Dewan TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) Kabupaten Bojonegoro gelar rapat koordinasi (rakor) dalam rangka mapping (pemetaan) awal untuk pengembangan TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) 5 tahun kedepan (2018-2023), Rabu (19/18) bertempat di Co Creating Room Gedung Pemkab Bojonegoro lantai 2. Rakor tersebut merupakan yang perdana dengan susunan keanggotaan yang baru ditetapkan melalui Keputusan Bupati Bojonegoro (Dr. Hj. Anna Mu’awannah) bulan Nopember 2018 yang lalu. Dalam rakor tersebut juga dilakukan penyerahan piagam penghargaan kepada anggota Dewan TIK periode 2016-2018 dan perkenalan/penyerahan SK Dewan TIK tahun 2018.
Membuka rakor tersebut, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kusnandaka Tjatur P menyampaikan gambaran umum capaian pengembangan, pemanfaatan, kendala dan berbagai prestasi yang telah diraih oleh Dinas Kominfo sejak tahun 2013 sampai saat ini, sekaligus rencana program tahun 2019. Kusnandaka menyampaikan terima kasih khusus kepada DewanTIK karena saat mengikuti PEGI (Pemeringkatan E Government Indonesia) Tahun 2014, eksistensi Dewan TIK memberikan point nilai yang sangat besar, dan bahkan di dalam Gerakan Menuju 100 Smart City Indonesia, eksistensi Dewan TIK mendapat porsi yang sangat tinggi di dalam kriteria. Proses Dewan TIK sangat panjang yang awalnya dibentuk dengan SK Bupati Bojonegoro Nomor : 188/KEP/412.11/2009. “Dewan TIK tugasnya memberikan advisory, nasehat, masukan kepada pimpinan dalam rangka pengambilan arah kebijakan khususnya terkait dengan IT, dan itu telah dilakukan di Bojonegoro”, terangnya. Pada perkembanganya sejak tahun 2017 dengan konsep kolaborasi keanggotaan Dewan TIK mengikutsertakan unsur Relawan TIK (Rifa’un Naim dan Selamet).
Lebih lanjut Kusnandaka mengutarakan, pemeringkatan E-Gov Bojonegoro saat tahun 2013 masih pada peringkat 8 dan tahun 2014 peringkat naik ke 3 tingkat Jawa Timur setelah Kota Surabaya dan Kota Malang. Artinya dari PEGI yang melihat 5 elemen (Kelembagaan, Infrastruktur, Aplikasi, SDM dan sebagainya), untuk tingkat kabupaten, Bojonegoro pada peringkat pertama. Keunggulan Bojonegoro antara lain infrastruktur (jaringan FO), Data Center dengan perangkat CISCO (meski belum standar), Kelembagaan, dan aplikasi (saat itu 20-30 aplikasi) yang masih terpisah di masing-masing SKPD. Kelemahan Bojonegoro saat itu adalah di SDM dan mekanisme aplikasi yang saling interoprabilitas. PEGI Tahun 2015, Bojonegoro meraih peringkat 5 nasional. PEGI sudah tidak ada lagi di tahun 2016 dan berubah menjadi Gerakan Menuju 100 Smart City yang mana Bojonegoro di tahun 2017 masuk dalam 25 Kabupaten/Kota Gerakan 100 Smart City tersebut (tahap pertama). Ada satu tantangan yang masih harus kita selesaikan yang ternyata juga selaras dengan target dari Ibu Bupati Bojonegoro dimana dalam 17 program prioritasnya setelah kami mapping ketujuh belasnya untuk efektifitas dan efisiensinya membutuhkan dukungan berbasis IT. “Bahkan muncul di angka 14 itu adalah program unggulan untuk mewujudkan Lingkungan Green dan Smart City. Artinya apa yang telah dilakukan oleh Dewan TIK di periode sebelumnya memberikan warna banyak hal yang menjadi dasar pondasi untuk kita melangkah yang akan datang”, sambungnya.
