Bupati Bojonegoro, DR. H. Suyoto, M.Si (Kang Yoto) pada sesi akhir Dialog Interaktif Edisi ke 217 Jum’at, 2 Maret 2018 di Pendopo Malowopati menyampaikan, smua warga masyarakat Bojonegoro dapat mengirimkan statemen-statemen tentang pelajaran berharga bersama Kang Yoto dalam bentuk rekaman video durasi cukup 30 detik dan dikirimkan ke Bagian Humas dan Protokol Setda Bojonegoro untuk dirangkum. Video statemen itu akan dirangkum dan disampaikan Jumat malam, 9 Maret 2018. “Jadi tolong bikin videonya itu miring begini, nanti bikin dengan suara jelas, pelajaran apa yang kita peroleh bersama-sama untuk kita jadikan pelajaran, dan yang paling berkesan, setelah itu Kang Yoto akan memberikan Last Briefing, arahan terakhir”, terang Kang Yoto.
Hal tersebut sesuai dengan arahan yang diberikan oleh Kang Yoto pada waktu pertemuan rutin jumat pagi dengan kepala SKPD di rumah dinas Bupati. Hal-hal yang selama ini terus menjadi catatan Kang Yoto dari keluhan publik baik di facebook, instagram, persoalan infrastruktur yang tentu saja setelah habis hujan pasti banyak mengalami penurunan, soal pupuk juga masih menjadi masalah, pelayanan KTP yang sejak di pusat itu selalu ada masalah, soal DAK pendidikan, JKN, dan BPJS. Beliau juga berujar bahwa 10 tahun lalu KangYoto masuk disambut banjir dan dilepas oleh banjir beberapa waktu lalu.
Bagi Kang Yoto, hal itu mengingatkan tentang filosofi hidup Beliau, “Tidak penting kau jadi apa, yang jauh lebih penting berusahalah menjadi mata air yang jernih dan bersih, soal menjadi danau, menjadi kolam, menjadi apa itu bukan urusan kita, biarkanlah urusan kehidupan. Tapi yang terpenting teruslah menjadi air yang jernih dan teruslah mengairi dan teruslah berproduksi kemanapun, itulah filosofi hidupnya. Jadi itu, Kang Yoto seperti diingatkan disambut banjir dan diakhiri dengan banjir”.
Kang Yoto juga meminta kepada teman-teman RTIK dan Blogger untuk dapat hadir pada acara Last Briefing, Jumat 9 Maret 2018 di Pendopo Malowopati Pemkab Bojonegoro. Beliau juga menyampaikan apresiasi dan terima kasihnya dengan berucap ‘Matoh’ kepada RTIK dan Blogger sebagai relawan yang selama ini telah ikut mencerdaskan orang Bojonegoro lewat teknologi informatika.
Hal yang membuat haru adalah saat Kang Yoto mengatakan bahwa Beliau sedang membayangkan akan mencari calon kuburannya. Beliau berkata, sebelum Kang Yoto mati akan memasang 4 patung Kang Yoto menghadap ke utara, selatan, barat dan timur. Jadi jika masih ada yang benci dan belum selesai marahnya kepada Kang Yoto silahkan menghadap patung yang arah utara sambil mengumpat kata-kata kotor sepuasnya. Setelah capek dan akan membelai, duduk, ingin ngobrol bersama Kang Yoto berubah ke patung yang hadap ke selatan. Misal ingin lagi ngobrol menjadi kawan dengan mengingat apa yang telah dikerjakan, untuk membangun harapan maka lihatlah patung yang menghadap ke barat. Dan terakhir melihat patung yang mengarah ke timur untuk mengingatkan akan kematian.
Kang Yoto juga menginformasikan bahwa Bambang Kitok, mantan pejabat Pemkab Bojonegoro sebentar lagi akan dilantik sebagai anggota DPR RI anggota komisi VIII. Beliau mengucapkan terima kasih karena telah menjadi bagian dari kehidupannya selama menjalani tugas sebagai Bupati Bojonegoro. Senin, 5 Maret 2018 Kang Yoto akan mengadakan rapat bersama Tim Transisi, dan Beliau yakin bahwa Tim Transisi tetap akan meneruskan Dialog Interaktif sehingga menjadi asuransi demokrasi karena kalau rakyat merasa ada apa-apa dia merasa ada saluran. “Saya tahu walaupun Bapak/Ibu tidak pernah datang di Dialog Interaktif ini, tapi Dialog Interaktif itu telah memberikan semacam ketenangan batin, kalau ada apa-apa ada salurannya. Dia tidak bundel, maka tidak adanya demo karena salah satunya itu, kalau toh masih ada yang demo pasti memang tujuannya berbeda”, terang Kang Yoto.
Lebih lanjut Kang Yoto mengatakan bahwa pelajaran penting yang dapat diambil, kalau tidak ingin diolok oleh siapapun beradalah di kamar mandi sendirian, mau berpolah tingkah bagaimanapun tidak akan mendapat olokan. Begitu keluar kamar mandi jangan kaget jika sudah ada yang mengolok-olok. Apalagi sekarang eranya kompetisi, orang akan berlomba-lomba merebut simpati, dukungan apalagi menjelang Pilkada. “Saya setuju dengan himbauan Kapolres Bojonegoro, jangan kagetanm jangan percaya hoax, lebih baik tabayun, klarifikasi kalau ada apa-apa, jadi bersyukurlah,” pungkas Kang Yoto. (Nuty/Dinkominfo)
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
Sangat Puas
74 % |
Puas
11 % |
Cukup Puas
5 % |
Tidak Puas
11 % |