Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) terus melakukan evaluasi pelaksanaan tugas dan fungsi bidang informasi dan komunikasi publik terutama yang menjadi bagian tugas tim media Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro. Rapat koordinasi tersebut dilaksanakan di Gedung Pusat Informasi Publik (PIP), Senin (02/12/2019) yang dipimpin langsung oleh Kepala Dinas Kominfo dan dihadiri Sekdin Kominfo, Kabid Pengelolaan Komunikasi Publik (PKP), Kabid Pengelolaan Informasi dan Aspirasi Publik (PIAP), beberapa kasi, tim radio Malowopati FM, dan tim pengelola media Pemkab Bojonegoro.
Kadin Kominfo Kusnandaka Tjatur P dalam pembukanya mengungkapkan bahwa tim pengelola media Pemkab yang ada di Dinas Kominfo dari sisi kuantitas sudah cukup, namun dari sisi output publikasi media dinilai masih belum memenuhi harapan terutama dari Ibu Bupati Bojonegoro. Evaluasi tersebut muncul ketika menilai output dan jumlah personil pada media lain misalnya media online suarabanyuurip.com dan blokbojonegoro.com. Kusnandaka menilai, 2 tahun terakhir ini justru terjadi penurunan output kinerja. Dirinya meminta agar pada akhir tahun ini secara tajam evaluasi harus dilakukan. Agar dalam minggu ini pembagian tugas secara lebih fokus untuk semua anggota tim media sudah selesai dan siap dilaksanakan dengan konsisten, agar pelaksanaan tugas bisa optimal.
“Terus terang dalam waktu satu tahun ini Ibu Bupati Bojonegoro memberikan evaluasi langsung. Adakah suatu bentuk pemberitaan/penyiaran yang mengangkat 17 program prioritas Bupati/Wakil Bupati Bojonegoro yang secara masif berkelanjutan tidak inkremental”, ungkapnya. Menyikapi kondisi ini, Kusnandaka meminta kepada Sekdin Kominfo selaku koordinator pelaksanaan informasi dan komunikasi publik dengan wakil kabid PKP dan PIAP agar dikoordinir lebih baik, ada semacam pokja-pokja, ada mekanisme pertemuan evaluasi redaksi secara rutin setiap minggu.
“Tanpa ada pertemuan redaksi, apa yang disampaikan antara penyiar/reporter satu dengan yang lainnya tidak akan nyambung dan tidak bisa berkelanjutan. Khusus untuk pembagian tugas di LPPL Radio Malowopati sudah mengacu pada rancangan Peraturan Bupati terkait LPPL yang saat ini telah diajukan, sehingga saat Perbup itu disahkan, kita sudah ready”, tandasnya.
Lebih lanjut Kusnandaka menjelaskan, bahwa sebetulnya dari sisi sarana yang dimiliki sudah lengkap dan cukup, yang mana jika kekuatan yang ada ini disatukan maka akan menjadi kekuatan yang besar. Seharusnya dalam suatu mekanisme, apa yang dilakukan secara rutin oleh pengelola website, apa yang dituliskan di website, kemudian bagian yang disaring dan dipublikasikan tersebut menjadi bagian dari penyusunan Majalah Warta, sekaligus bisa menjadi bagian penopang apa yang ada di Radio Malowopati, di samping tim reporter dan redaktur di Radio Malowopati juga menggali pemberitaan.
Di sisi yang lain, hasil reportase Malowopati juga bisa masuk ke website dan bisa juga menjadi bagian Majalah Warta dan juga bisa menjadi bagian dari Media Center. Di sisi yang lain lagi jika dipilah untuk setiap harinya diidentifikasi maka menjadi item ikon di dalam acara Ayo Mas Bro. Kalo dipilah lagi harus bisa nyambung dengan topik dan tema Sambang Desa, Car Free Day (CFD), Baliho, Sarasehan, termasuk menjadi topik dan tema untuk penguatan SDM.
“Termasuk untuk sarana baru yaitu Videotron, jangan sampai kosong atau membosankan. Jadi ada konten videotron, konten baliho, konten Sambang Desa, konten CFD, konten Sarasehan, konten Music Parking dan lain sebagainya. Konten-konten itu harus selalu terisi dan bersinergi semuanya. Sekaligus untuk berbagai komentar dan pertanyaan yang masuk di Media Sosial (Medsos) Pemkab agar tersistem dalam mengelola jawabannya. Selain itu agar nanti ter-link semuanya dengan Lapor!”, lanjutnya.
Kusnandaka juga mengingatkan, untuk konten Instagram Pemkab jangan hanya memberitakan kegiatan-kegiatan formal rapat, peresmian, seremonial saja. Untuk konten, Ibu Bupati menghendaki dari problem-problem yang ada di lingkungan kita, apa yang telah dilakukan Pemkab, gali lagi dampaknya, itu yang harus diberitakan Pemkab di semua saluran media. Jalin komunikasi yang baik dengan OPD, jangan berganti orang sehingga tidak perlu membangun komunikasi berkali-kali. “Itulah beberapa hal evaluasi saya, saya mohon masing-masing melakukan follow up. Kata kuncinya satu, Niat dan Ngopeni. Niat itu artinya patuh dan melaksanakan semua kewajiban, kita jaga, kita openi komunikasi, Insya Allah akan berjalan dan optimal, karena semua sarana prasarana sudah lengkap ”, tandasnya. (Nuty/Dinkominfo)
Sangat Puas
75 % |
Puas
6 % |
Cukup Puas
6 % |
Tidak Puas
13 % |