Kusnandaka juga menandaskan, selama mendapatkan pendampingan Dewan TIK dalam kegiatan dan pekerjaan Dinas Kominfo, alhamdulillah ada beberapa pengakuan (ukuran) yang dipersembahkan untuk Pemkab Bojonegoro, di tahun 2015 website Pemkab Bojonegoro mendapat peringkat 1 terbaik nasional dari Berita Satu.com. Tahun 2016 mendapat IDEA Awards sebagai The Rising Star dan 2 Awards dari ajang TOP IT & Telco. Tahun 2017 kembali mendapat 5 kategori di ajang TOP IT & Telco dan Tahun 2018 mendapat 2 kategori, TOP IT Leader (Ibu Anna Mu’awannah) dan TOP IT Implementasi. Web Pemkab Bojonegoro Tahun 2016 dan 2017 juga mendapatkan penghargaan media humas terbaik 1 dalam pemberitaan, sedangkan Tahun 2018 mendapat 8 awards.
Selanjutnya Ketua Dewan TIK periode 2009 s/d 2018, Drs. Yudi Pramono, MM menyampaikan sejarah panjang dan cukup berat dalam pengembangan TIK di Kabupaten Bojonegoro yang dimulai sejak tahun 2009 dengan kondisi keterbatasan SDM dan anggaran. Melalui perjalanan yang sulit pada akhirnya Dewan TIK berhasil meyakinkan Banggar DPRD Bojonegoro tentang anggaran pembangunan TIK dan akhirnya disetujui sekitar 6 miliar secara bertahap. Dewan TIK saat itu awalnya yang merumuskan desain perencanaan infrastruktur jaringan dan data center dengan dibantu konsultan IT profesional. Pada akhirnya tahun 2010 mulai dibangun jaringan fiber optik dengan perangkat CISCO yang terkenal sangat bagus. Perjalanan pembangunan IT di Bojonegoro pun awal-awalnya juga mengalami berbagai hambatan dan sorotan negatif, namun pada akhirnya dapat terselesaikan dengan baik. Yudi Pramono juga menyampaikan meskipun dirinya sudah tidak menjabat sebagai ketua Dewan TIK, kedepan akan tetap terbuka untuk membantu demi pengembangan TIK di Bojonegoro.
Sementara itu Boedhy Irhadtanto, ST, M.Pd, ketua Dewan TIK periode baru mengatakan, kesan pertama masuk ke ruang server Pemkab Bojonegoro bahwa data center sudah berstandar ISO artinya masukan-masukan Dewan TIK sudah dilaksanakan semua. “Fiber optik sudah ada, ruang server sudah memenuhi syarat, server sudah ada, dan yang menjadi penekanan ke depan dari Ibu Bupati adalah Big Data. Itu memang yang harus kita kerjakan karena Big Data memerlukan integrasi sistem dari semua SKPD sehingga Dewan TIK kedepan akan lebih fokus ke aplikasi, sistem administrasi dan integrasi data. Infrastruktur, insya Allah sudah tidak ada hambatan, sudah disediakan jalan tol”, terang Boedhy yang akrab disapa dengan nama Totok. Totok juga berpesan terkait Smart City, karena melibatkan banyak SKPD, harapannya untuk Kominfo lebih fleksibel untuk berhubungan dengan SKPD-SKPD lain, menyesuaikan apa yang dimiliki SKPD untuk meminimalkan konflik sehingga program besar dapat tercapai. “Untuk Smart City, untuk Kominfo dan SKPD lain harus memaksimalkan kerjasama dan hubungan yang baik sehingga pekerjaan menjadi mudah”, pesannya.
Acara kemudian dilanjutkan dengan penyerahan piagam penghargaan yang dilakukan oleh Kepala Dinas Kominfo kepada Ketua Dewan TIK periode sebelumnya, Drs. Yudi Pramono, MM atas pengabdian dan dedikasinya dalam mengawal pengembangan TIK di Kabupaten Bojonegoro sejak tahun 2009 – 2018. (Nuty/Dinkominfo)
Sangat Puas
76 % |
Puas
6 % |
Cukup Puas
6 % |
Tidak Puas
12 % |