dishub pertigaan jalan Veteran), Go Fun, Terminal Veteran, Gedung PPIK, Stadion Letjen H. Soedirman, Dinas Budpar, Pos Pelayanan Jalan Diponegoro, dan Pos PAM jalan Teuku Umar dan terakhir di Alun-alun Bojonegoro yang juga tetap akan dinyalakan kembang api sebagai tanda pembuka tahun 2018. Narasumber juga menambahkan bahwa Bojonegoro telah memiliki 20 titik destinasi dan yang terbaru adalah wisata Perahu Cinta menyusuri sungai Pacal di Desa Semawot Kecamatan Sukosewu. (Nuty/Dinkominfo)
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
Sangat Puas
74 % |
Puas
11 % |
Cukup Puas
5 % |
Tidak Puas
11 % |